MV Sinar Kudus.
14 April 2011, Jakarta (TEMPO Interaktif): Markas Besar TNI Angkatan Laut menyatakan siap membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia. "Jika pimpinan tertinggi memerintahkan, kami akan menyiapkan diri secepatnya," kata juru bicara TNI-AL, Laksamana Pertama Prasodjo, ketika dihubungi kemarin.
Menurut Prasodjo, TNI-AL memiliki pasukan terlatih yang bisa bergerak cepat begitu ada perintah operasi. Ihwal unit pasukan mana yang akan dikirim, “Itu tergantung pada skala ancamannya,” ujar Prasodjo.
Kesiapan untuk membebaskan sandera juga disampaikan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat. “Jika dibutuhkan kami siap membantu,” kata Kepala Dinas Penerangan Kopassus, Letnan Kolonel Thevi A Zebua, kemarin.
Direktur Pusat Studi Intelijen dan Keamanan Nasional, Dinno Cresbon, mengatakan pemerintah sebenarnya telah menyiapkan tim operasi khusus dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL. “Mereka sudah latihan pembebasan sandera dalam satu-dua hari ini,” kata Dinno kemarin.
Anggota tim khusus itu, menurut Dinno, juga pernah latihan menanggulangi teror bersama pasukan marinir Amerika Serikat.
Mantan Kepala Staf TNI-AL, Laksamana (Purn) Bernard Ken Sondakh, mengatakan perang dengan perompak tak cukup dilakukan di laut. "Cari sarangnya di darat," kata Bernard kemarin.
Belajar pada pengalaman TNI-AL di Selat Malaka, menurut Bernard, menangkap perompak di lautan ternyata sangat sulit. "Seperti mencari jarum di Danau Sunter." Karena itu, TNI-AL memilih mengamati dulu gerak-gerik perompak sampai mengetahui sarangnya. "Kami tidak kejar di laut, tapi sergap di darat," ujar dia.
Operasi pemberangusan perompak, menurut Bernard, saat ini mestinya menjadi lebih mudah. Soalnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan resolusi khusus yang mengizinkan setiap negara menggelar operasi militer untuk memburu para lanun.
Sumber: TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar