TNI kerap kali mengelar latihan militer dengan medan air di waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. (Foto: elshinta)
22 Februari 2012, Semarang: Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berencana membangun waduk dengan luas lebih kurang 30 hektare. Untuk merealisasikannya pihak kampus mengandeng Kementerian Pertahanan (Kemenhan), karena tanah milik Kodam IV Diponegoro seluas 10 hektar masuk dalam master plan waduk.
Tak tanggung-tanggung, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, turun tangan dalam pembicaraan dengan kampus agar tidak salah komunikasi. Menurut Purnomo, kompensasi yang diterima pihak TNI adalah fasilitas pinjam pakai untuk latihan tempur yang dilakukan setahun dua kali. "Di lahan yang dipakai untuk waduk biasanya untuk latihan tempur, jadi nanti kalau sudah jadi, kita pinjam pakai untuk latihan dengan variasi medan air," katanya dalam jumpa pers usai rapat dengan pihak Undip, Rabu (22/2).
Latihan tempur nantinya, kata Purnomo, diarahkan untuk simulasi pengamanan objek vital nasional. Pasalnya, TNI juga berkewajiban mengamankan objek vital seperti waduk, kilang minyak, dan kelistrikan, sehingga bisa membantu aparat kepolisian. "Pengamanan objek vital prosedurnya dilakukan sendiri, kalau tidak bisa diamankan oleh polisi, kemudian TNI," katanya.
Di luar jadwal latihan waduk tersebut tidak akan digunakan untuk kegiatan kemiliteran. Pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada Undip.
Rektor Undip, Profesor Sudharto, menyatakan siap memenuhi kompensasi, karena saling menguntungkan dari sisi kemiliteran, pendidikan, dan kemasyarakatan. Tujuan pembangunan waduk untuk mengendalikan aliran air di Sungai Srengseng agar tidak menimbulkan banjir di kawasan bawah. "Waduk juga sebagai laboratorium dosen dan mahasiswa untuk pembelajaran," ujarnya.
Dana pembangunan waduk sepenuhnya dari Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk tahun 2012 rencana pembangunan masih tahap studi kelayakan. Waduk tersebut berada di Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Sumber: Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar