Selasa, 18 Januari 2011

TNI AL Kirim KRI Makassar ke Bawean


18 Januari 2011, Gresik -- (Surya): Ancaman krisis penyeberangan Gresik-Bawean ditanggulangi TNI AL dengan mengirim Kapal Perang berlayar ke Bawean. Sebab, sejak seminggu lalu semua pelayaran komersial dilarang melintas akibat ombak yang tinggi.

Cuaca buruk di perairan utara Gresik ditandai dengan ketinggian ombak mencapai 6 meter. Sementara kecepatan angin mencapai 40 knot (sekitar 74 km/jam). Akibatnya, ratusan masyarakat calon penumpang kapal menuju Bawean telantar di sekitar Pelabuhan Gresik.

Padahal, sebagian di antara mereka adalah warga Gresik yang datang dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. “Kita datang dari Malaysia, terpaksa harus nunggu sampai dapat kapal ke Bawean,” ujar Azura yang mengaku hendak ke Sangkapura, Senin (17/1).

Azura datang dari Malaysia bersama keluarganya seminggu lalu. Namun, karena tidak ada kapal yang berani berlayar, ia memutuskan untuk menginap di losmen Wisata di kawasan Pelabuhan Gresik.

Menanggapi keluhan calon penumpang, Bupati Sambari Halim Radianto meminta bantuan Armatim TNI Angkatan Laut Surabaya, untuk menyediakan kapal yang bisa berlayar dengan ketinggian ombak hingga 6 meter sekaligus membawa penumpang dalam jumlah banyak. “Armatim membolehkan KRI Makassar untuk kita pakai membawa masyarakat dan bahan pangan ke Pulau Bawean,” ujar Bupati Sambari, Senin (17/1).

Kapal perang yang mampu mengangkut 1.000 penumpang di dek dan menyediakan 600 tempat tidur tersebut berangkat dari Pelabuhan Gresik, Senin (17/1) malam. Kapal diperkirakan tiba di Bawean pada Selasa (18/1) pagi.

Selama perjalanan, Pemkab Gresik memberi bantuan 500 nasi bungkus secara gratis. “Kapal ini jelas aman dan nyaman, sebab panjangnya 110 meter lebar 24 meter dan berbobot 11.000 GT,” tambah Bupati Sambari.

Kadispen Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol Laut Yayan Sugiana mengungkapkan, KRI Makassar 590 dari Satuan Kapal Amfibi (Satfib) dikirim ke Pelabuhan Gresik guna membantu Pemkab Gresik mengatasi tertundanya perjalanan laut akibat cuaca buruk.

“Pengiriman KRI ini sebagai sarana transportasi dari pelabuhan Umum Gresik ke Pulau Bawean dan sebaliknya. Ini dilakukan agar roda perekonomian Gresik-Bawean kembali lancar,” kata Letkol Laut Yayan Sugiana, Senin (17/1).

Kadispen mengatakan, Panglima Armatim Laksda TNI AL Bambang Suwarto telah mengutus Letkol Laut (P) Phundi, R sebagai komandan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) tersebut.

Sementara itu, Kantor Ketahanan Pangan menyiapkan beras untuk operasi pasar sebanyak 10 ton. Kepala Dinas Kesehatan, dr Sugeng menjamin persediaan obat-obatan di Bawean masih aman. Pihaknya sudah mengirim stok obat sejak Desember 2010.

Sumber: Surya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar