Kapal selam tenaga nuklir K-152. (Foto: RIA Novosti)
4 April 2012, New Delhi: Angkatan Laut India secara resmi mengoperasikan kapal selam tenaga nuklir K-152, Rabu (4/4). Upacara peresmian dilakukan di pelabuhan Visakhapatnam, ungkap sumber di Kementerian Pertahanan India.
India mengontrak kapal selam nuklir kelas Shchuka-B Project 971 (Akula) senilai 900 juta dolar dari Rusia untuk sepuluh tahun. Kapal selam diberi nama INS Chakra dan akan didampingi kapal selam tenaga nuklir INS Arihant produksi perdana industri dalam negeri.
India menjadi operator kapal selam tenaga nuklir keenam di dunia, setelah Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Inggris dan China.
AL India mengoperasikan empat kapal selam konvesional kelas Shishumar INS Shishumar, INS Shankush, INS Shalki, dan INS Shankul serta sepuluh kapal selam konvesional kelas Sindhughosh INS Sindhughosh, INS Sindhudhvaj, INS Sindhuraj, INS Sindhuvir, INS Sindhuratna, INS Sindhukesari, INS Sindhukirti, INS Sindhuvijay, INS Sindhurakshak, dan INS Sindhushastra.
India memesan enam kapal selam kelas Scorpène senilai 3,9 milyar dolar pada 2005. Keenam kapal selam dibangun di Mazagon Docks, Mumbai berdasarkan kesepakatan alih teknologi dengan DCNS, Perancis. Kapal selam pertama akan diterima AL India pada Desember 2012, tiga tahun lebih lambat dari jadwal sebelumnya, ungkap Menteri Pertahanan India A.K. Antony dihadapan parlemen pada awal tahun lalu. Keterlambatan disebabkan masalah teknis saat pembangunan kapal selam.
Kapal selam Shchuka-B Project 971 dirancang oleh CDB-143 Malakhit Design Bureau dan dibuat di Amur Shipbuilding Plant in Komsomolsk-on-Amur. Panjang kapal selam 114,3 meter dengan bobot di permukaan 8140 ton dan saat menyelam 12.770 ton. Kapal selam diawaki 73 orang (31 perwira) dapat menyelam sedalam 600 meter, mempunyai kecepatan dipermukaan 11,6 knot dan saat menyelam 30 knot.
Kapal selam dipersenjatai tabung torpedo 4x533 mm dan 4x650 mm, menggotong 28 rudal, torpedo atau ranjau laut.
K-152 mengalami insiden fatal saat melakukan uji pelayaran pada 2008. Insiden ini menewaskan 20 orang dan mencederai 21 orang karena menghirup gas Freon yang terlepas dipicu oleh sistem pemadam kebakaran.
Sumber: RIA Novosti
@Berita HanKam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar