14 Maret 2009, Jakarta -- Mabes TNI Angkatan Darat (AD) menyatakan, akan memperkuat pos-pos pengamanan TNI di Papua, terutama di titik-titik rawan seperti di kawasan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Christian Zebua kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu, mengatakan, perkuatan dilakukan dengan penambahan personel dari Kodam Trikora.
"Jadi, masih personel organik di Kodam setempat. Bukan personel yang di-BKO dari luar," katanya.
Perkuatan itu, lanjut Christian, dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyerangan lagi oleh Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), terutama oleh kelompok Goliat.
Dijelaskannya, gangguan berupa tembakan oleh OPM terhadap pos-pos pengaman TNI di kawasan Tingginambut, telah terjadi beberapa kali terakhir pada Jumat (13/3) malam.
"Namun, kami berupaya untuk tidak melakukan tindakan balasan membabi buta. Sampai pada Sabtu (14/3) siang saat anggota TNI melakukan patroli rutin di kawasan itu dihadang hingga terjadi baku tembak dan menyebabkan satu anggota TNI AD meninggal dunia," tuturnya.
Christian mengakui, pelaku penyerangan tidak sempat terkejar oleh aparat TNI. Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi untuk mencari pelaku sambil memperkuat personel di pos-pos pengamanan tidak saja di Puncak Jaya, tetapi di semua titik rawan di Papua.
Jenazah Praka Saiful Yusuf anggota 754 yang gugur ditembak TPN/OPM, Sabtu siang di kawasan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya berhasil dievakuasi ke Mulia.
Danrem 173 Biak Kol Inf Hery Ramlan mengemukakan, jenazah dievakuasi sekitar 18.30 WIT ke Ibukota Puncak Jaya, Mulia dan direncanakan disemayamkan di aula kantor bupati setempat.
Korban yang bertugas di pos Gurage kawasan Tingginambut itu terkena tembak di bagian kepala.
Ketika ditanya apakah akan dilakukan pengejaran terhadap pelaku, Dandrem 173 yang wilayahnya meliputi Biak, Paniai, Nabire, dan Puncak Jaya itu mengakui, kemungkinan itu ada saja namun pihaknya akan melihat kondisi di lapangan.
Organisasi terlarang TPN/OPM sejak Jumat (13/3) menyerang pos 754 yang berada di Gurage. Bahkan kelompok bersenjata itu membakar dan merusak jembatan yang ada di kawasan tersebut.(antara)
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Christian Zebua kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu, mengatakan, perkuatan dilakukan dengan penambahan personel dari Kodam Trikora.
"Jadi, masih personel organik di Kodam setempat. Bukan personel yang di-BKO dari luar," katanya.
Perkuatan itu, lanjut Christian, dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyerangan lagi oleh Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), terutama oleh kelompok Goliat.
Dijelaskannya, gangguan berupa tembakan oleh OPM terhadap pos-pos pengaman TNI di kawasan Tingginambut, telah terjadi beberapa kali terakhir pada Jumat (13/3) malam.
"Namun, kami berupaya untuk tidak melakukan tindakan balasan membabi buta. Sampai pada Sabtu (14/3) siang saat anggota TNI melakukan patroli rutin di kawasan itu dihadang hingga terjadi baku tembak dan menyebabkan satu anggota TNI AD meninggal dunia," tuturnya.
Christian mengakui, pelaku penyerangan tidak sempat terkejar oleh aparat TNI. Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi untuk mencari pelaku sambil memperkuat personel di pos-pos pengamanan tidak saja di Puncak Jaya, tetapi di semua titik rawan di Papua.
Jenazah Praka Saiful Yusuf anggota 754 yang gugur ditembak TPN/OPM, Sabtu siang di kawasan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya berhasil dievakuasi ke Mulia.
Danrem 173 Biak Kol Inf Hery Ramlan mengemukakan, jenazah dievakuasi sekitar 18.30 WIT ke Ibukota Puncak Jaya, Mulia dan direncanakan disemayamkan di aula kantor bupati setempat.
Korban yang bertugas di pos Gurage kawasan Tingginambut itu terkena tembak di bagian kepala.
Ketika ditanya apakah akan dilakukan pengejaran terhadap pelaku, Dandrem 173 yang wilayahnya meliputi Biak, Paniai, Nabire, dan Puncak Jaya itu mengakui, kemungkinan itu ada saja namun pihaknya akan melihat kondisi di lapangan.
Organisasi terlarang TPN/OPM sejak Jumat (13/3) menyerang pos 754 yang berada di Gurage. Bahkan kelompok bersenjata itu membakar dan merusak jembatan yang ada di kawasan tersebut.(antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar