MBT Leopard 2 diminati Indonesia untuk memperkuat TNI AD, direncanakan akan ditempatkan di Yonkav Kodam VI/Mulawarman yang akan dibentuk 2012. (Foto: KMW)
12 November 2011, Jakarta (SINDO): Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) terus dilakukan. Salah satunya dengan membeli alutsista buatan Eropa, mengingat sejumlah negara di Benua Biru tersebut berniat menjual alutsista mereka secara besar-besaran.
”Sebagai akibat keadaan di Eropa dan Amerika,mereka sedang kena krisis,maka mereka sekarang mengurangi alutsistanya. Mereka menjual murah sekali. Bagaimana kita menyikapi itu? Presiden memberikan waktu selama dua minggu untuk kita,menyikapi apa ada yang perlu (dibeli) nggak,”papar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai menghadiri sidang kabinet terbatas membahas alutsista di Kantor Presiden,Kamis (10/11).
Purnomo menjelaskan, masing-masing angkatan di TNI yaitu Angkatan Laut (AL), Angkatan darat (AD),dan Angkatan Udara (AU) telah memberikan daftar inventarisir alutsista yang mereka inginkan. Mereka juga telah menjajaki alutsista tersebut dengan datang ke Eropa langsung.
Namun,Purnomo menegaskan bahwa daftar alutsista yang bisa dipenuhi pemerintah kepada masing-masing angkatan tidak akan melebihi pagu anggaran 2010/2011 untuk alutsista, yakni USD6,5 miliar. ”Sudah diajukan oleh AD,AL, dan AU.Pesan Presiden,silakan mengajukan tetapi tidak boleh melebihi anggaran,” tambah Purnomo.
Mantan menteri ESDM tersebut memastikan alutsista yang akan dibeli Indonesia dari Eropa bukanlah baru. Meskipun second (bekas), Purnomo menegaskan bahwa alutsista tersebut masih bagus. Untuk menguji kelayakan alutsista yang dibeli dari Eropa, pemerintah juga akan mengirim tim teknis ke Eropa.Kemungkinan alutsista yang akan dibeli dari Eropa adalah heli Apache,tank Leopard,serta main battle tank. ”Saya kira (alutsistanya) second ya.
Contohnya heli Apache, itu kan heli powerfull,”tegasnya. Lebih lanjut Purnomo mengungkapkan, dari angkatan yang ada di TNI,AL dan AU akan mendapat porsi anggaran terbesar karena teknologi alutsista di kedua angkatan tersebut harus memakai yang terbaru.” AL dan AU kan alutsistanya teknologi yang terbaru, makanya perlu dijajaki juga nantinya.
Kalau dilihat, udara sama laut itu memang dia kan technology intensive,”ucapnya. Persoalan alutsista menjadi pembahasan utama dalam rapat terbatas di Kantor Presiden kemarin.Rapat yang ke sekian kalinya dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama jajaran menteri terkait dalam membahas alutsista.
Hadir dalam rapat kemarin yakni Presiden SBY, Wapres Boediono,Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dan Kapolri Jederal Pol Timur Pradopo.
”Kita pastikan pengadaan alutsista,mestidalambatasanggaran. Wajib hukumnya menggunakan alutsista produk industri pertahanan kita, manakala alutsista sudah bisa diproduksijajaranindustripertahanan kita.Kalau membeli dari negara sahabat tanpa kondisionalitas, apalagi kondisionalitas politik,” ucap Presiden SBY dahttp://www.blogger.com/img/blank.giflam pengantarnya kemarin.
Presiden SBY juga kembali mengingatkan akan pentingnya kemandirian bangsa dalam mengembangkan alutsista.Kalaupun Indonesia belum mampu memproduksi alutsista yang bersangkutan,Indonesia harus memilih join investment, joint production, joint research and development.
Sumber: SINDO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar