Minggu, 29 Maret 2009

125 Personel Lanud Supadio Latihan Mengoperasikan Alat Crashed Landing

Danlanud Supadio (samping kiri nomor 2 berdiri) menyaksikan salah satu anggota memakai baju tahan api.

30 Maret 2009, Pontianak -- Sebanyak 125 orang personel yang tergabung anggota Lanud Supadio, Skadron Udara 1 dan Batalyon 465 Paskhasau mendapat pembekalan tentang penggunaan alat-alat penanggulangan kecelakaan pesawat terbang di Hanggar Lanud Supadio, Jum’at, (27/3).

Pengenalan alat-alat penanggulangan kecelakaan pesawat terbang yang dimiliki Lanud Supadio sangatlah diperlukan bagi seluruh prajurit yang berdinas di Lanud Supadio. Karena kalau alat tersebut sewaktu-waktu dipergunakan, diharapkan semua anggota dapat menggunakannya.

“Pengenalan alat-alat tersebut perlu diketahui oleh anggota karena sewaktu-waktu ada pesawat yang accident maka personel tersebut dapat menggunakan alat-alat tersebut. Dengan demikian diharapkan penanggulangan accident pesawat dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga korban dapat diminimalkan, “ jelas Dan Lanud Supadio Kolonel PNb Yadi Indrayadi sebelum acara peragaan dimulai.

Sedangkan Kasubsi Base Rescue Kapten Tek Abdul Khamid dalam arahannya mengatakan alat-alat yang diperagakan antara lain : Baju tahan panas, baju tahan api, tandu lipat, kantong mayat, hydrolic power tools berguna untuk memotong besi atau sebuah pipa yang berguna untuk membuka pintu pesawat yang rusak karena tidak dapat dibuka dan untuk memotong plat bodi pesawat), airlift bag (bantal udara pengangkat beban) berguna sebagai alat pendongkrak guna mengangkat body (badan) pesawat dan cut of saw untuk memotong besi atau bahan-bahan plat pesawat apabila terjadi kerusakan pintu pesawat yang mengakibatkan tidak dapat terbukanya pintu pesawat tersebut.

Kesemua alat-alat tersebut terdapat di mobil crash team, merupakan suatu mobil yang dirancang dan dimodifikasi secara khusus karena memang pada intinya mobil tersebut dirangkai mengikuti bentuk dan fungsi alat-alat yang akan dipergunakan guna memudahkan petugas rescue dalam penanggulangan kecelakaan pesawat terbang khususnya dan kecelakaan yang sifatnya umum.

Selain diperagakan para personel juga berkesempatan untuk mengoperasikan alat-alat tersebut sehingga semua anggota dapat mempergunakannya. (TNI AU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar