Ngadu domba yang dulunya hanya merupakan kebiasaan budak angon (penggembala). Berkembang menjadi ajang yang cukup bergengsi di tatar Pasundan. Penggemar domba Garut bukan hanya didominasi oleh golongan orang tua. Kaum mudanya pun sangat menggemari domba Garut (domba tangkas) ini. Jadinya tradisi ini akan tetap terjaga keberadaannya.
Pemilik domba Garut zaman dahulu disebut Juragan. Sebutan Juragan tentu sangat identik dengan orang yang sangat terpandang. Untuk zaman sekarang pun sebutan Juragan masih pantas bagi pemilik domba Garut (domba tangkas). Berdasar pada harga domba yang sangat pantastis.
Domba Garut yang dikonteskan terbagi dalam beberapa kelompok berdasarkan berat domba (kg). Misalnya gambar di samping atas ini. Domba dengan nama “Bangsawan” dari Pakalungan SJR milik H. Nun Al Shaqab yang berdomisili di Conggeang-Sumedang. Domba ini termasuk kelompok A dengan berat antara 60-80 kg.
Banyak artilek yang membahas tentang kontes seni ketangkasan domba. Diantaranya artikel Wisata Adu Domba milik Tips Wisata Murah. Tentunya sobat yang satu ini cara pemaparannya dari sudut perspektif wisata.
salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar