Beberapa prajurit TNI AL bersiaga di atas KRI Ki Hajar Dewantara saat melanjutkan operasi pengamanan laut Bali di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Selasa (18/10). Menjelang berlangsungnya berbagai konferensi internasional terutama KTT ASEAN di Bali, pengawasan wilayah perairan Pulau Dewata terus diperketat dan TNI AL rencananya menyiagakan 3 kapal perang serta sekitar 600 personel untuk pengamanan kegiatan itu. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/Koz/pd/11)
18 Oktober 2011, Jakarta (ANTARA News): Angkatan Laut dari 32 negara di sepanjang pesisir Samudra India akan menjajaki kemitraan strategis untuk menjamin keamanan di wilayah itu sebagai jalur pelayaran internasional strategis.
"Dengan kemitraan tersebut, antarangkatan laut bisa saling berbagi tentang isu-isu yang berhubungan dengan keamanan maritim," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno usai membuka lokakarya Angkatan Laut negara-negara di pesisir Samudra Hindia (Indian Ocean Naval Symposium/IONS) di Jakarta, Selasa.
Soeparno menambahkan kemitraan strategis itu juga dapat menjadi ajang untuk saling meningkatkan daya mampu dalam mengantisipasi dan menghadapi tantangan stabilitas keamanan maritim, khususnya di Samudra India.
"Tak hanya itu, kemitraan juga bertujuan membangun `interoperability` dalam hal doktrin, strategi, prosedur, sistem organisasi logistik dan proses operasi, sehingga dapat terwujud operasi bantuan kemanusiaan yang cepat responsif, dan efektif di seluruh negara pesisir Samudra Hindia," tutur Soeparno.
Dalam kegiatan itu wakil Amerika Serikat, Jepang dan Inggris juga hadir.
TNI Jangan Kalah dari Militer Asing
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan prajurit TNI tidak boleh kalah dengan militer negara lain, baik dalam hal keterampilan, pengetahuan umum maupun penguasaan teknologi.
"Untuk memenuhi harapan itu, maka penyiapan kapasitas dan kapabilitas prajurit melalui pendidikan integratif TNI, menjadi tanggung jawab yang tidak ringan bagi Kodiklat TNI," katanya di Jakarta, Selasa.
Berbicara pada serah terima jabatan Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI, Panglima TNI mengatakan TNI harus terus meningkatkan profesionalisme dan keterpaduan antarmatra TNI, sesuai dengan Doktrin Tri Darma Eka Karma.
"TNI harus dapat mengatasi tantangan faktual, antara lain pengamanan Selat Malaka, penanganan terorisme dan separatisme, pelanggaran wilayah perbatasan hingga penanganan bencana alam," katanya.
Jabatan Kodiklat TNI diserahterimakan dari Mayjen TNI Mochamad Sochib kepada Mayjen TNI Djumadi.
Sumber: ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar