Minggu, 18 Juli 2010

Gubernur Akmil: Kesejagatan Menuntut Prajurit Unggul

Gubernur Akademi Militer Mayjen TNI Gatot Nurmantyo (kiri) menyerahkan penghargaan kepada siswa terbaik pada upacara penutupan pendidikan siswa Dikmapa prajurit karier TNI tahun ajaran 2010 di lapangan Sapta Marga, lembah Tidar komplek Akmil Magelang, Jateng, Sabtu (17/7). Dalam amanatnya di hadapan 209 siswa Dikmapa PK, gubernur Akmil menegaskan perkembangan lingkungan strategis di era kesejagatan (globalisasi) yang ditandai dengan kemajuan secara pesat ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi menuntut sumber daya manusia yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. (Foto: ANTARA/Anis Efizudin/ss/nz/10)

17 Juli 2010, Magelang -- Gubernur Akademi Militer, Mayor Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengatakan, perkembangan lingkungan strategis pada era kesejagatan menuntut prajurit TNI yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.

"Karena dengan keunggulan itu TNI dapat merebut peluang dan menekan kendala sehingga mampu melahirkan karya terbaik dan prestasi tertinggi untuk kepentingan TNI, bangsa, dan negara," katanya ketika memimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier TNI Tahun Ajaran 2010 di Lapangan Sapta Marga, kompleks Akmil, lembah Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.

Ia menjelaskan, perkembangan lingkungan strategis di era kesejagatan (globalisasi) itu ditandai dengan kemajuan secara pesat ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi.

Perkembangan itu, katanya, menuntut sumber daya manusia yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.

Sumber daya manusia TNI yang unggul, katanya, memerlukan sosok prajurit dengan militansi tinggi yaitu keunggulan moral, rela berkorban, tidak mengenal menyerah, dan senantiasa manunggal bersama rakyat.

Selain itu, katanya, perlu prajurit yang senantiasa menempatkan kepentingan tugas di atas segala-galanya karena tugas adalah kehormatan, harga diri, dan kebanggaan.

"Itu harus dilakukan dengan penuh ikhlas, tulus, dan pengorbanan secara total," kata Gatot yang juga Komandan Dikmapa PK TNI itu.

Sebanyak 209 siswa Dikmapa PK menjalani penutupan pendidikan setelah mereka selama tujuh bulan dididik dan dilatih olah keprajuritan di kompleks Akmil Kota Magelang (siswa pria) sebanyak 179 orang dan Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Lembang, Bandung, Jawa Barat sebanyak 30 orang.

Mereka yang sebelumnya sebagai warga sipil dan telah lulus perguruan tinggi berasal dari berbagai jurusan itu, setelah menjalani Dikmapa PK TNI, selanjutnya sebagai perwira TNI dengan pangkat letnan dua.

Menurut rencana, pelantikan mereka sebagai perwira TNI berpangkat letnan dua melalui Upacara Prasetia Perwira oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, pada 20 Juli 2010 di Akmil.

Lulusan pria terbaik Dikmapa PK TNI Tahun Ajaran 2010 sehingga meraih penghargaan "Trisura Jalu Wiratama" adalah Sibin Chandra (matra darat), Z. Chandra S. Harahap (matra laut), Oky Freeza P.G. Daulay (matra udara).

Lulusan wanita terbaik sehingga meraih penghargaan "Trisura Wanodya Wiratama" adalah Yuharti (matra darat), Yosina Kahibela (matra laut), Nadia Yuanita (matra udara).

"Setelah menjadi perwira kelak, kalian harus terus berupaya mengembangkan kemampuan baik aspek intelektualitas maupun profesionalitas keprajuritan dengan menjadikan belajar dan berlatih sebagai budaya dan kebiasaan hidup kalian, sehingga mampu menjawab tuntutan berbagai penugasan nantinya," katanya.

ANTARA Jateng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar