Rabu, 05 Januari 2011

Yonif 743/PSY Jaga atas RI-Timor Leste


5 Januari 2011, Kupang -- (Suara Karya): Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha (PSY) menggantikan Yonif 742/Satya Wira Yudha yang selama ini bertugas menjaga daerah perbatasan Republik Indonesia dan Timor Leste (RI-TL). Serah terima tugas mengawal daerah perbatasan ini dilaksanakan di Lapangan Kompi Senapan B Yonif 743/PSY Naibonat, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (3/1).

Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti (WS), Kol Arh I Dewa Ketut Siangan saat memimpin upacara serah terima tugas tersebut mengatakan, tugas pengamanan perbatasan antara RI dan Timor Leste dilaksanakan secara bergantian oleh Batalyon Infanteri Organik Kodam IX/Udayana sebagai satuan tugas dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah ditentukan oleh komando atas.

Siagan mengatakan, saat ini kepercayaan diberikan kepada Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha Brigif 21/ Komodo dengan Komandan Satgas Letkol Inf Ricky Lumintang yang akan menempati 38 titik pos perbatasan yang tersebar di Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Kupang.

Dalam pelaksanaan tugasnya Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha, jelasnya, akan berada di bawah kendali Korem 161/Wira Sakti selaku Komando Pelaksana Operasi (Kolakops) Pamtas RI-RDTL.

Karena itu, Danrem 161 Wirasakti Kupang mengharapkan, Prajurit Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha dapat melaksanakan tugas dengan cerdas, cermat, sungguh-sungguh dan penuh kesadaran.

Wakasad: Jaga Damai Aceh dengan Kepercayaan

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo, mengimbau masyarakat di Aceh untuk terus mempertahankan perdamaian yang kini dinilai sudah berjalan baik, dengan terus menjaga rasa saling percaya antara masyarakat, pemerintah dan aparat keamanan.

"Rasa saling percaya itu menjadi faktor penting untuk bisa menciptakan suasana aman dan damai, dengan rasa percaya yang ada tentunya kehidupan sosial kita akan berjalan dengan baik," katanya usai melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di Banda Aceh, Selasa (4/1).

Selain terus menanamkan rasa saling percaya, membangun komunikasi antar masyarakat dan pemerintahan termasuk lembaga militer pun harus terus dilakukan, sehingga setiap informasi yang ada bisa diterima masing-masing pihak dengan baik.

"Saya melihat untuk dua faktor ini sekarang sangat berjalan dengan baik, dan saya senang melihat kehidupan masyarakat yang hari ke harinya lebih baik terutama rasa damai dan perekonomian yang terus tumbuh dan berkembang," ujarnya.

Sementara itu, menyinggung semakin dekatnya proses Pilkada di Aceh, Wakasad menegaskan aparat TNI tetap bersikap profesional dan independen.

"Anggota TNI tidak dibenarkan terlibat dalam aktifitas politik apapun, TNI harus memegang teguh profesionalitas dan independensinya, tugas pokoknya adalah untuk mempertahankan keamanan," katanya.

Jika diminta dan dibutuhkan, dimungkinkan aparat TNI membantu keamanan dalam proses Pilkada yang akan datang, dan itu hanya jika diminta.

Sumber: Suara Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar