JF-17 Thunder. (Photo: PAC)
30 Juli 2010, Yogyakarta -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat menyambut positif tawaran Pakistan kepada Indonesia untuk bersama-sama memproduksi pesawat tempur JF-17. Pesawat tempur buatan Pakistan itu memiliki teknologi dan daya jelajah lebih canggih dibandingkan pesawat tempur F-16 produksi AS.
"Tawaran dari Pakistan sangat menarik, menantang dan cukup bagus dalam perkembangan kekuatan pertahanan udara kita. Selain itu, kerjasama untuk memproduksi pesawat tempur akan memacu sumber daya manusia kita untuk memproduksi pesawat tempur yang canggih," ujar Imam kepada Suara Karya usai upacara peringatan 63 tahun Hari Bakti TNI Angkatan Udara di Lanud Iswahjudi, Yogyakarta, Kamis (29/7).
Tampak hadir, di antaranya mantan Menko Polhukam Agum Gumelar, mantan KSAU Marsekal Subandrio, Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya TNI Edy Hardjoko, Wakil KSAU Marsdya TNI Sukirno KS dan Panglima Komando Operasi (Pangkoops) TNI AU I, Marsda TNI Eddy Suyanto.
Ia menjelaskan, kecanggihan JF-17 telah disaksikan TNI Angkatan Udara dan Kementerian Pertahanan RI. Dua negara yang telah digandeng Pakistan untuk memproduksi pesawat yang sama itu adalah China dan India.
"Pesawat itu sudah jadi, sehingga kita tak perlu suah payah untuk melihat hasil produksinya. Angkatan udara yang telah menggunakannya adalah India dan China," ujar Imam.
Suara Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar