6 Maret 2009, Surabaya -- Bergabungnya kapal-kapal perang (KRI) Sigma Class ke dalam jajaran Armada RI, telah disikapi oleh Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan menyiapkan para lulusannya agar mampu mengawaki kapal-kapal perang yang berteknologi canggih dan modern. Salah satu bentuk kesiapan itu adalah dengan mengadakan latihan dan praktek yang dilaksanakan oleh 19 perwira siswa (Pasis) Akademi Angkatan Laut korps elektronika. Lattek yang berlangsung selama 40 hari yaitu dari tanggal 27 Januari hingga 6 Maret ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)/VEDC, Malang.
Lattek yang bermaterikan tentang system control dan integrasi ini meliputi antara lain mikroprosesor, mikrokontroller, programmable logic controller (PLC), win cc, serta program matrix laboratory (Matlab). Materi-materi tersebut diajarkan oleh para instruktur yang sudah sangat berpengalaman baik dalam maupun luar negeri sehingga dapat memudahkan para pasis, dan juga didukung dengan fasilitas yang modern.
Pelaksanaan lattek semacam ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam teknologi control bagi para pasis serta menerapkannya ke dalam rancang bangun suatu karya yaitu berupa model meriam dan model untuk display diagram radar, sonar, integrasi system senjata KRI, pertempuran anti serangan udara, serta modul transmitter receiver (TRX) frekuensi modulasi (FM) dan amplitude modulation (AM), yang terintegrasi dengan komputer sehingga segala ilmu pengetahuan yang didapat dapat langsung diterapkan dalam kenyataan. “Meskipun saat ini hanya sekedar modelnya saja, tapi ke depan nantinya saya berharap bahwa perwira-perwira korps elektro ini tidak hanya dapat mengawaki alut sista yang ada saat ini saja, tapi juga harus mampu menciptakan teknologi yang lebih canggih dan modern,” ujar Kepala Departemen Elektro AAL Kolonel Laut (E) Totok Subali Asmoro, S.T.
“Sekarang ini TNI AL membutuhkan sumber daya manusia perwira-perwira yang handal, professional, dan modern guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju. Para perwira harus mampu menguasai bidangnya, begitu juga perwira elektro harus mampu melaksanakan tugas sebagai perwira divisi Elektronika di KRI serta mempunyai kemampuan disiplin ilmu dan teknologi elektronika yang cukup untuk dikembangkan nantinya,” tegas Gubernur AAL Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E. (tnial)
Lattek yang bermaterikan tentang system control dan integrasi ini meliputi antara lain mikroprosesor, mikrokontroller, programmable logic controller (PLC), win cc, serta program matrix laboratory (Matlab). Materi-materi tersebut diajarkan oleh para instruktur yang sudah sangat berpengalaman baik dalam maupun luar negeri sehingga dapat memudahkan para pasis, dan juga didukung dengan fasilitas yang modern.
Pelaksanaan lattek semacam ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam teknologi control bagi para pasis serta menerapkannya ke dalam rancang bangun suatu karya yaitu berupa model meriam dan model untuk display diagram radar, sonar, integrasi system senjata KRI, pertempuran anti serangan udara, serta modul transmitter receiver (TRX) frekuensi modulasi (FM) dan amplitude modulation (AM), yang terintegrasi dengan komputer sehingga segala ilmu pengetahuan yang didapat dapat langsung diterapkan dalam kenyataan. “Meskipun saat ini hanya sekedar modelnya saja, tapi ke depan nantinya saya berharap bahwa perwira-perwira korps elektro ini tidak hanya dapat mengawaki alut sista yang ada saat ini saja, tapi juga harus mampu menciptakan teknologi yang lebih canggih dan modern,” ujar Kepala Departemen Elektro AAL Kolonel Laut (E) Totok Subali Asmoro, S.T.
“Sekarang ini TNI AL membutuhkan sumber daya manusia perwira-perwira yang handal, professional, dan modern guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju. Para perwira harus mampu menguasai bidangnya, begitu juga perwira elektro harus mampu melaksanakan tugas sebagai perwira divisi Elektronika di KRI serta mempunyai kemampuan disiplin ilmu dan teknologi elektronika yang cukup untuk dikembangkan nantinya,” tegas Gubernur AAL Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E. (tnial)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar