Danlanud Adi, Marsma TNI R Hari Muljono didampingi Ketua PIA AG Cab 2/Gab II Lanud Adisutjipto, Ny. Ida Hari Muljono memandikan siswa dengan air bunga usai memecah telur di atas kepala siswa menandai lahirnya Calon Penerbang Baru di jajaran TNI.
11 Maret 2009, Solo -- Membentuk calon Penerbang Militer yang memiliki kualifikasi handal dan profesional merupakan proses pendidikan yang memerlukan waktu panjang dan berresiko tinggi. Oleh karenanya agar program tersebut dapat berjalan lancar dan aman, diperlukan suatu proses yang konsisten dan berlanjut, dengan tahapan-tahapan yang sistematis, ketat dan tanpa kompromi. Hal ini harus ditempuh karena bakat dan kemampuan terbang bagi setiap siswa tidak sama dan tidak bisa ditawar-tawar. Toleransi sekecil apapun terhadap kekurang-mampuan dari setiap siswa, mengandung potensi yang membahayakan, tidak saja bagi diri calon penerbang itu sendiri, namun juga bagi orang lain dan alutsista yang digunakannya. Demikian disampaikan oleh Komandan Lanud Adisutjipto, Marsma TNI R Hari Muljono dalam Upacara Tradisi Terbang Solo Pertama dan Terakhir, bagi siswa Sekbang Angkatan 79 bertempat di Hanggar Bravo Lanud Adisoemarmo, Kamis (11/3)
Pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Adisutjipto merasa bangga atas prestasi dan keberhasilan para siswa dalam menyelesaikan tahap Bina Terbang Latih Dasar dengan menggunakan pesawat AS-202/Bravo dengan hasil yang memuaskan. Tampil sebagai Siswa Terbaik yang berhasil Terbang Solo Pertama adalah Kopral Siswa Marko Yosie Asnomo dan Kopral Siswa Heri Saputra memperoleh predikat Terbang Solo Terakhir.
Lebih Lanjut Komandan Lanud Adi menyampaikan bahwa setiap tahapan bina terbang yang ditempuh,masih sangat terbuka kemungkinan untuk menjadi penghalang yang menyebabkan para siswa tidak dapat meneruskan pendidikan di Sekbang TNI ini. Untuk itu para siswa harus terus menumbuhkan semangat belajar dengan lebih tekun dan lebih berkonsentrasi pada setiap latihan terbang selanjutnya. “Airmanship” harus terus dihayati dan disiplin diri harus ditanamkan dalam setiap sikap dan tingkah laku kehidupan sehari-hari, karena kebiasaan demikian akan berpengaruh terhadap keberhasilan untuk menjadi penerbang. Dan perlu diingat bahwa mentalitas seorang penerbang militer adalah disiplin, ketelitian, akurasi dan penuh tanggung jawab. Kesemuanya bertujuan agar para siswa senantiasa aman dan selamat dalam menjalankan tugas, sehingga dapat selalu sukses dalam meniti karier selanjutnya. (tni-au)
Pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Adisutjipto merasa bangga atas prestasi dan keberhasilan para siswa dalam menyelesaikan tahap Bina Terbang Latih Dasar dengan menggunakan pesawat AS-202/Bravo dengan hasil yang memuaskan. Tampil sebagai Siswa Terbaik yang berhasil Terbang Solo Pertama adalah Kopral Siswa Marko Yosie Asnomo dan Kopral Siswa Heri Saputra memperoleh predikat Terbang Solo Terakhir.
Lebih Lanjut Komandan Lanud Adi menyampaikan bahwa setiap tahapan bina terbang yang ditempuh,masih sangat terbuka kemungkinan untuk menjadi penghalang yang menyebabkan para siswa tidak dapat meneruskan pendidikan di Sekbang TNI ini. Untuk itu para siswa harus terus menumbuhkan semangat belajar dengan lebih tekun dan lebih berkonsentrasi pada setiap latihan terbang selanjutnya. “Airmanship” harus terus dihayati dan disiplin diri harus ditanamkan dalam setiap sikap dan tingkah laku kehidupan sehari-hari, karena kebiasaan demikian akan berpengaruh terhadap keberhasilan untuk menjadi penerbang. Dan perlu diingat bahwa mentalitas seorang penerbang militer adalah disiplin, ketelitian, akurasi dan penuh tanggung jawab. Kesemuanya bertujuan agar para siswa senantiasa aman dan selamat dalam menjalankan tugas, sehingga dapat selalu sukses dalam meniti karier selanjutnya. (tni-au)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar