Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Presiden Republik Turki Abdullah Gul (kiri) menyaksikan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa (kedua kanan) dan Menteri Luar Negeri Republik Turki Mehmet Aydin saling bertukar Nota Kesepahaman seusai ditandatangani di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/4). Nota Kesepahaman tersebut mengenai perjanjian bebas visa bagi paspor diplomatik dan paspor dinas. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/pd/11)
5 April 2011, Jakarta -- (Jurnas.com): Pertemuan bilateral antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Republik Turki Abdullah Gul di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/4) membahas berbagai isu penting menyangkut hubungan bilateral maupun isu-isu global yang hangat dewasa ini.
Kedua Kepala Negara itu membahas satu kesepakatan untuk betul-betul meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, energi, pertanian, pariwisata dan cabang-cabang ekonomi yang lain. “Kami juga bersepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, utamanya industri pertahanan dan juga kerja sama bidang kekonsuleran,” kata Presiden SBY saat jumpa pers bersama Presiden Turki Abdullah Gul di Istana Merdeka usai pertemuan bilateral.
Presiden SBY mencontohkan, sesuai yang dibicarakan di Ankara, saat Presiden berkunjung ke Turki beberapa saat yang lalu, disepakati untuk menjalin kerja sama visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Dalam pertemuan ini juga disepakati meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, kebudayaan, generasi muda, olahraga termasuk penanganan bencana.
“Pendek kata, saudara-saudara, isu-isu yang kami bahas hari ini semuanya berkaitan dengan upaya kerja sama bilateral di bawah payung comprehensive partnership (kemitraan komprensif),” kata SBY.
Sumber: JURNAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar