Pememasang komponen Drag Chute di ekor pesawat tempur Hawk MK-53, di shelter Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Kamis (13/10) (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi)
14 Oktober 2011, Madiun (Lanud Iswahjudi): Upaya mengurangi ketergantungan suku cadang pesawat tempur TNI AU dari Negara produsen, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) berupaya membuat komponen Drag Chute pesawat tempur Hawk MK-53, kemarin diuji coba di Lanud Iswahjudi, Kamis (13/10).
Drag Chute sendiri merupakan salah satu komponen yang ada di pesawat-pesawat tempur, berbentuk payung dan terletak di ekor pesawat yang berfungsi sebagai alat bantu pengereman pada saat pendaratan pesawat tempur untuk memperpendek landing roll, sehingga sangat penting sekali terutama bila pesawat-pesawat tempur harus mendarat di landasan pendek.
Uji coba yang dilaksanakan sebanyak empat sortie tersebut dipiloti langsung oleh Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb M. Satrio Utomo dan Kapten Pnb Luluk Teguh, dengan menggunakan kecepatan yang bervariasi mulai dari 90 hingga 120 knot, sehingga dapat diketahui sampai sejauhmana kekuatan Drag Chute yang diproduksi dalam negeri tersebut dengan dengan Drag Chute produksi dari negeri asalnya Inggris.
Uji coba Drag Chute ini bertujuan untuk menguji coba fungsi dari rototipe Drag Chute pesawat Hawk dan Hawk MK-53, dan juga sebagai upaya ke depan untuk mengurangi ketergantungan dari negeri luar.
Pelaksanaan uji coba disaksikan langsung oleh Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb Haris Haryanto, Kolonel Tek Surip Suparjo dari Dislitbangau serta pejabat dari Koharmatau.
Sebelumnya Dislitbangau, juga telah berhasil membuat komponen Drag Chute dan telah diuji coba pada tahun 2008 untuk jenis pesawat tempur F-5 Tiger yang berada di Lanud Iswahjudi dan pesawat tempur Sukhoi SU-27 SK/SU-30 MK, yang berada di Lanud Hasanudin, Makassar.
Sumber: Lanud Iswahjudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar