Penembakan sebanyak empat kali sepasang tank Leopard 2A6 AD Belanda di Bergen-Hoehne, Jerman pada Mei 2011 menandai berakhirnya karir Leopard di AD Belanda. Pemotongan anggaran pertahanan membuat militer Belanda harus mempensiunkan sedikitnya 60 Leopard. AD Belanda mengoperasikan sekitar 1000 tank pada era-Perang Dingin. (Foto: Netherlands Ministry of Defense)
1 Desember 2011, Den Haag (ANP): Indonesia tertarik membeli tank tempur Leopard Belanda. Pihak-pihak terkait masih mempelajari apakah rencana akan berakhir pada sebuah kesepakatan.
Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Belanda, Hans Hillen Rabu malam (30/11) dalam perdebatan di Parlemen mengenai anggaran kementeriannya tahun depan.
HAM
Kementerian Luar Negeri dan Urusan Ekonomi juga akan mengkaji perihal ini dan mengambil keputusan akhir. Mereka akan melihat apakah penjualan memenuhi syarat-syarat internasional yang berlaku, seperti penghormatan hak asasi manusia.
Juga akan dilihat apakah negara pembeli telah memenuhi kewajiban internasionalnya serta pada situasi politik dan kondisi keamanan yang sedang berlangsung di sana.
Kriteria
Menurut anggota parlemen dari partai Kiri Hijau (GroenLinks), Arjan El Fassed, berdasarkan daftar kriteria tersebut, dari sekarang sudah bisa disimpulkan bahwa Belanda tidak bisa menjual tank-tanknya ke Indonesia. Hillen menekankan bahwa ada kriteria penjualan yang tinggi dan Parlemen mengontrol ketat hal ini.
Partai Sosial Demokrat (PvdA) dan Partai Sosial (SP) sepakat dengan himbauan GroenLinks kepada pemerintah untuk tidak menjual tank ke Indonesia.
Kementerian Pertahanan telah memutuskan, tahun ini akan menjual keseluruhan 60 tank Leopardnya sebagai bagian dari langkah penghematan drastis.
Sumber: ANP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar