Kepala PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso (kanan) bersama CEO Airbus Military Domingo Urena (kedua kanan), Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) Boyke Wibowo (kedua kiri), serta KaBid Komunikasi Publik Kemenhan Hartind Asrin (kiri) menunjukkan gambar pesawat militer, Jakarta, Selasa (4/10). Untuk meningatkan pertahanan dan keamanan, Pemerintah melalui Kemenhan bekerja sama dengan perusahaan pesawat Airbus Military untuk memproduksi pesawat militer jenis Transportasi Ringan C-295 yang mempunyai daya angkut lebih besar dari pendahulunya jenis C-235. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/ss/nz/11)
4 Oktober 2011, Jakarta (Jurnas.com): PT Dirgantara Indonesia dan European Aeronautic Defense and Space (EADS)-CASA Spanyol melakukan kerja sama pembuatan pesawat angkut militer ringan C-295. Kerja sama yang difasilitasi Kementerian Pertahanan RI ini akan menghasilkan 6-9 unit pesawat.
Sebagian pesawat akan dibangun EADS-CASA di fasilitas pabrik pesawat terbang milik Airbus Military di San Pablo, Sevilla, Spanyol. “Pesawat C-295 ini merupakan hasil pengembangan dari CN-235. Hanya saja badannya diperpanjang 3 meter, tapi wing-nya sama, dan memiliki engine yang lebih besar,” kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso usai melakukan pertemuan dengan CEO Airbus Military dan Wakil Menteri Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Selasa (4/10).
Pesawat CN-235 merupakan buah karya bersama PT DI kala masih bernama PT Nurtanio dengan CASA. Sedangkan untuk C-295 yang mengudara pertama kali pada 1998 berbobot 50 persen lebih tambun dari pendahulunya, termasuk dibekali mesin PW127G turboprop besutan Pratt & Withney.
Khusus untuk pembuatan C-295 ini, kata Budi Santoso, sebanyak tiga unit akan coba dikerjakan di pabrik pesawat terbang milik PT DI di Bandung, Jawa Barat.
Budi menjelaskan, varian C-295 memiliki daya angkut hingga 9,2 ton dan masuk kategori medium military lift. Pesawat C-295 ini lebih efisien dalam hal perawatan dan penggunaan bahan bakar, yaitu mampu terbang 5.300 kilometer dengan membawa bahan bakar hingga 4,5 ton.
Selain itu, EADS-CASA juga sudah berhasil mengembangkan varian C-295 MPA untuk patroli maritim dan C-295 AEWCS dengan kemampuan pesawat peringatan dini dilengkapi radar di badan pesawat yang mampu berputar 360 derajat. “Dengan model ini, kami bisa masuk ke pasar luar negeri. Karena kalau hanya mengandalkan di dalam negeri, tidak akan mencukupi (kebutuhan PT DI),” kata Budi.
Dia menambahkan, pesawat ini menjadi the best selling medium airlifter karena paling banyak diminati pasar.
Airbus Tawarkan Pesawat Versi Militer
Berangkat dari Sevilla sejak Rabu (28/9/2011), pesawat Airbus C295 versi militer akhirnya mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada Selasa (4/10/2011). Selama perjalanan, pesawat telah melalui 6.800 mil laut selama 32 jam dengan 5 pemberhentian.
Menurut rencana, pesawat akan melakukan tur demonstrasi selama dua minggu di Indonesia. Selama acara tersebut, pihak Airbus akan bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara (AU) dan PT Dirgantara Indonesia. Pesawat ini merupakan penawaran Airbus untuk memenuhi kebutuhan TNI AU.
Pesawat ini dapat mengangkut hingga 71 pasukan, 49 penerjung payung dengan peralatan lengkap ditambah dengan satu orang penerjun utama. Dengan konfigurasi evakuasi medis (MEDEVAC), C295 dapat membawa hingga 24 tandu dengan 6 kursi tambahan untuk petugas medis.
Selanjutnya, C295 juga memiliki APTS (Autonomous Pallet Transfer System – sistem transfer palet kargo otomatis) yang dapat diletakkan di bagian belakang pesawat. APTS ini memudahkan proses memasukkan maupun mengeluarkan palet kargo di daerah terpencil, tanpa membutuhkan peralatan dukungan darat.
Selama tur, pesawat C295 akan terbang ke berbagai daerah di Indonesia dan melakukan sejumlah demonstrasi seperti pendaratan pendek di landasan tidak beraspal, proses pemuatan kargo dengan berbagai macam peralatan, dan uji terbang dalam berbagai misi dan kondisi. C295 generasi baru ini merupakan pesawat bisa dimanfaatkan untuk misi militer maupun sipil bagi masyarakat seperti misi kemanusiaan, pengawasan maritim dan pengawasan lingkungan.
Pesawat C295 merupakan bagian dari keluarga Airbus Military bagian pengangkut udara ringan dan medium, termasuk dengan pesawat yang lebih kecil seperti C212 dan CN235.
Sumber: Jurnas/KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar