Leopard 2 AD Jerman. (Foto: KMW)
20 Desember 2011, Jakarta (Jurnas.com): Indonesia tidak khawatir jika parlemen Belanda menolak penjualan main battle tank "Leoprad 2A6" sekitar 100 unit kepada Indonesia. Sebab, Kementerian Pertahanan RI masih memiliki alternatif membeli alat utama sistem senjata dengan spesifikasi teknik dan operasional sama. "Hingga kini belum ada penolakan secara resmi dari parlemen Belanda terkait pembelian tank tersebut," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, di sela-sela kunjungannya ke PT Pindad di Bandung, Selasa.
Tank yang ingin dibeli itu bekas Angkatan Darat Kerajaan Belanda yang sesungguhnya tidak pernah dipakai dalam misi perang sesungguhnya pun hanya sekali dua kali untuk berlatih di hutan Eropa Barat. Rencananya, mereka melepas 150 Tank Leopard 2A6, buatan 2003.
Parlemen Belanda disinyalir menolak rencana pembelian itu dikaitkan dengan isu pelanggaran hak asasi manusia. "Kami tidak khawatir. Kami ada uang untuk membeli, bukan hibah kok dan kami sudah memiliki alternatif jika memang ada penolakan," kata Sjafrie.
Ia menambahkan, alternatif dapat dilakukan melalui pembelian ke Asia atau Afrika. Terkait kemungkinan penolakan tersebut, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo telah menerima utusan Pemerintah Belanda. "Rencananya, utusan tersebut juga akan melakukan pembicaraan dengan Kementerian Pertahanan RI. Kami akan menjelaskan maksud dan tujuan pembelian itu," ujar Sjafrie.
Namun ia yakin pembelian tank Leopard bakal tidak ada masalah. Tahun depan Kemhan menargetkan pembelian 100 Tank Leopard seharga Rp14 triliun.
Sumber: Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar