Jumat, 06 Maret 2009

Latihan Perseorangan Kesatuan Keparaan Batalyon Intai Amfibi-2 Marinir

6 Maret 2009 -- Bahwasanya terdapat musuh NKRI yaitu negara “K” (sebut Kurawa) yang berusaha memberikan bantuan perkuatan persenjataan dan personel kewilayahaan Jakarta Khususnya Cilandak dan Pondok Cabe, disamping itu juga Kurawa berusaha membuat instabilitas di wilayah Cilandak, Pondok Cabe dengan cara menciptakan kerusuhan di berbagai tempat, kegiatan tersebut diawali kegiatan spionase, agitasi, intimidasi, teror, sabotase, adu domba dan pengiriman dukungan logistik melalui udara dan darat sehingga tercapainya keinginan Gerakan Separatis Cilandak Merdeka (GSCM) untuk melepaskan diri dari negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).

Kurawa berusaha memperkuat kekuatan darat dan udaranya yang akan dikonsentrasikan di Pangkalan Pondok cabe sebagai upaya untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya eskalasi yang mengarah ke konflik bersenjata.

Kurawa juga mendirikan fasilitas komunikasi serta menimbun logistik di wilayah karawang sebagai wilayah penyangga guna melancarkan kegiatan separatis di Jakarta.

Pada januari 200Y Kurawa telah menyusun strategis operasi.

Pada awal Pebruari kekuatan darat dan udara Kurawa berhasil mendukung bantuan Logistik dan persenjataan kepada pasukan GSCM di Cilandak dalam rangka mempersiapkan sebagai ibukota sementara negara Cilandak Merdeka di Jakarta. Pada awal Pebruari berdasarkan laporan Intelijen Startegis tentang kegiatan Kurawa yang semakin insentif dalam upaya memperkuat pengaruhnya di wilayah Cilandak dan Pondok Cabe maka Presiden RI atas persetujuan DPR memberlakukan keadaan darurat sipil.

Pemerintah RI telah berupaya meningkatkan keamanan dengan mencermati perkembangan eskalasi ancaman sehingga memberlakukan Pangkotama Ops TNI untuk menyiapkan dan menyiagakan kekuatan dibawah komandonya guna mengantisipasi ancaman musuh.

Untuk mencegah, menangkal dan mengeliminasi gerak maju Kurawa maka pada akhir Pebruari Presiden RI atas persetujuan DPR menyatakan keadaan darurat militer dan memerintahkan Panglima TNI untuk merebut kembali yang telah dikuasai GSCM yang didukung Kurawa, diharapkan paling lambat pada bulan Maret dapat direbut kembali.

Menyikapi perkembangan situasi tersebut maka Panglima TNI membentuk Kogasgab TNI dalam rangka menegakan kedaulatan NKRI.

Pada akhir Pebruari Kogasgab melaksanakan operasi gabungan (dimaksud: latihan ini).

Casa TNI AU

Itu merupakan sekelumit latar belakang yang diskenariokan dalam program pelaksanaan Latihan Perorangan Kesatuan (LPK) Keparaan Bataliyon Intai Amfibi-2 Marinir (Yon Taifib-2 Mar) Tri Wulan I TA 2009.

LPK Keparaan Yontaifib-2 Mar TW I TA 2009 yang dilaksanakan di Pondok Cabe, Cilandak, Halim perdana Kusuma dan Karawang pada tanggal 27 Pebruari s.d 13 Maret 2009 dengan sifat latihan satu pihak dikendalikan berupa teknis dan taktis perorangan maupun Tim yaitu berupa terjun bebas/Freefall dan terjun tempur dengan peralatan baik siang maupun malam hari. Latihan ini dipimpin oleh Komandan yontaifib -2 Marinir (Letkol Mar Supriyono) serta pelaksana latihan Lettu Mar Imam S, Serta didukung oleh Pangkalan Udara TNI AL Jakarta yang dikomandoi oleh Danlanudal Jakarta (Mayor Laut (P) Krisno Handoyono) serta dengan menggunakan Unsur Casa TNI AL U-611 dari Skuadron 600 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL dgn Pilot Kapten Laut (P) Andri wahyudi dan Copilot Lettu laut (P) Fajar Gumilar. Kegiatan tersebut diikuti 97 personel terdiri dari Pelaku 71 orang, Staf latihan 8 personel dan pendukung 18 personel.

Pelaksanaan berupa Latihan Perorangan Kesatuan (LPK) Keparaan bataliyon Intai Amfibi-2 Marinir TW.I TA.2009 yang dilaksanakan selama 10 hari kerja Setiap harinya dari jam 06.30 Wib sudah melaksanakan Pembinaan Fisik dan Pengecekan material terjun dan mulai Take Off jam 0815 s.d 10.30 Wib dan terlaksana 3 shortie setiap harinya

Kejadian unik pada hari pertama Jumat 27 Pebruari 2009 ada salah satu penerjun yang tidak mengembang parasut utamanya, terlihat turun dengan melilit-lilit syukur Alhamdulillah laksanakan cutaway dan parasut payung cadangan dapat mengembang. Namun akibat kejadian tsb, tak lama kemudian banyak masyarakat, Polisi dan Penerbad bertanya tanya ke Lanudal Jakarta namun dijelaskan oleh Palaksa Lanudal Jakarta (Kapten Laut (P) H Eros Wasis) bahwa yg bersangkutan selamat tidak ada masalah apa-apa. Catatan sudah melaksanakan acara syukuran sehari sebelumnya. (puspenerbal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar