Senin, 30 April 2012

7 Negara yang Pernah Diserang Indonesia

Siapa bilang Indonesia adalah negara budak yang hanya bisa dijajah dan tak bisa menggempur negara lain. Ternyata Indonesia pernah melakukan invasi ke sejumlah negara. Ini beneran invasi perang dengan tentara lho gan, bukan penyerbuan TKI ke negeri asing . Ya udah langsung aja deh, ini nih 7 Negara Yang Pernah Diinvasi Indonesia.

1. Timor Leste

Operasi Seroja adalah sandi untuk invasi Indonesia ke Timor Timur yang dimulai pada tanggal 7 Desember 1975. Pihak Indonesia menyerbu Timor Timur karena adanya desakan Amerika Serikat dan Australia yang menginginkan agar Fretilin yang berpaham komunisme tidak berkuasa di Timor Timur. Selain itu, serbuan Indonesia ke Timor Timur juga karena adanya kehendak dari sebagian rakyat Timor Timur yang ingin bersatu dengan Indonesia atas alasan etnik dan sejarah.





2. Papua Barat


Operasi Trikora, juga disebut Pembebasan Irian Barat, adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan 
Indonesia.


KRI Irian, Penjelajah kelas Sverdlov




3. Malaysia


Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3 Mei 1963 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya: Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia, Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia





4. Malaka


Sejak tahun 1509, Pati Unus, raja Demak, sudah merancang rencana untuk menguasai Malaka. Saat itu Malaka berada di bawah kekuasaan Kesultanan Malaka. Dengan kata lain, perlu dicatat bahwa serangan Demak ke Malaka jelas bukanlah sebuah serangan anti-kekuasaan asing, tetapi sebuah invasi imperialis. Tahun 1511, Alfonso D’Alburquerque, Laksamana armada Portugis, mendahului Pati Unus dengan menaklukkan Malaka. Sultan Malaka Mahmud Syah melarikan diri ke Bintan.




5. Singapura


Usman lahir di Purbalingga, Banyumas, Jawa Tengah (1943). Harun lahir di P Bawean, Surabaya (1947). Kedua-duanya nama samaran untuk tugas sebagai sukarelawan menyusup ke Singapura, melakukan tugas sabotase dalam rangka Dwikora (Dwi Komando Rakyat). Pada waktu itu RI terlibat konfrontasi dengan Malaysia dan Singapura. Usman dan Harun tergabung dalam tim sabotir. Pada 8 Maret 1965 malam, berbekal 12,5 kg bahan peledak mereka bertolak dengan perahu karet dari P Sambu. Mereka dapat menentukan sendiri sasaran yang dikehendaki.

Maka setelah melakukan serangkaian pengintaian, pada suatu tengah malam terjadi ledakan di sebuah bangunan Mc Donald di Orchard Road. Tiga orang tewas dan sejumlah lainnya luka.





6. Indochina (Kamboja dan Vietnam) & 7. Siam (Thailand)
 



Dari catatan sejarah dan bukti arkeologi, pada abad ke-9 Sriwijaya telah melakukan invasi dan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan biaya atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengakumulasi kekayaannya sebagai pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.


Model kapal tahun 800-an Masehi yang terdapat pada candi Borobudur.

 
Angkor Wat



Hewan yang Ditakdirkan Buta Sejak Lahir

Star Nosed Mole
Star Nosed Mole adalah hewan yang nyata (tidak diketahui banyak orang). Habitatnya berkisar dari Kanada ke Georgia. Orang-orang jarang melihat karena tinggal di rawa-rawa dan lahan basah. Dia hampir buta dan hewan itu menggunakan daging berbentuk bintang untuk merasakan di hidungnya.




Cave Fish
Cave Fish hanya dapat ditemukan di dalam gua yang memiliki aliran ke dalamnya. Mereka tidak memiliki mata fungsional dan pigmentasi. Mereka memiliki sensor papillae membentuk baris pada kulit mereka, yang mereka gunakan untuk membantu mereka menavigasi lingkungan gelap. Mayoritas ikan gua telah sedikit atau tidak ada pigmen di kulit mereka.





Blind Snakes
Ular ini menyerupai cacing tanah panjang. Mereka hidup di liang bawah tanah, dan tidak menggunakkan apapun untuk melihat, sebagian besar sisa mata mereka tidak dapat digunakan. Gambar di bawah adalah western blind snake. Ini ular, merah muda, ungu, cokelat atau berwarna perak, mengkilap, kecoklatan, silinder, dan tumpul pada kedua ujungnya, dan memiliki light-detecting black eyespots.



Texas Blind Salamander
Texas blind salamander, hidup di dalam gua dapat mencapai suatu panjang dewasa sekitar 13 sentimeter. Matanya kecil dan tersembunyi di bawah kulit. Salamander menghabiskan seluruh hidup mereka dalam kegelapan.





Blind Spider
Dari 850 spesies baru ditemukan selama survei di Australia habitat bawah tanah, laba-laba buta ini, ternyata “benar-benar hal-hal tak terduga di tempat tak terduga,” anggota tim Steve Cooper, dari Museum Australia Selatan, mengatakan pada Oktober 2009.
Sebagai contoh, seorang ilmuwan menemukan sebuah arakhnida di barat Australia yang kering pastureland yang telah diperkirakan hanya ada di hutan hujan – pertama kalinya spesies dalam kelompok yang pernah ditemukan di Australia, kata Cooper.


 

Daftar Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya Kelas/Golongan A di Kota Bandung

gedung_pos_bandung
Terdapat lima kriteria untuk memutuskan suatu bangunan masuk menjadi bangunan cagar budaya. Kriteria tersebut ditinjau dari nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai ilmu pengetahuan, nilai sosial budaya, dan usia banguan minumal 50 tahun. Cagar budaya golongan A memiliki minimal 4 kriteria, golongan B 3 kriteria, dan golongan C sebanyak 2 kriteria.



Daftar Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya Kelas/Golongan A di Kota Bandung:
Kawasan Pusat Kota
1. BMC (Bandoengsche Melk Centrale), Jln. Aceh No. 30
2. PPLP (eks KONI), Jln. Aceh No 47-49
3. Gedung Pensil (Asuransi Dana Raksa), Jln. Ahmad Yani/Gatot Sobroto No. 1
4. Kantor Pos Besar, Jln. Asia-Afrika No. 49
5. Gedung PLN, Jln. Asia-Afrika No 63
6. Gedung Merdeka/Museum Konferensi AA, Jln. Asia-Afrika No. 65
7. Hotel Preanger, Jln. Asia-Afrika No. 81
8. Kompleks eks Wisma Suka, Jln. Asia-Afrika No. 104-106-108-110
9. Kompleks Hotel Homann, Jln. Asia-Afrika No. 112
10. Gedung Keuangan Negara, Jln. Asia-Afrika
11. Asia Afrika Culture Centre (Majestic), Jln. Braga No. 1
12. Kimia Farma (Apotek), Jln. Braga No.2-4-6
13. Kimia Farma (eks Aubon Marce), Jln. Braga No. 5
14. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Jabar)/eks Denis, Jln. Braga No. 12
15. Dekranas Jabar, Jln. Braga No. 15-17
16. LKBN Antara, Jln. Braga No. 25
17. Gas Negara, Jln. Braga No. 38
18. Bank Indonesia, Jln. Braga No. 108
19. Eks Insullde (eks Kantor Residen Priangan) Kelenteng, Jln. Braga No. 135, Jln. Cibadak No. 221, 281
20. Sekolah Luar Biasa, Jln. Cicendo No. 2
21. Rumah Toko (eks Showroom Mobil), Jln. Cicendo No. 12
22. Pabrik Kina, Jln. Cicendo/Pajajaran No. 25
23. Pusat Koperasi Karyawan PTPN VIII, Jln. Cikapundung Barat No. 1
24. Pendopo dan eks Rumah Bupati/Wali, Jln. Dalem Kaum No. 1
25. Bioskop DIAN, Jln. Dalem Kaum No. 58
26. SD Merdeka 5, Jln. Merdeka No. 9
27. Gereja Katedral, Jln. Merdeka No. 14
28. Polwiltabes, Jln. Merdeka No. 16, 18, 20
29. Santa Angela, Jln. Merdeka No. 24
30. YPK (Yasyasan Pusat kebudayaan), Jln. Naripan No. 7-9
31. Ruko, Jln. Naripan No. 137-145
32. Gedung Pakuan, Jln. Oto Iskandardinata No. 1
33. Balai Besar PT KAI dan Perpustakaan Bawah Tanah, Jln. Perintis Kemerdekaan No. 1
34. Gedung Indonesia Menggugat, Jln. Perintis Kemerdekaan No. 5
35. Kantor dan Gudang-gudang Persediaan PJKA, Jln. Sukabumi No. 20
36. Kantor Stasiun Kereta Api, Jln. Stasiun
37. Stasiun Kereta Api, Jln .Stasiun Selatan No. 25
38. Puskesmas Tamblong, Jln. Tamblong No. 66
39. Gereja Bethel, Jln. Wastukencana No. 1
40. Kantor Pemkot Bandung, Jln. Wastukencana No. 2
41. SMK Negeri 1, Jln. Wastukencana No. 3
42. Toko De Zon (Koperasi Usaha Kecil), Jln Asia-Afrika No. 39
43. Centre Point, Jln. Braga No. 117
44. Landmark Jln. Braga No. 31
45. eks Departemen Tenaga Kerja, Jln. Wastukencana no. 20
46. Gedung Perpustakaan Unpar, Jln. Aceh
47. Mesjid Cipaganti, Jln. Cipaganti
48. Gereja Baptis, Jln. Wastukencana No. 40-42

Kawasan Pecinan/Perdagangan
49. Gereja Pasundan, Jln. Kebon Jati No. 108
50. Kopkarka (Koperasi Karyawan K A), Jln. Kebon Jati No. 132
51. Vihara Samudra Bhakti, Jln. Kelenteng No. 10
52. SDN Moh. Toha, Jln Mohamad Toha No. 22
53. Hubdam III Siliwangi, Jln. Mohamad Toha No. 55 B

Kawasan Pertahanan dan Keamanan/Militer
54. Kologdam (eks Jaarsbeurs), Jln. Aceh No. 50
55. Kompleks Kodam III Siliwangi, Jln. Aceh No. 69
56. Makodiklat TNI, Jln. Aceh No. 69
57. SMP Negeri 7, Jln. Ambon No. 23
58. Gereja St. Albanus, Jln. Banda No. 26
59. Gedung Rumentang Siang, Jln. Baranang Siang No. 1
60. SMA Negeri 3-5, Jln. Belitung No. 8
61. Dir. Kesehatan Angkatan Darat, Jln. Gudang Selatan No. 26-28-30
62. Primkopad DAM II Siliwangi, Jln. Gedung Utara No. 40
63. Komado Daerah Militer III Departemen Markas Sabau, Jln. Kalimantan No. 14
64. Galeri Kita, Jln. LL. RE. Martadinata No. 209
65. Direktorat Keuangan Siliwangi, Jln. Sumantra No. 39
66. SMP Negeri 5, Jln. Sumatra No. 40
67. Paguyuban Pasundan, Jln. Sumatra No. 41
68. SMP Negeri 2, Jln. Sumatra No. 42
69. Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Jln. Ujung Berung

Kawasan Etnik Sunda
70. Gabungan Koperasi RI, Jln. Lengkong Besar No. 4
71. SMP Sandi Putra, Jln. Palasari No. 1

Kawasan Perumahan Villa dan non-Villa
72. Biro Lingustik Polri, Jln. BKR No. 181
73. SMA Negeri 20, Jln. Citarum No. 23
74. Gedung Sate dan Museum Pos, Jln. Diponegoro No. 22 dan Jln. Cikali No. 73
75. Museum Geologi, Jln. Diponegoro No. 57
76. Gedung Dwiwarna, Jln. Diponegoro No. 59
77. Mess Puslitbang Material dan Batu Bara, Jln. Ganesha No. 6
78. Kompleks ITB lama, Jln. Ganesha No. 10
79. Kantor POS ITB, Jln. Ganesha No. 15 A
80. LPM ITB, Jln. Ganesha No. 17
81. Gedung eks Dispenda, Jln. Ir.H. Juanda No. 41
82. PLTA Dago Bengkok, Jln. Ir. H. Juanda
83. Bumi Sangkuriang, Jln. Kiputih No. 14, 16
84. Gereja Pandu, Jln. Pandu No. 1
85. Kompleks Bio Farma, Jln. Dr. Djundjunan (Pasteur) No. 28
86. RSU Hasan Sadikin, Jln. Dr. Djundjunan (Pasteur) No. 38
87. Psikologi AD, Jln. Sangkuriang No. 17
88. SMP Negeri 12, Jln. dr. Setiabudi No 195
89. Rektorat UPI dan Taman (Villa Isola), Jln. Setiabudi No. 229
90. Perumahan Dosen UPI, Jln. Setiabudi No. 211, 219, 225, 240
91. Kompleks Sekolah St. Aloysius, Jln. Sultan Agung No. 8
92. Rektorat ITB, Jln. Tamansari No. 64
93. Villa Merah, Jln. Tamansari No. 78
94. Kantor dan pabrik Gas Negara, Jln. Serang No 7
95. Bank NISP, Jln. Sawunggaling No. 2
96. Gedung Tiga Warna, Jln. Sultan Agung No. 2
97. Balai Pendidikan Guru, Jln. Cipto

Kawasan Indsutri
98. eks Rumah Potong Hewan/Dinas Pertanian Kota Bandung, Jln. Arjuna No. 45
99. SMK Negeri, Jln. Pajajaran No 92


Sumber: Garry Gumelar P./”Periset”/Lampiran Perda Kota Bandung No. 19 Tahun 2009. /*Pikiran Rakyat

Karooh ku Pamuji :: Dongeng

dongeng
Dina hiji poé aya hiji gagak eunteup dina suhunan warung. Gagak téh kacirina kacida laparna puguh geus sakitu poé taya hakaneun. Ukur ngandelkeun kitu wé meunang sésa sato séjén. Geus kurulang-kuriling néangan hakaneun di leuweung tetep teu manggih. Nya anjog ka hiji lembur. Barang nepi ka hiji lembur, gagak kacida atohna sabab nempo di hiji imah aya kéré keur di poé. Ningali kéré keur dipoé dina pager, gagak kacida kabitaeunana, tapi teu wanieun ngadeukeutan da kéré téh ditungguan ku budak.

Ningali ditungguan, gagak ukur bati kumetap, “hanjakal bet ditungguan aing sakieu laparna moal burung ngeunah tah kéré sakitu karandelna,” ceuk gerentes haté gagak.

Gagak téh api-api heunteu hayang baé, tuluy hiber deui kana tangkal jeruk, supaya ulah katingali teuing, maksudna ngadagoan bongoh budak. Sabab mun budak nyahoeun mah moal henteu dibalédog. “Aing bisa sosoroh kojor lain meunang hakaneun mun kanyahoan ku budak mah. Matak mending api-api ah,” ceuk gagak dina jero haténa.

Barang geus rada lila, kabeneran budak nu tunggu téh asup ka imah. Atuh geuwat baé gagak téh nyamber kéré réa sageblég, tuluy dibawa hiber arék didahar di nu suni. Sabot gagak keur hiber, katempoeun ku anjing, nya tuluy dituturkeun.

“Lakadalah gagak meunang kahakanan sakitu pikauruyeunana, moal siah ku aing dituturkeun, aing kudu bisa maling éta kadaharan nu dibawa ku gagak, najan anjeun aya di awang-awang, tapi moal burung diakalan ku aing gagak, tungguan siah!” ceuk anjing bari terus nguturkeun ka mana gagak hiber.

Teu kungsi lila gagak téh eunteup dina tangkal kai, ari anjing campego baé handapeunana, sarta pok ngomong: “Haturan sakadang gagak! Keur damel naon calik di dinya? Parantos lami naker teu tepang. Kuring mah resep ari ningal sakadang gagak téh, payus tur gagah. Geura wé bulu hérang jangjang panjang, turug-turug tiasa ngahaleuang nu suanten sakitu halimpuna, matak kabungbulengan. Baréto kungsi sakali nguping sakadang gagak disada téh, tapi nya kitu asa tos lawas pisan, asa hilap deui kana éta suanten nu halimpu téh. Tapi da sareng enyana, suanten téh asana di saantéro sato mah pangpunjulna, matak napel kana lelembutan. Moal, moal aya bandingna. Cing mangga geura disada sakali mah, étang-étang masihan kegegelan baé ka kuring,” ceuk anjung muji-miju gagak bébéakan. Pamuji nu pinuh ku panipuan.

Gagak ngadéngé pamuji nu sakitu bro-broanana téh teu katahan. Manéhna asa kapuji tur beunang kaolo, ahirnya poho kana sagalana, padahal manéhna téh keur ngégél daging kéré. Kalayan teu sadar katarik pangacianana ku pamuji téa, ahirna gagak téh disada: ggaaaaak….gaaaak gaaakkk. Barang pamatukna kakara engab ogé pluk baé kéré nu sakitu gedéna téh murag. Anjing nu tatadi aya di handap gura-giru muru kéré nu murag téa, terus baé ngincid dibawa ka tempat suni. “Ah gagak pupujieun, wilujeng angkat, wios ieu kéré mah bagian kuring, pék waé anjeun mah da geus seubeuh ku pamuji,” ceuk anjing bari cikruh ngadahar kéré téa.

Gagak nu aya di luhur, nempo anjing ngégél kéré téh ukur olohok, manéhna kakara sadar bet beunang ku pangoloan, karooh teuing ku pamujian batur. Bet pupujieun téh kabina-bina teuing.** (Anggit Wiwitan / Galura)

Rangkaian Pernikahan/Perkawinan Adat Sunda

ngeuyeuk_seureuh
Tata perkawinan adat sunda di Jawa Barat dimulai dengan adat meminang. Keluarga calon mempelai pria berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk mengetahui sejumlah keterangan mengenai calon memperalai wanita. Tahap ini disebut nanyaan. Apabila status sang gadis sudah jelas, dan kedua orang tua setuju, kegiatan dilanjutkan dengan neundeun omong.

Disediakan waktu beberapa pekan atau bulan setelah neundeun omong sebelum mencapai proses selanjutnya, yakni nyeureuhan atau ngalamar (melamar). Waktu yang disediakan itu dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada kedua keluarga untuk saling mengenal. Dahulu, keluarga pengantin pria selalu membawa bingkisan sirih lengkap yang dibungkus rapi disertai sejumlah uang. Pasalnya, ngalamar berarti sirih atau menyatukan menjadi satu. Jika pihak keluarga calon pengatin wanita membuka dan langssung dimakan bersama-sama itu menandakan lamaran sang pria diterima. Sementara uang yang diserahkan saat prosesi ini berfungsi sebagai penyangcang atau mengikat sekaligus merupakan ukuran besar uang yang akan diberikan calan pengatin pria kelak untuk biaya pernikahan.

Di dalam buku Upacara Perkawinan Adat Sunda karya Thomas Wiyasa Bratawidjaja (1990) disebutkan, upacara seserahan biasanya berlangsung sehari atau dua sebelum acara pernikahan. Orang tua dan calon pengantin pria datang ke rumah calan pengantin wanita sambil membawa barang-barang keperluan calon pengantin wanita serta peralatan untuk upacara ngeuyeuk seureuh.

Upacara ini dipimpin oleh seorang wanita “berumur” yang disebut pangeuyeuk. Tujuannya untuk memberikan nasihat kepada kedua calon mempelai dalam menjalankan hidup berumah tangga. Setelah panyeuyeuk menjelaskan arti bahan-bahan ngeuyeuk seureuh kepada calon pengantin, bahan-bahan yang diperlukan disimpan di kamar pengantin untuk upacara akad saat pernikahan berlangsung. Sementara bahan-bahan yang tidak diperlukan disimpan diatas tikar teertutup dan ditumpahkan di perempat jalan terdekat. Dahulu prosesi ini digunakan untuk mengumumkan kepada pendduduk desa bahwa di daerah itu akan ada orang tua yang mengawiinkan putrinya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengajian, ngecagkeun aisan/ngaras sampean, lalu ngibakan atau ngebakan (siraman). Setelah itu, kedua calon pengantin mengikuti upacara ngeningan atau mengerik bulu-bulu halus yang ada di wajah, kuduk, leher, serta memotong rambut didahi untuk membentuk amis cau, dan membuat godeng lengkungan di batas pipi. Sementara untuk calon mengantin pria, ngeningan hanya untuk membersihkan bulu halus.

Setelah pelaksanaan akad nikah, kedua mempelai melakukan sembah sungkem kepada orang tua, dilanjutkan dengan prosesi sawer. Menurut Ketua bidang Kepribadian Ikatan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon Indoensia Tiara Kusuma Jawa Barat Hj. Yetty Kurniati, di dalam acara saweran, kedua mempelai diberi nasihat yang makna rohaninya sangat tinggi. Nasihat itu disampaikan dalam kidung (nyanyian empat baris) atau sekar macapat, seperti dangdanggula, kinanti, sinom, asmarandana, dan sebagainya.

Prosesi berikutnya, pengantin meuleum harupat dan nincak endog. Prosesi ini mengandung pesan dan juga melambangkan harapan bahwa istri mampu menjadi penenang suami dan bersama-sama membuang sifat yang tidak baik.

Tata upacara adat Sunda juga meliputi prosesi ngalangkah barera, di mana kedua mempelai bersama-sama melangkahi barera sebagai simbol menuju kehidupan yang baru. Ada pula adat “buka pintu” dimana mempelai pria berada di luar rumah dan mempelai wanita berada di dalam rumah. Melalui komunikasi berbalas pantun atau kidung, mempelai wanita meminta suaminya untuk membacakan syahadat sebelum diizinkan memasuki rumah.

Setelah diperbolehkan memasuki rumah, kedua mempelai yang telah syah sebagai suami istri kemudian menempati pelaminan lalu melakukan prosesi huap lingkung dan pabetot-betot bakakak hayam. Ini bermaksa tugas orang tua untuk membimbing anak-anaknya telah selesai dan diserahkan kepada pengatin untuk membina rumah tangga yang rukun dan sejahtera.

Satu lagi prosesi adat yang selalu hadir dalam pernikahan orang Jawa Barat adalah mapag panganten oleh lengser dan penari merak. Ketua Ikatan Ahli Kecantikan dan Penguasa Salon Tiara Kusuma Jawa Barat Hj. Uun Unajah mengatakan, lengser merupkan simbol dari tetua adat atau kokolot yang memandu jalan pengantin meuju pelamian. Ini mengandung arti bahwa dalam menjalani perkawinan pasangan harus berjalan lurus dan selalau setia. Sementara kehadiran pera menari merak merupakan bentuk penyambutan luar biasa kepada pengantin yang dianggap sebagai raja dan ratu sehari.

Diluar upacara-upacara adat ini masih banyak upacara adat lain dalam prosesi pernikahan adat Sunda, seperti ngunduh mantu, munjungan, serta ngarunghal.***

Sumber: Lia Marlia – Weyatini/*Pikiran Rakyat

Minggu, 29 April 2012

12 Gedung Kampus dan Sekolah Termegah di Dunia

Jika semua gedung sekolah dan kampus tampak seperti ini, pasti akan sangat menyenangkan, bahkan mungkin tidak akan ada pelajar yang mempunyai niat untuk membolos dari sekolah. 

1. Orestad High School, Copenhagen
Jika melihat sekolah ini rasanya sangat sulit untuk tidak berangakat ke sekolah.

 

2. Nanyang University in Singapore
Universitas yang sangat menakjubkan dengan atap hijaunya..




3. Modern High School #9 in Central LA
Sekolah ini desainnya lebih mirip seperti museum seni…





4. Gehry-Designed Stata Center at MIT
Bangunan ini di desain dengan kelas seperti rumah yang aneh…
Di sini juga di lengkapi dengan fasilitas penelitian, fasilitas kebugaran dan aula besar.



5. New York University’s Department of Philosophy Interior
Dirancang oleh Steven Holl Architects, interior yang direnovasi fitur dinding putih dan nampak kompleks dengan set tangga rata berlubang dengan pola cahaya yang menarik di sekitar gedung. Efek cahaya bisa menyesuaikan dengan perubahan musim dan hari.




6. Victorian College of the Arts School of Drama
Dirancang oleh Castles Stephenson + Turner Pty Ltd / Edmond & Corrigan.
Bangunan ini di desain berwarna sehingga jelas bahwa ini adalah tempat kreativitas.




7. Arcadia University’s Grey Towers Castle
Universitas ini dulunya adalah sebuah kastil.
Kastil yang di bangun pada tahun 1893 ini di jadikan Universitas pada tahun 1929.





8. Concrete and Glass Gateway Building at MICA
The Maryland Institute College of Art (MICA) telah lama dikenal karena campuran berbagai bangunan, dan yang terbaru adalah head-turner.
ada juga bangunan berbentuk drum dengan interior tanah halaman rumah lobby / galeri, teater, kafe, mes pelajar, dan studio.




9. Bold, Contemporary Metzo College in the Netherlands
The new Metzo College terletak di Doetinchem, sebuah kota di sebelah timur dari Belanda. Dirancang dengan banyak ruang terbuka di sekelilingnya yang berfungsi sebagai gedung sekolah kejuruan serta fasilitas olahraga umum.





10. Rafael Arozarena High School, La Orotava, Spain
Rafael Arozarena High School berada di dekat pusat kota bersejarah dari La Orotava, Spanyol dan Dirancang oleh AMP Arquitectos.





11. Bikuben Student Residence, University of Copenhagen
Disebut sebagai ‘student residence of the future’.
Tentunya tidak seperti ruang tempat tinggal siswa yang lain, Beton, logam dan kaca jendela yang membuat semacam efek ekawarna yang terang.
Di dalam bangunan, ruangan umum dan kamar terhubung.




12. Jubilee Campus, University of Nottingham
Kampus ini dulunya adalah Sebuah pabrik sepeda, yang kemudaian ditransformasikan dengan indah menjadi kampus untuk 2500 siswa…
 



 



Sumber