Senin, 23 Juli 2012

RI, AS dan Australia Lakukan Latihan Militer Bersama

F-16 TNI AU berpartisipasi pada Latma Elang Ausindo 09. TNI AU pertama kalinya akan mengirimkan jet tempur Sukhoi ke latihan bersama Australia dan sejumlah negara lainnya. (Foto: Australia DoD)

23 Juli 2012, Washington D.C.: Pesawat-pesawat tempur Australia, Amerika Serikat dan Indonesia akan bergabung dengan pesawat-pesawat tempur dari Singapura, Thailand dan Selandia Baru untuk melakukan simulasi tempur di atas Northern Territory, Australia, pekan ini.

Militer Indonesia akan mengirim jet-jet tempur Sukhoi untuk berpartisipasi dalam latihan itu, sebuah langkah yang menurut para pengamat mengisyaratkan babak baru kerjasama antara kedua negara bertetangga di Asia-Pasifik itu.

Rory Medicalf, Direktur Program Keamanan Internasional di Lowy Institute, sebuah lembaga kajian yang berbasis di Sydney, mengatakan bahwa Indonesia menghadirkan pesawat tempurnya ke Australia untuk latihan ini, merupakan isyarat meningkatnya kepercayaan dalam hubungan pertahanan kedua negara.

Hubungan militer Canberra dengan Jakarta menegang dalam beberapa dekade terakhir. Hubungan mereka benar-benar diuji pada 1999, ketika pasukan Australia dikirim ke Timor-Timur untuk menghentikan kekerasan yang diakibatkan aksi-aksi kelompok milisi yang menentang pemisahan diri dari Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kedua negara terus meningkat, khususnya dalam kerjasama mengatasi bencana alam dan anti-terorisme, termasuk dalam membongkar jaringan teroris pelaku serangan bom yang menewaskan 202 orang di pulau wisata Bali pada tahun 2002.

Medicalf mengatakan keterlibatan Indonesia dalam latihan perang dengan pasukan Australia dan pasukan Amerika akan memberi Washington keyakinan bahwa Jakarta tidak akan menentang rencana perluasan keterlibatan militer Amerika dengan Asia.

Latihan militer yang disebut Exercise Pitch Black ini berlangsung dari tanggal 27 Juli hingga 17 Agustus. Kegiatan multinasional ini berlangsung dua tahun sekali selama dua dekade terakhir namun yang kali ini merupakan yang terbesar.

Seorang jurubicara militer mengatakan, hingga 85 pesawat tempur dan lebih dari 2.000 personil akan berpartisipasi.

Sumber: VOA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar