Rabu, 16 September 2009

Pol Air Lancarkan Patroli

Sejumlah personel Kepolisian Air dan Udara (Polairud) berbaris saat upacara peringatan HUT ke-58 Polairud di Jakarta, Senin (1/12/2008). (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/nz/08)

17 September 2009, Idi Rayeuk -- Satuan Polisi Air dan Udara Kabupaten Aceh Timur berjanji akan menelusuri informasi terkait aksi pukat harimau yang dilancarkan Kapal Thailand di perairan Aceh Timur, Provinsi Aceh, dalam sepekan terakhir.

Dan tidak hanya itu, kemungkinan pihak kite akan memperketat patroli laut dengan meminta bantuan KBRI untuk memantau kondisi laut yang belakangan dikabarkan telah mengancam pendapatan ikan para nelayan di wilayah perairan Aceh Timur.

Demikian ungkap, Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman melalui Kasat Pol Air dan Udara, Aiptu Zainir, kepada wartawan, Selasa (15/9) di Idi.

Menurutnya, kapal Thailand yang beroperasi di pantai timur Aceh tidak terlihat selama petroli laut di zona teritorial, 20 mill ke bawah. Baik di perairan di Kuala Simpang Ulim, Madat, Julok, Idi Rayeuk, dan Alue Bu serta lepas pantai Kuala Peureulak. “Tidak terlihat sama sekali, namun jika ada informasi itu akan kita telusuri ulang dengan memperketat petroli rutin,” tegas Zainir.

Ditambahknya, jika kapal nelayan asal negara gajah putih melakukan beroperasi di laut diperkirakan berada pada koridor zona ekonomi exsklusif, 200 mill ke bawah.

“Namun secara hukum Internasional tetap salah, di atas zona itu,” sebut Kasat Pol Air dan Udara seraya mengatakan, nelayan asing sama sekali tidak dibolehkan beroperasi di laut Indonesia, jika itu dilakukan maka hal itu masuk dalam pelanggaran hukum laut Internasional.

RAKYAT ACEH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar