13 Maret 2009, Cipatat -- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menegaskan, performa satuan merupakan cermin dari penerapan kepemimpinan para perwira, karena satuan yang baik pada dasarnya adalah satuan yang solid, militan, profesional dan proporsional dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu Kasad minta, agar para perwira melakukan improvisasi dan inovasi dalam menerapkan kepemimpinan serta membangun kepemimpinan para komandan bawahan sehingga tercipta satu kesamaan langkah dalam upaya pembinaan satuan.
Hal ini ditegaskan Kasad ketika menutup Apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat Terpusat Tahun 2009 di Lapangan Wirotama Cipatat Pusdikif, Pussenif, Kodiklat TNI AD, Jum’at (13/3). Apel Komandan Satuan ini berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 Maret 2009, diikuti 244 orang dari berbagai Komandan Satuan Angkatan Darat.
Menurut Kasad, tantangan tugas TNI Angkatan Darat ke depan tidak akan semakin ringan. Kompleksitas dan dimensi permasalahan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan kepentingan, serta tuntutan hidup manusia. Perubahan-perubahan cepat ini yang akan terus dihadapi di masa yang akan datang. Realita tersebut harus disadari, agar senantiasa terus membenahi diri selaras dengan perubahan-perubahan yang terjadi, tutur Kasad.
Sikap pasrah terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi adalah bukan budaya TNI Angkatan Darat, sejak pembentukannya di masa perang kemerdekaan TNI Angkatan Darat tidak pernah menyerah kepada keadaan, kata Kasad. Keyakinan akan kebenaran tujuan organisasi, disertai tekad dan kesungguhan untuk memperjuangkannya, merupakan landasan yang kokoh bagi sikap pantang menyerah. “Sekali lagi kalian tidak boleh menyerah kepada keadaan, karena pada dasarnya komandan satuan disiapkan untuk menghadapi krisis yang bagaimanapun bentuknya yang ada disatuannya“, tegas Kasad.
Kasad mengharapkan, setelah penyelenggaraan Apel Dansat ini, yang paling penting adalah tindak lanjut terhadap berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan TNI Angkatan Darat, karena ada kecenderungan sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan Apel Dansat seperti ini, namun dihadapkan dengan tuntutan implementasi di lapangan, kadang sering menunda pelaksanaannya, bahkan lupa begitu saja. Hal ini merupakan budaya yang tidak baik dan harus dihilangkan dari lingkungan TNI Angkatan Darat, kata Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo.
Pada kesempatan ini Kasad dan para pejabat TNI AD serta para peserta Apel Dansat menyaksikan demontrasi produk PT Pindad, yaitu granat latih kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm, penembakan munisi tembus tembak (BLAMB), penembakan PM 2 kaliber 9 mm dan operasional kendaraan tempur di lapangan Cipatat. (tniad)
Hal ini ditegaskan Kasad ketika menutup Apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat Terpusat Tahun 2009 di Lapangan Wirotama Cipatat Pusdikif, Pussenif, Kodiklat TNI AD, Jum’at (13/3). Apel Komandan Satuan ini berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 Maret 2009, diikuti 244 orang dari berbagai Komandan Satuan Angkatan Darat.
Menurut Kasad, tantangan tugas TNI Angkatan Darat ke depan tidak akan semakin ringan. Kompleksitas dan dimensi permasalahan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan kepentingan, serta tuntutan hidup manusia. Perubahan-perubahan cepat ini yang akan terus dihadapi di masa yang akan datang. Realita tersebut harus disadari, agar senantiasa terus membenahi diri selaras dengan perubahan-perubahan yang terjadi, tutur Kasad.
Sikap pasrah terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi adalah bukan budaya TNI Angkatan Darat, sejak pembentukannya di masa perang kemerdekaan TNI Angkatan Darat tidak pernah menyerah kepada keadaan, kata Kasad. Keyakinan akan kebenaran tujuan organisasi, disertai tekad dan kesungguhan untuk memperjuangkannya, merupakan landasan yang kokoh bagi sikap pantang menyerah. “Sekali lagi kalian tidak boleh menyerah kepada keadaan, karena pada dasarnya komandan satuan disiapkan untuk menghadapi krisis yang bagaimanapun bentuknya yang ada disatuannya“, tegas Kasad.
Kasad mengharapkan, setelah penyelenggaraan Apel Dansat ini, yang paling penting adalah tindak lanjut terhadap berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan TNI Angkatan Darat, karena ada kecenderungan sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan Apel Dansat seperti ini, namun dihadapkan dengan tuntutan implementasi di lapangan, kadang sering menunda pelaksanaannya, bahkan lupa begitu saja. Hal ini merupakan budaya yang tidak baik dan harus dihilangkan dari lingkungan TNI Angkatan Darat, kata Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo.
Pada kesempatan ini Kasad dan para pejabat TNI AD serta para peserta Apel Dansat menyaksikan demontrasi produk PT Pindad, yaitu granat latih kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm, penembakan munisi tembus tembak (BLAMB), penembakan PM 2 kaliber 9 mm dan operasional kendaraan tempur di lapangan Cipatat. (tniad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar