Selasa, 29 Mei 2012

Kapal Perang AS Berlabuh di Tanjung Perak, Biaya Ekonomi Tinggi Mengintai

Dua kapal perang milik Amerika Serikat, USS Vandergrift (kanan) dan USGC Waesche (kiri) ketika bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Surabaya, Jatim, Selasa (29/5). Kedatangan dua kapal tersebut dalam rangka untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) TNI AL dengan US Pasific Command (USPACOM) bersandikan Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) 2012. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/mes/12)

29 Mei 2012, Surabaya: Tiga unit kapal perang Amerika Serikat (AS) masing-masing US CG WAESCHE, US Navy USS Vandegrift FFG-48, dan kapal USS GPN LSD 42 dengan 831 personel merapat ke terminal Jamrud utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (29/5/2012) sore.

Kedatangan mereka menghentikan sementara aktivitas puluhan kapal niaga yang akan sandar maupun bongkar muat. Setidaknya terdapat 15 kapal niaga yang terpaksa antre sejak kemarin sore, karena menurut Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, di area terminal Jamrud utara sudah mulai berdatangan kapal pendukung sehingga area tersebut sudah tertutup untuk umum.

"Kapal AS akan sandar hingga 7 Juni mendatang. Namun pada 3-5 Juni nanti kapal perang Amerika akan berlayar ke tempat lain, sehingga kapal niaga dan kapal penumpang dapat sandar seperti biasa," jelasnya.

Tapi pada 6-7 Juni nanti, Jamrud Utara kembali disterilkan karena 3 kapal itu kembali berlabuh di Jamrud Utara. Keputusan tersebut dianggapnya cukup lunak, karena sebelumnya pihak Amerika ingin pelabuhan dikosongkan hingga 10 hari ke depan sejak menjelang kedatangan.

Kedatangan kapal perang AS tidak sepenuhnya menghentikan aktivitas kapal niaga. Terminal nanti hanya akan dapat disandari satu kapal niaga dan tiga kapal penumpang, Sebab panjang dermaganya hanya 1,2 kilometer dan 120 meter sedang tak bisa digunakan karena ada pengerjaan penguatan dermaga.

"Untuk itu kami menata ulang kembali jadwal sandar kapal, dan menekan perusahaan bongkar muat untuk mempercepat pekerjaannya," tambahnya.

Sebelumnya, kedatangan kapal perang AS itu sempat ditolak oleh kalangan pengusaha pelabuhan Tanjung Perak Surabaya karena akan mengganggu aktivitas kapal niaga.

Dari perhitungan kasar, kerugian logistik dari terhambatnya arus bongkar muat barang bisa mencapai 4,5 juta dolar AS dan menimbulkan dampak biaya ekonomi tinggi.

Tari Remo Sambut Kedatangan Kapal Perang AS

Sejumlah ABK USS Vandergrift berada digeladak ketika bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Surabaya, Jatim, Selasa (29/5). Kedatangan dua kapal perang milik Amerika Serikat, USS Vandergrift dan USGC Waesche tersebut dalam rangka untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) TNI AL dengan US Pasific Command (USPACOM) bersandikan Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) 2012, rangkaian kerjasama bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat. (Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT/ss/mes/12)

Tarian tradisional Jawa Timur Remo menyambut kedatangan dua unit kapal perang Amerika Serikat yang bersandar di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa petang. Asisten Operasional Lantamal V Kolonel Laut (P) Yudho Warsono mengatakan, Tari Remo sengaja disuguhkan sebagai penyambutan personel kapal perang AS karena merupakan tarian khas Jatim dan terkenal di Indonesia.

"Kapal perang AS masih dua yang bersandar, sedangkan satu lainnya menyusul dan dijadwalkan tiba pada Rabu (30/5) di dermaga yang sama," ujarnya kepada wartawan di sela-sela penyambutan personel kapal perang AS.

Dua kapal yang sudah bersandar adalah USS Vandegriff (FFG-48) dan USCG Waesche yang letak sandarannya berdampingan. Masih ada satu kapal perang lagi, yakni USS Germantown (LSD-42) akan menyusul merapat di dermaga.

Bersandar terlebih dahulu adalah USS Vandegriff (FFG-48) yang dikomandani oleh Comodore Branyon Bryan. Sedangkan komandan USCG Waesche adalah Kapten Kelly Hatfield.

Penjagaan ketat tampak di sekitar Dermaga Jamrud Utara. Puluhan kontainer berjajar ditempatkan mengelilingi lokasi sandarnya kapal. Di pintu gerbang juga dijaga oleh puluhan TNI AL.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Armada Timur Letkol Laut (KH) Yayan Sugiana menerangkan, personel TNI AL bersama Angkatan Laut Amerika Serikat di Jatim akan melakukan sejumlah kegiatan. Antara lain, bakti sosial yang melibatkan satu kompi Batalyon Zeni Korps Marinir di Desa Kwanyar, Madura. "Yang cukup menghibur, pada 31 Mei-5 Juni digelar pentas musik di SMAN 4, SMAN 5, dan SMAN 6, serta Lapangan Golf Ciputra dan Tunjungan Plaza.

Nantinya akan ada kolaborasi antara korps musik TNI AL dengan US Navy," ujarnya. Di samping itu, lanjut Yayan, akan digelar juga latihan perang bersama, meliputi Demonstrasi Centrixs di Pusat Latihan Kaprang Kolatarmatim dan Marinir Exercise di Karang Tekok, Situbondo.

"Ada juga Simposium Milops, Aviation, Submarine, Medical Subject Matter Expert Exchange (SMEE), Intel SMEE, Enginering SMEE dan Simpsium Navedtra," paparnya. Pada latihan bersama ini, TNI AL akan melibatkan 1.244 personel, sedangkan dari pihak US Navy sekitar 830 personel.

Sumber: KOMPAS/ANTARA News Jatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar