Ketuk Tilu Mapag Hujan | EMPAT penari membawakan tari Nimang pada pagelaran Ketuk tilu Mapag Hujan di Teater Terbuka Balai Taman Budaya Jawa Barat, Sabtu (7/7) malam.* (foto: Pikiran Rakyat) |
Pergelaran Ketuk Tilu Mapag Hujan sebagai kesenian menyambut musim hujan di awali dengan tembang bubuka “Kidung”, “Kembang Gadung” dan “Engko” diikuti tari “Nimang” disambung “Ngayun” dengan membawa bibit padi diiringi tembang ‘Cibabatan”, “Benjang”, dan “Gedut”. Setelah itu, para penari cantik melakukan soderan mengalungkan selendang ke leher penonton mengajak untuk menari bersama.
Kesenian ketuk tilu bisa berlangsung sepanjang hari. Bahkan, bila grup bajidor mulai berdatangan, baik ketuk tilu maupun juru tembang dan ronggeng bisa tidak berhenti sejak pagi hingga keesokan harinya. Pergelaran kesenian tradisi Ketuk Tilu Mapag Hujan ini, biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember atau setiap musim hujan.
Sumber: Retno HY/”Pikiran Rakyat”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar