Pranata Mangsa atau aturan musim, biasanya digunakan oleh para petani pedesaan pada zaman dahulu (baheula).
Pranata Mangsa berasal dari dua kata, yaitu Pranata (aturan), dan Mangsa (musim atau waktu). Jadi Pranata Mangsa adalah aturan waktu yang digunakan petani sebagai penentuan/pijakan mengolah lahan pertaniannya, dalam kurun waktu satu tahun. Dengan urut-urutan sebagai berikut :
Kasa (kahiji). Musim kahiji mulai tanggal 21 Juni sampai 31 Juli. Lamanya 41 hari. Perlambang/ibaratnya: lir sotya (dedaunan) murca saka ngembanan (kayu-kayuan).Ditandai: Angin datang dari arah utara timur (timur laut), daun-daun berjatuhan dari pohonnya, telur bitangan kecil (seperti jangkrik) mulai menetas, siang hari terasa panas sekali malam harinya teresa dingin, kondisi tanah panas Bintang Wuluku mucul di sebelah timur, kalangkang/bayangan ke arah selatan. Musim ini musim kemarau bukan waktu yang tepat buat bertani.
Karo (kadua), Musim kadua mulai tanggal 1 Agustus sampai tanggal 23 Agustus, lamanya 23 hari. Perlambang/ibaratnya: beutule rengko (tanah retak). Ditandai: angin datang dari arah selatan dan utara berhembus ke arah barat, siang hari masih terasa panas dan malam hari terasa dingin, tanah kering dan ratak, selokan, sungai, dan sumur airnya mulai berkurang, daun muda (pucuk) pepohonan mulai keluar, seperti pohon karet, atau jeruk, di pagi hari bintang wukulu muncul di sebelah timur, tumbuhan buah-buahan mulai berbunga. Petani menanam palawija yang umurnya pendek.
Katiga (katilu). Musim katilu mulai tanggal 24 Agustus sampai tanggal 16 September, lamanya 24 hari. Perlembang/ibaratnya: akar-akar keluar. Ditandai: Angin datang dari arah utara, udara dingin tapi terasa segar, waktunya panen palawija, sebagian petani membuat petak pembinihan padi (tebar) di sawah. Waktunya pemupukan tanaman yng umurnya panjang saperti kalapa, durian, rambutan , dsb
Kapat (kaopat). Musim kaopat mulai tanggal 17 September sampai tanggal 11 Oktober, Lamanya 25 hari. Perlambang/ibaratnya: Gumading resi (gembira). Ditandai: angin datang dari arah barat berputar-putar menyebabkan turun hujan, musim kawin binatang kaki empat, pohon kapuk mulai berbuah, patani sibuk panen palawija dan menggarap sawah.
Kalima. Musim kalima mulai tanggal 12 Oktober sampai tanggal 7 Nopember, Lamanya 27 hari. Perlambang/ibaratnya: pancuran sumawur ing jagat (musim hujan). Ditandai: angin berhembus kencak datangnya dari arah barat dan utara (barat laut)bersamaan dengan hujan, hujan turun pada sore hari dan pagi hari, pepohonan banyak yang tumbang, pohon asem mulai tumbuh daun, penati mulai menanam padi (trandur) di sawah. Bintang Wuluku terlihat sore hari,
Kanem (kagenep). Musim kagenep mulai tanggal 8 Nopember sampai tanggal 20 Desember, Lamanya 43 hari. Perlambang/ibaratnya: Ni’mating roso (merasakan kenikmatan). Ditandai: angin berhembus kencang datangnya dari arah barat, curah hujan banyak, memasuki musim panen buah-buahan (rambutan durian, manggis, dukuh, dsb). Sawah yang cukup air diangkat atau dibersihkan rumput-rumputnya (dirambet). Bintang Wuluku terlihat sore hari, Binatang kecil yang hidup disawah mulai bertelur.
Kapitu (katujuh). Musim katujuh mulai tanggal 21 Desember sampai tangga 1 Februari, Lamanya 42 hari. Perlambang/ibaratnya: Guci pecah ing lautan (ghuci retak dilautan). Ditandai: curah hujan tinggi kadang menimbulkan banjir, sawah yang ada di daearah pegunungan bisa ditanami padi (tandur), angin datang dari arah barat yang tak menentu, udara dingin, air di sawah seperti mendidih menandakan tanah masih panas, bintang Wuluku terlihat sore hari,. binatang kecil yang hidup di sawah mulai menetas, jagung dan kacang di huma cukup untuk dipanen
Kawolu (kadalapan). Musim kadalapan mulai tanggal 2 Februari sampai tanggal 28 Februari. Lamanya 27 hari. Perlambangna/ibaratnya: puspo anjrah (jroning kayung seungi sakeroning hate). Ditandai: angin datang dari arah utara barat berputar, hujan mulai berkurang, musin ini waktunya bertanam yang umurnya panjang. Padi di huma mulai mekar.
Kasongo (kasalapan). Musim kasalapan mulai tanggal 1 Maret sampai tanggal 25 Maret, Lamanya 25 hari. Perlambang/ibaratnya: wedaling wasono (timbul babasaan). Ditandai: angin datang dari arah selatan, kadang-kadang merusak padi yang sedang mekar. Hujan mulai berkurang, suara binatang sawah mulai terdengar, padi di mupa mulai menguning ada sebagian yang dipanen, sama halnya dengan padi disawah sudah ada yang dipanen.
Kasada (kasapuluh). Musim kasapuluh mulai tanggal 26 Maret sampai tsanggal 17 April, Lamanya 23 hari. Perlambang/ibaratnya: gedong ukeb jeroning kalbu (bangunan di hati). Ditandai; angin datang dari arah timur selatan (tenggara), banyak binatang hamil, dan sejenis burung terdengar kicauannya, dipegunungan padi siap dipanen dan sebagian sudah dipanen, sawah yang subur air mulai digarap lagi, membuatan pembinihan padi (tebar).
Desta (kasawelas). Musim kasawelas mulai tanggal 18 April sampai tanggal 10 Mei, Lamanya 23 hari. Perlambang/ibaratnya: pamungkas sinorowedi (patani sibuk panen). Ditandai: angin datang dari arah timur selatan (tenggara), udara dan tanah terasa panas, hama kungkang mulai merusak tanaman di sawah dan di huma, pepohonan daun mulai berjatuhan, musih ini masih waktunya menanam palawija umur pendek, disawah sibuk menanam padi (tandur), ada juga yang menenam palawija
Sada (kaduawelas). Musim kaduaerla mulai tanggal 11 Mei sampai tanggal 21 Juni, Lamanya 41 hari. Perlambang/ibaratnya: Tirta syaksing saseno (air meninggalkan tempatnya). Ditandai: angin datang dari arah timur, siang hari terasa panas malam hari dingin, tidak berkeringat. Dedauan layu tak tahan menahan panas datangnya hama padi. musim ini waktunya tebar nyadon atau palawija.
Menurut sumber lain. Dahulunya Pranata Mangsa ini diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil pertanian. Apakah dengan kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini, Pranata Mangsa masih bisa dijadikan acuan untuk bertani dan membuat hasil pertanian yang berlimpah?
salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar