Rabu, 21 Januari 2009

Persenjataan TNI-AD Utamakan Produk Dalam Negeri

Panser 6x6 Buatan Pindad

21 Januari 2009, Denpasar -- Kepala Staf TNI-AD Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo menyatakan, pada masa mendatang persenjataan TNI-AD akan mengutamakan hasil produksi dalam negeri demi kemandirian bangsa di bidang pertahanan.

"Kami telah melakukan kajian untuk mengutamakan hasil produksi dalam negeri. Pengalaman selama ini, ketergantungan terhadap produk persenjataan luar negeri itu tidak baik untuk kita," katanya kepada pers di Denpasar, Rabu.

KSAD Jenderal Agustadi beserta rombongan pimpinan teras TNI-AD berada di Bali dalam satu rangkaian kunjungan kerja ke wilayah Komando Daerah Militer IX/Udayana.

Di Bali, Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal Hotmangaradja Pandjaitan, menjelaskan berbagai hal tentang komando wilayah itu kepada KSAD dan rombongan.

Menurut rencana, KSAD beserta seluruh pimpinan TNI-AD melanjutkan kunjungan ke wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Timur di NTT. Di provinsi itu, titik berat perhatian akan diberikan di Kabupaten Belu, yang persis berbatasan dengan Distrik Maliana dan Distrik Suai, Timor Timur.

KSAD Agustadi menyatakan, "Tidak ada masalah dengan produksi dalam negeri. Kami selama ini juga memakai senjata-senjata buatan PT Pindad dan hasilnya memuaskan."

Indonesia memiliki beberapa produk persenjataan ringan buatan PT Pindad, di antaranya senapan serbu SS-1 dengan berbagai variannya yang dibuat di bawah lisensi pabrik senjata Fabrique Nationale, Belgia.

Selain itu, beberapa tipe kendaraan lapis baja ringan, seperti armoured personnel carrier juga telah bisa dibuat perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam lingkungan industri strategis nasional. (mediaindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar