Kapal cepat berudal kelas Molniya Project 1241.8 (Foto: globalsecurity.org)
11 Maret 2009, Moscow -- Libya membeli 3 kapal cepat berudal kelas Molniya Project 1241.8 senilai USD200 juta dari Rusia. Ketiga kapal akan dibangun di galangan kapal Vympel di Rybinsk.
Kerjasama militer Rusia – Libya menghangat kembali setelah kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Tripoli April 2008, diperkuat kunjungan balasan Presiden Muammar Gaddafi ke Moscow Oktober 2008.
Saat Presiden Putin berkunjung ditandatangani perjanjian senilai USD4,6 Milyar, termasuk USD2 Milyar untuk pembelian persenjataan.
Libya tertarik juga membeli pesawat tempur SU-30 MKI, tank T-90 dan sistem pertahanan udara Tor-M2E.
Kapal cepat kelas Molniya mampu dipacu diatas 40 knot dan dilengkapi rudal anti kapal, rudal permukaan – udara serta meriam 76 mm.
Rusia belum lama ini mengirimkan 2 Molniya ke Vietnam dan menandatangani perjanjian lisensi dengan Hanoi untuk memproduksi 10 kapal tambahan.
RIA Novosti/@info-terkumpul
Kerjasama militer Rusia – Libya menghangat kembali setelah kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Tripoli April 2008, diperkuat kunjungan balasan Presiden Muammar Gaddafi ke Moscow Oktober 2008.
Saat Presiden Putin berkunjung ditandatangani perjanjian senilai USD4,6 Milyar, termasuk USD2 Milyar untuk pembelian persenjataan.
Libya tertarik juga membeli pesawat tempur SU-30 MKI, tank T-90 dan sistem pertahanan udara Tor-M2E.
Kapal cepat kelas Molniya mampu dipacu diatas 40 knot dan dilengkapi rudal anti kapal, rudal permukaan – udara serta meriam 76 mm.
Rusia belum lama ini mengirimkan 2 Molniya ke Vietnam dan menandatangani perjanjian lisensi dengan Hanoi untuk memproduksi 10 kapal tambahan.
RIA Novosti/@info-terkumpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar