Suasana kepadatan antrian para prajurit yonif 142 saat memasuki kapal KRI 503 Ambonea, di Palembang, Sumsel, Jumat (9/12). Sekitar 650 prajurit yonif 142 Ksatria Jaya dikirimkan ke perbatasan Papua untuk menjalankan tugas pengamanan perbatasan selama kurang lebih 6 bulan lamanya. (Foto: ANTARA/Ndee/ss/11)
14 Desember 2011, Gorontalo (ANTARA News): Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan melakukan dislokasi pasukannya dari pulau Jawa ke pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara lain guna memperkuat pertahanan negara.
"Pasukan akan disebar ke daerah-daerah perbatasan mulai dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua," ujar Kol Tek Sigit Priyono, Kasubdit Pengembangan Kebijakan Pertahanan Negara, Ditjen Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan, Rabu.
Dijelaskan, saat ini paradigma pertahanan negara telah berubah dari Jawa centris ke paradigma baru bahwa gangguan pertahanan dan keamanan di seluruh wilayah dapat mengancam eksistensi NKRI.
"Apalagi saat ini jumlah pasukan di Jawa jauh lebih besar daripada daerah-daerah perbatasan yang notabene lebih rawan gangguan hankamnya," ungkapnya.
Di Jawa jumlah pasukan dibandingkan luas wilayah sekitar 1:0,8 KM persegi, sementara di Sumatera sekitar 1:7,6 KM persegi, Kalimantan 1:27,3 KM persegi, Sulawesi 1:6,8 KM persegi, dan Papua 1:27,5 KM persegi.
Dikatakan, kebijakan dislokasi merupakan bagian dari strategi penguatan pertahanan negara yang sedang dijalankan Kemenhan.
"Berbarengan dengan itu Kemenhan juga melakukan revitalisasi dengan meningkatkan status dan penambahan satuan, ada yang dari kompi menjadi batalyon atau pos Angkatan Laut menjadi Lanal," jelasnya.
Kebijakan lain adalah pemenuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk menjadi 100 persen sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.
"Pemerintah berupaya membangun industri pertahanan secara mandiri agar tidak tergantung ke negara luar," katanya.
Beberapa upaya yang sedang dikerjakan adalah pengembangan pesawat tempur KI-FX bekerja sama dengan Korea Selatan, pesawat ini di atas F16 dan di bawah Sukhoi, pengadaan beberapa jenis senapan serbu oleh Pindad, serta pengadaan beberapa heli dan pesawat angkut oleh PTDI.
Sumber: ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar