F-16 USAF terbang di udara Afghanistan, 8 Mei 2011. (Foto:U.S. Air Force/Master Sgt. William Greer)
27 September 2011, Jakarta (Berita HanKam): Iraq telah meneken kontrak pembelian 18 jet tempur F-16 Fighting Falcon untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara, diungkapkan seorang Penasehat Perdana Menteri Iraq Nuri al-Maliki, Senin (26/9).
“Kontrak telah ditandatangani .. dan sebagian dari nilai kontrak telah ditransfer ke rekening perusahaan (Lockheed Martin),” ucap Ali al-Moussawi seorang penasehat al-Maliki.
Lockheed mengumumkan pemerintah Iraq dan Amerika Serikat telah menyetujui penjualan. Lockheed siap menjadikan Iraq negara ke-26 pengguna F-16.
Pejabat militer Iraq dan AS mengatakan penguatan angkatan udara salah satu prioritas utama Baghdad sebelum pasukan AS meninggalkan Iraq pada 31 Desember, setelah menduduki Iraq selama 8 tahun.
Nilai kontrak tidak diketahui, tetapi seorang perwira senior AS mengatakan pemerintah Iraq ditawari nilai kontrak pembelian pesawat sebesar 3 milyar dolar.
Iraq dan AS telah melakukan negosiasi untuk pembelian F-16 Block 52 yang dilengkapi sistem avionik dan persenjataan canggih serta paket pelatihan dan perawatan pesawat, diungkapkan seorang perwira AS.
Sepuluh pilot Iraq telah berlatih di AS dan pelatihan mereka akan selesai sebelum F-16 dikirimkan ke Iraq, menurut Jenderal Russ Handy Komandan USAF di Iraq.
Al-Maliki mengatakan pada 30 Juli, Iraq berencana membeli 36 F-16, dua kali lipat dari rencana semula untuk menopang lemahnya pertahanan udara.
Dua satuan pertahanan udara Iraq, Angkatan Udara dan Komando Udara Angkatan Darat hanya memiliki 158 pesawat, terdiri dari 89 helikopter dan 69 pesawat terbang serta sekitar 7500 prajurit.
Saat ini, tiga pesawat Cessna Caravan dipersenjatai rudal Hellfire tetapi bukan pesawat tempur, menurut seorang perwira AS.
Sumber: Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar