Jumat, 07 Oktober 2011

Pangarmatim Resmikan Lanal Morotai


6 Oktober 2011, Morotai (Dispenarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ade Supandi, S.E meresmikan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Morotai di Kabupaten Pulau Morotai Propinsi Maluku Utara, Rabu (5/10).

Dalam peresmian tersebut dihadiri oleh Bupati Pulau Morotai Drs. Rusli Sibua, Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Rahardjo Dwi Prihanggono, S.H, Danlanal Ternate Kolonel Laut (P) Untung Sukoco, Kabinda Maluku Utara Laksamana Pertama TNI Joko Hariyanto, Komandan KRI Slamet Riyadi Kolonel Laut (P) Eko Wahyono, Asintel Pangarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Udoyo, Asrena Pangarmatim Kolonel Laut (P) Firman M, Asintel Danlantamal IX Kolonel Laut (P) Arif Sumartono, Aslog Danlantamal IX Kolonel Laut (T) Didik Joko Sukmono, Komandan Lanud Morotai Mayor Lek Damar Hari Sadewo, Dandim Tobelo serta pasukan upacara Perwira, Bintara, Tamtama, Polri, Pegawai Dinas Perhubungan serta siswa-siswi SMK dan SUPM Pulau Morotai.

Letkol Laut (P) Purwadi merupakan Komandan Lanal Morotai pertama yang mengemban tugas untuk memimpin Lanal Morotai. Lanal Morotai yang memiliki pintu masuk lalu lintas internasional melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III tentunya akan memicu munculnya kerawanan terhadap kemungkinan terjadinya tindak pelanggaran oleh kapal-kapal asing.

Dalam amanatnya Pangarmatim mengatakan, bahwa pembentukan Lanal Morotai merupakan salah satu realisasi kebijakan pemimpin tentang gelar pangkalan dalam rangka mewujudkan TNI AL yang dapat diandalkan dan dibanggakan oleh bangsa Indonesia. Pengembangan dan pembangunan TNI AL merupakan suatu tuntutan kebutuhan sebagai salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan peran TNI AL sebagai alat negara di bidang pertahanan laut.

Pembentukan Lanal Morotai juga menandai semakin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap negara kepulauan, tergugahnya jiwa dan semangat bahari nasional, serta orientasi pemerintah yang menyangkut pembangunan nasional pada aspek kelautan yang telah mendorong kesadaran untuk memelihara kekuatan pertahanan laut yang kuat untuk menjalin kepentingan nasional di laut.

Pesatnya perkembangan dinamika global pada aspek maritim, lanjut Pangarmatim, khususnya peningkatan kuantitas kapal-kapal asing pengguna laut di ALKI serta perairan-perairan perbatasan, memerlukan kehadiran satuan operasi TNI AL secara terus menerus dalam rangka penegakan hukum dan menjaga keamanan di wilayah yuridiksi nasional. Oleh karena itu, kehadiran satuan operasional TNI AL harus didukung dengan gelar pangkalan yang efektif, agar mampu mendukung kesiapsiagaan dan ketahanlamaan operasi.

Laut Maluku bagian Utara merupakan pintu masuk lalu lintas internasional lewat ALKI III, hal ini tentunya menjadi kerawanan dan kemungkinan terjadinya tindak pelanggaran oleh kapal-kapal asing, baik dalam pelanggaran hukum di laut ataupun gangguan keamanan seperti perompakan, pembajakan serta penangkapan ikan secara ilegal ataupun kejahatan lintas negara (transnational crime). Untuk mengantisipasi potensi kerawanan yang timbul maka perlu adanya monitoring, pengawasan serta pengendalian yang intensif oleh unsur-unsur TNI AL guna melindungi kepentingan nasional.

Secara historis, pulau Morotai memiliki catatan bersejarah dalam perang dunia ke II, bahkan oleh Jendral Dauglas Mc Arthur, Morotai disulap menjadi Pusat Komando Tentara Sekutu dengan membangun 7 lapangan terbang dan pelabuhan militer yang besar di Tanjung Dahegila sehingga kapal-kapal besar dapat merapat di pelabuhan tersebut. Berangkat dari catatan sejarah tersebut serta hasil analisis dan studi kelayakan suatu pangkalan militer, posisi Pulau Morotai sebagai titik awal dukungan operasi dipandang sangatlah strategis, guna memberikan dukungan logistik kepada unsur-unsur operasional TNI AL dan melakukan Monitoring, Surveilance and Controlling di kawasan Laut Maluku sebagai pintu masuk Utara ALKI III. Sehubungan dengan pertimbangan tersebut, maka pembentukan dan peresmian Lanal Morotai menjadi suatu kebutuhan yang sangat kita harapkan bersama.

Keberadaan Lanal Morotai juga akan mampu mengamankan hasil-hasil pembangunan yang dilakukan oleh Provinsi, maupun daerah setempat khususnya aspek kelautan. Dalam konteks semangat otonomi daerah, peran Lanal Morotai dalam melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut, hendaknya bersinergis serta menjadi pendorong bagi pelaksanaan pembangunan daerah sehingga mampu meningkatkan kemandirian daerah dan kesejahteraan rakyat. Terrealisasinya pembentukan Lanal Morotai tentu tidak terlepas dari dorongan, dukungan dan bantuan Gubernur Maluku Utara, Bupati Morotai, satuan TNI, instansi terkait serta segenap lapisan masyarakat.

Selain meresmikan Lanal Morotai, Pangarmatim juga melaksanakan peletakan batu pertama dilahan yang akan dipakai untuk pembangunan Mako Lanal Morotai. Selanjutnya dilaksanakan pembukaan selubung papan nama di gedung sementara Lanal Morotai dan pelaksanaan penanaman pohon Trembesi oleh Ibu Endah Ade Supandi di halaman Mako sementara Lanal Morotai.

Sumber: Dispenarmatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar