Minggu, 13 November 2011
Pangdam IV Diponegoro Lepas Ratusan Prajurit Yonzipur ke Kongo
14 November 2011, Semarang (ANTARA News): Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Mulhim Asyrof melepas 130 prajurit Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya dalam rangka tugas pemeliharaan perdamaian dunia di Republik Demokratik Kongo.
Upacara pemberangkatan pratugas prajurit yang tergabung dalam satuan tugas Kontingen Garuda XX-I/Monusca tersebut dipimpin Pangdam IV/Diponegoro dan berlangsung di markas Yonzipur 4/Tanpa Kawandya, di Banyubiru Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin.
Pangdam menjelaskan satuan tugas Kontingen Garuda XX-I/Monusca dengan jumlah total sebanyak 175 personel gabungan tersebut mempunyai tugas pokok menjaga stabilitas keamanan serta melaksanakan pembangunan atau rehabilitasi sarana dan prasarana wilayah di Kongo.
"Operasi luar negeri di bawah naungan bendera PBB ini merupakan bagian dari operasi militer selain perang sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI serta dilandasi oleh kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif," kata Pangdam.
Menurut Pangdam, prajurit Yonzipur 4/Tanpa Kawandya yang berangkat ke Kongo dituntut untuk senantiasa menjunjung tinggi kehormatan NKRI di mata internasional dalam setiap pelaksanaan tugas dan harus menjalin koordinasi serta hubungan yang baik dengan pemerintah setempat, termasuk pasukan perdamaian dari negara lain.
Lebih lanjut Pangdam menjelaskan, prajurit dari Yonzipur 4/Tanpa Kawandya yang menggantikan prajurit Yonzipur 10 dari Papua sebagai pasukan penjaga perdamaian sebelumnya, mendapat pembekalan fisik, mental, kesehatan, serta terkait pemasalahan teknis.
"Sebelum berangkat ke Kongo, para prajurit ini akan melakukan pematangan persiapan di pusat misi pemeliharan perdamaian (PMPP) di Mabes TNI bersama 45 prajurit dari kesatuan TNI yang lain," ujarnya.
Pangdam mengatakan, para prajurit Yonzipur 4/Tanpa Kawandya yang diseleksi secara khusus dari 600 prajurit itu juga telah dibekali dengan keterampilan di bidang seni seperti kesenian Reog dan Jatilan, tari Kecak, Tari Saman, serta rebana.
"Berbagai kesenian tersebut diharapkan dapat dikenalkan dan ditampilkan kepada warga negara Kongo pada saat ada perayaan nasional di negara setempat sebagai sarana untuk mengenalkan budaya Indonesia," kata Pangdam.
Sumber: ANTARA News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar