13 Maret 2009, Jakarta -- Lapan dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) mengadakan “Final Seminar Pilot Project Utilizing of ALOS Data in Indonesia ” (Seminar Akhir Pilot Project Penggunaan Data ALOS di Indonesia) di Hotel Borobudur, Jakarta (12/03). Seminar ini adalah kegiatan akhir antara JAXA dan Lapan yang dilakukan dalam tiga tahun periode kerjasama keduanya. Kerjasama pemanfaatan data satelit ALOS tersebut juga melibatkan beberapa institusi dan universitas di Indonesia yaitu, Bakosurtanal, Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen ESDM, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Syah Kuala.
Pada sesi pembukaan, JAXA dan LAPAN memperkenalkan gambaran kegiatan dan proyek kerjasama di antara keduanya. Kepala Pusat Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh (Kapusbangja), Dra. Ratih Dewanti, M. Sc.dalam sambutan pembukaan mengatakan, ”kehadiran para peserta di seminar ini merupakan wujud nyata komitmen kita untuk mempromosikan kerjasama dalam aplikasi data ALOS guna memperbarui peta, pemetaan geologi, inventarisasi sumber daya hutan, penggunaan lahan/tutupan lahan, erosi, tanah longsor, dan oceanografi.” Ratih menambahkan bahwa Pilot Project ini memperkuat pengetahuan teknis dan pemahaman mengenai filosofi penginderaan jauh di antara peserta.
Kerjasama LAPAN dan JAXA dalam pemanfaatan data ALOS dipayungi kesepakatan yang ditandatangani pada Maret 2006. Tujuan dari proyek ini adalah (1) untuk mengeksplorasi kemampuan ALOS, (2) untuk memperkuat kemampuan profesional dalam penguasaan teknologi penginderaan jauh dan aplikasi data ALOS di Indonesia, dan (3) untuk meningkatkan kemampuan LAPAN dalam bidang penginderaan jauh dan pengembangan aplikasinya.
The Advanced Land Observing Satellite (ALOS) adalah satelit observasi bumi milik Jepang yang diluncurkan pada 24 Januari 2006. Satelit ini bertujuan menghasilkan data untuk topografi dan pengunaan data. ALOS membawa tiga tipe peralatan observasi yaitu, Panchromatic Remote-sensing Instrument for Stereo Mapping (PRISM), The Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type 2 (AVNIR-2), dan The Phase Array type L-band Synthetic Aperture Radar (PALSAR).
Dalam penutupan seminar, Dra. Ratih Dewanti, M. Sc., mengatakan, Lapan mengharapkan adanya Pilot Project berikutnya. ”Saat ini, Lapan sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada JAXA, tapi pembicaraan mengenai Pilot Project selanjutnya masih di tahap yang sangat awal,” kata Ratih. Kapusbangja menambahkan, selain beberapa rekanan Lapan juga menyampaikan keinginannya untuk mengeksplorasi data satelit. (lapan)
Pada sesi pembukaan, JAXA dan LAPAN memperkenalkan gambaran kegiatan dan proyek kerjasama di antara keduanya. Kepala Pusat Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh (Kapusbangja), Dra. Ratih Dewanti, M. Sc.dalam sambutan pembukaan mengatakan, ”kehadiran para peserta di seminar ini merupakan wujud nyata komitmen kita untuk mempromosikan kerjasama dalam aplikasi data ALOS guna memperbarui peta, pemetaan geologi, inventarisasi sumber daya hutan, penggunaan lahan/tutupan lahan, erosi, tanah longsor, dan oceanografi.” Ratih menambahkan bahwa Pilot Project ini memperkuat pengetahuan teknis dan pemahaman mengenai filosofi penginderaan jauh di antara peserta.
Kerjasama LAPAN dan JAXA dalam pemanfaatan data ALOS dipayungi kesepakatan yang ditandatangani pada Maret 2006. Tujuan dari proyek ini adalah (1) untuk mengeksplorasi kemampuan ALOS, (2) untuk memperkuat kemampuan profesional dalam penguasaan teknologi penginderaan jauh dan aplikasi data ALOS di Indonesia, dan (3) untuk meningkatkan kemampuan LAPAN dalam bidang penginderaan jauh dan pengembangan aplikasinya.
The Advanced Land Observing Satellite (ALOS) adalah satelit observasi bumi milik Jepang yang diluncurkan pada 24 Januari 2006. Satelit ini bertujuan menghasilkan data untuk topografi dan pengunaan data. ALOS membawa tiga tipe peralatan observasi yaitu, Panchromatic Remote-sensing Instrument for Stereo Mapping (PRISM), The Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type 2 (AVNIR-2), dan The Phase Array type L-band Synthetic Aperture Radar (PALSAR).
Dalam penutupan seminar, Dra. Ratih Dewanti, M. Sc., mengatakan, Lapan mengharapkan adanya Pilot Project berikutnya. ”Saat ini, Lapan sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada JAXA, tapi pembicaraan mengenai Pilot Project selanjutnya masih di tahap yang sangat awal,” kata Ratih. Kapusbangja menambahkan, selain beberapa rekanan Lapan juga menyampaikan keinginannya untuk mengeksplorasi data satelit. (lapan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar