Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I, Marsekal Muda (Marsda) TNI Bagus Puruhito (tiga kiri), didampingi Danlanud Supadio, Kolonel Penerbang Kustono (dua kiri), menyaksikan tarian penyambutan khas Dayak saat tiba di Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (19/4). Dalam kesempatan tersebut, Marsda TNI Bagus Puruhito menyatakan TNI AU akan segera menempatkan satu skadron pesawat tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) di Lanud Supadio, guna memperkuat pertahanan keamanan udara wilayah NKRI di Kalbar, khususnya di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia. (Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang/Koz/mes/12)
19 April 2012, Pontianak: Perbatasan tidak saja menjadi perhatian serius bagi Pemprov Kalbar. Segala lini bertanggung jawab dalam pengamanan teras depan negara tersebut. Pengamanan perbatasan juga dilakukan oleh Angkatan Udara.
“Pengawasan daerah perbatasan juga kami lakukan meski tidak tepat di atasnya. Karena kalau tepat di atasnya jelas menimbulkan praduga di negara tetangga, tetapi pengamanan selalu kami lakukan rutin,” ungkap Kol (Pnb) Kustono, Danlanud Supadio kepada wartawan di Kantor Gubernur, Rabu (29/2).
Selain pengamanan di kawasan perbatasan, Kustono menerangkan bahwa kesiapan Kalbar menerima satu skuadron pesawat tempur tanpa awak semakin mantap. Sebagai bukti, saat ini kantor dan hanggar untuk enam unit pesawat sudah selesai dibangun. Tinggal menunggu kabar pengiriman pesawat dari Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam).
Dikatakan Kustono, saat ini semuanya tinggal menunggu dari pusat. Karena Lanud Supadio hanya sebagai daerah penempatan. “Soal pesawatnya datang, kita belum tahu, tapi kantor untuk personel dan hanggarnya sudah siap,” katanya.
Demikian juga dengan personel untuk tenaga yang menangani pesawat tanpa awak tersebut, saat ini juga sudah dipersiapkan di Mabes TNI AU. “Saat ini pun kami juga sedang mempersiapkan diri untuk itu,” jelasnya. Menurutnya pesawat tanpa awak mempunyai fungsi yang sangat strategis untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Karena dapat dikendalikan dari jarak jauh. “Selain itu, pesawat tersebut juga dapat dipersenjatai serta dilengkapi dengan peralatan pendeteksi untuk kondisi malam dan siang hari,” tutur Kustono.
Keberadaan pesawat tanpa awak, selain digunakan untuk memperkuat pertahanan NKRI di gatra udara, juga bisa berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi berbagai kegiatan ilegal dalam patroli perbatasan, baik laut maupun udara.
Sumber: Equator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar