Selasa, 12 April 2011
Kopassus Siap Serbu Somalia
12 April 2011, Jakarta (TEMPO Interaktif) - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menyatakan siap ditugaskan ke Somalia jika pemerintah memilih operasi militer untuk membebaskan dua puluh awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia. "Kami menunggu instruksi Panglima TNI, jika ditugaskan, kami siap," kata Kepala Dinas Penerangan Kopassus, Letnan Kolonel Thevi A Zebua, Selasa (12/4).
Thevi tak mau mengungkap strategi dan kesiapan pasukan, jika sewaktu-w3aktu diterjunkan dalam operasi militer Somalia. "Itu tergantung komandannya nanti," kata dia.
Pengamat militer Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani menilai, operasi militer kasus perompakan bajak laut Somalia agak sulit diterapkan. Operasi militer bisa saja dilakukan kalau kapal mereka belum merapat. Tapi kondisinya sekarang sandera sudah ditawan di daratan. "Rumit jika memakai operasi militer, strateginya harus jitu," kata dia.
Sebelumnya, perompak Somalia membajak kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia di Semenanjung Arab pada 16 Maret lalu. Kapal itu dibajak saat dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Semua awak kapal bermuatan nikel senilai Rp 1,4 triliun itu kini ditawan di Pantai Eil, Somalia.
Kementerian Luar Negeri Indonesia terus memantau komunikasi dan negosiasi soal tebusan antara pemilik kapal dan kelompok pembajak. Dalam dua hari terakhir, tebusan yang diminta pembajak terus berubah. Pembajak awalnya meminta tebusan sebesar US$ 2,6 juta.
Somalia Buka Peluang untuk Militer Indonesia
Duta Besar Somalia Mohamud Olow Barow menyatakan negaranya terbuka untuk intervensi militer Indonesia demi penyelamatan anak buah kapal MV Sinar Kudus. "Mereka harap pemerintah tegas, kalau perlu aksi militer, pemerintah Somalia akan bahu membahu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Bidang Hubungan Internasional, Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen dalam keterangan kepada pers di Wisma Bakrie I, Selasa 12 April 2011
Sore tadi Mohamud mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Happy Bone serta Ketua Bidang Kerjasama Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya Iris Indira Murti. Pertemuan petang tadi sebenarnya tak sebatas membahas aksi perompak Somalia.
Menanggapi penyanderaan dua puluh awak kapal MV Sinar Kudus, Mohamud justru mempersilahkan militer Indonesia masuk melalui jalur laut dan udara. Bahkan, kalau Indonesia butuh kerjasama atau bantuan militer Somalia, pihaknya bersedia. "Mereka tidak merasa diintervensi, tidak ada upaya untuk melangkahi kebijakan pemerintah Somalia," papar Happy.
Mohamud justru mencontohkan apa yang sudah dilakukan pemerintah India, Korea Selatan dan Malaysia terhadap perompak, sebagai langkah kemajuan. "Negara-negara itu tidak mau nego, sehingga perompak kalah," ujar Happy
Happy menuturkan, Somalia justru menyarankan pemerintah tidak kompromi dengan permintaan perompak. Jadi uang tebusan yang diminta perompak, jangan dibayarkan oleh pemerintah, melainkan jadi tanggung jawab perusahaan yakni PT Samudera Indonesia. Sebab jika pemerintah sudah turun tangan, posisi perompak menjadi semakin kuat.
Penyelamatan 20 awak kapal kini dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Pemerintah hingga saat ini mash memilih opsi negosiasi ketimbang penaklukan perompak dengan militer.
Sumber: TEMPO Interaktif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar