Kapal selam kelas Changbogo/tipe 209 milik Angkatan Laut Korea Selatan. (Foto: ROKN)
4 Januari 2012, Batam: Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoedin, memastikan pemerintah akan mendorong percepatan alih teknologi pembuatan kapal perang dalam negeri, termasuk kapal selam.
Selama ini, kata Sjafrie di Batam, Rabu, industri kapal dalam negeri baru bisa memproduksi non-kapal perang, seperti kapal patroli dan kapal angkut.
"Sedangkan, untuk kapal selam masih mengandalkan teknologi asing. Pemerintah sudah memprioritaskan anggaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) angkatan laut untuk transfer teknologi," ujarnya saat meninjau industri kapal.
Kementerian Pertahanan sudah menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME).
Menurut Sjafrie, kerja sama dilakukan dengan model produksi bersama dengan tujuan adanya alih teknologi.
Penambahan alutsista kapal selam ini diharapkan menjadi wadah penguatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) lokal dalam pembuatan kapal selam.
Ia menambahkan alih teknologi pembuatan kapal selam sudah masuk dalam kontrak pembelian tiga kapal selam itu. Berdasarkan kontrak, ketiga kapal ini menghabiskan biaya sekitar 1,80 miliar dolar AS yang diambil dari alokasi pengadaan alutsista tahun 2010-2014.
Kepala Badan Sarana Pertahanan Mayor Jenderal, Ediwan Prabowo, mengatakan, untuk menjamin terlaksananya alih teknologi, pembuatan kapal selam ketiga akan dilakukan sepenuhnya di Indonesia yakni PT PAL.
Pembuatan kapal pertama dilakukan sepenuhnya di Korea dengan mendatangkan tenaga ahli PT PAL Surabaya untuk belajar ke Daewoo.
"Mereka akan diminta belajar tahapan desain dan turut dalam tahapan persiapan pembangunan kapal selam kedua," ungkapnya.
Rencananya, dalam pembuatan kapal tahap pertama akan dikirim sekitar 30 tenaga ahli. Pada pembuatan kapal kedua pemerintah akan mengirim hingga 130 orang untuk mulai terlibat dalam praktek pembuatan kapal selam.
"Barulah nanti pembuatan kapal ketiga sepenuhnya bisa dibuat langsung di PT PAL. Kami berharap pada akhirnya SDM lokal bisa membuat kapal selam secara penuh," ujarnya.
Ediwan menuturkan pemerintah menargetkan kapal selam pertama selesai pada 2015, sedangkan kapal kedua dan ketiga berturut-turut selesai pada 2016 dan 2017.
Tiga kapal selam yang sudah dipesan ini memiliki bobot dan daya angkut yang lebih besar dengan peralatan dan persenjataan yang lebih baru.
"Dengan kehadiran tiga kapal selam baru ini, diharapkan daya tempur dan daya tangkal TNI Angkatan Laut semakin kuat," ujar Ediwan.
Sumber: ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar