MIMIKA, 15/3 - SERANGAN OPM. Beberapa prajurit TNI mengangkat peti jenazah Prajurit Satu Saiful Yusuf, saat upacara penghormatan terakhir di hangar bandara Moses Kilangin Timika, Papua, Minggu (15/3), sebelum di berangkatkan ke kampung halamanya di Ambon. Pratu Saiful Yusuf, anggota Satgas Rajawali dari kesatuan Kompi Senapan D Yonif 754 yang gugur akibat serangan komplotan OPM di sekitar Pos Gurage Mulia, kemarin. (Foto: ANTARA/Yamin Geli/ss/pd/09)
15 Maret 2009, Jayapura -- Jenazah Praka Saiful Yusuf, anggota batalyon 754 yang tewas ditembak kelompok separatis TPN/OPM saat menjalankan tugasnya di pos TNI yang terletak di Gurage, Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (14/3) dibawa ke Ambon.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Criss Rihulay yang dihubungi ANTARA, Minggu mengakui, jenazah Praka Saiful Yusuf saat ini sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan pesawat Skytruk milik Polri.
Dari Timika jenazah korban selanjutnya dibawa ke Ambon untuk dimakamkan.
Rihulay menyebutkan insiden baku tembak itu berawal dari penembakan yang dilakukan TPN/OPM terhadap pos 754 yang berada di Gurage, Jumat malam (13/3) sekitar pukul 22.00 WIT yang masuk dalam Distrik Tingginambut.
Kelompok separatis ini kemudian merusak dan membakar jembatan yang menghubungkan Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya dengan Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Keesokan harinya, Sabtu (14/3) kelompok separatis bersenjata itu menembaki pos polisi dan pos TNI hingga menyebabkan jatuhnya korban anggota TNI.
Ketika ditanya tentang situasi kamtibmas, Kapolres Puncak Jaya mengatakan saat ini situasi relatif aman namun aparat keamanan tetap bersiaga guna mengantisipasi segala kemungkinan.
Terputusnya jembatan Gurage mengakibatkan arus lalu lintas baik barang maupun orang yang selama ini dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda empat tidak dapat dilakukan, kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Criss Rihulay.(antara)
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Criss Rihulay yang dihubungi ANTARA, Minggu mengakui, jenazah Praka Saiful Yusuf saat ini sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan pesawat Skytruk milik Polri.
Dari Timika jenazah korban selanjutnya dibawa ke Ambon untuk dimakamkan.
Rihulay menyebutkan insiden baku tembak itu berawal dari penembakan yang dilakukan TPN/OPM terhadap pos 754 yang berada di Gurage, Jumat malam (13/3) sekitar pukul 22.00 WIT yang masuk dalam Distrik Tingginambut.
Kelompok separatis ini kemudian merusak dan membakar jembatan yang menghubungkan Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya dengan Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Keesokan harinya, Sabtu (14/3) kelompok separatis bersenjata itu menembaki pos polisi dan pos TNI hingga menyebabkan jatuhnya korban anggota TNI.
Ketika ditanya tentang situasi kamtibmas, Kapolres Puncak Jaya mengatakan saat ini situasi relatif aman namun aparat keamanan tetap bersiaga guna mengantisipasi segala kemungkinan.
Terputusnya jembatan Gurage mengakibatkan arus lalu lintas baik barang maupun orang yang selama ini dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda empat tidak dapat dilakukan, kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Criss Rihulay.(antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar