Rabu, 20 Juli 2011

TNI AD Intensifkan Pendataan Teritorial

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (kanan) menyalami peserta Ekspedisi Bukit Barisan 2011 saat upacara penutupan di Gedung A.H Nasution Mabesad, Jakarta, Selasa (19/7). Ekspedisi Bukit Barisan yang meliputi tujuh wilayah yaitu Gunung Leuser Aceh, Gunung Sinabung Sumut, Gunung Singgalang Sumbar, Gunung Kerinci Jambi, Gunung Seblat Bengkulu, Gunung Dempo Sumsel, dan Gunung Tanggamus Lampung selama lima bulan itu selain menemukan sejumlah spesies baru dan mendata kerusakan hutan juga berhasil menemukan dan menangkap pelaku ilegal loging di Sumut dan Sumsel. (Foto: ANTARA/Andika Wahyu/pd/11)

20 Juli 2011, Jakarta (Suara Karya): TNI Angkatan Darat (AD) intensif melakukan pendataan dan inventarisasi teritorial darat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui rangkaian Ekspedisi Bukit Barisan (BB). Ekspedisi ini, sekaligus menumbuhkan kasadaran teritorial masyarakat terhadap lngkungan dan negara.

"Pendataan ini harus terus - menerus ditingkatkan untuk absasih teritorial serta melahirkan kepedulian masyarakat kita di daerah," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo pada acara penutupan Ekspedisi Bukit Barisan (BB) 2011 di Jakarta, Selasa (19/7).

Ekspedisi melingkupi penjelajahan Gunung Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sulsel) dan Tanggamus (Lampung). Diharapkan data-data lengkap soal Bukit Barisan ini akan memperkaya ilmu pengetahuan di Indonesia.

Selain prajurit 447 prajurit Kopassus dan Kostrad, Tim Ekspedisi menyertakan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip)dan Universtas Gajah Mada (UGM) serta beberapa organisasi pecinta alam dan PMI.

Menurut KSAD, pelaksanaan ekspedisi Bukit Barisan menjadi pintu masuk membangkitkan nasionalisme masyarakat yang tinggal di perbatasan maupun di desa terpencil. Budaya- budaya daerah yang sama sekali belum tergali, kata dia, bisa diinventarisir dan dikenalkan kepada masyarakat luas. "Tapi apapun yang diperoleh oleh Tim Ekspedisi Bukit Barisan, sebaiknya ditindaklanjuti oleh para stake holder untuk masa depan dan kelanjutan teritoria dan nasionlisme," kata dia.

Sumber: Suara Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar