20 Januari 2009, Jakarta - Mabes TNI menyatakan, pengiriman peninjau militer untuk proses gencatan senjata di Jalur Gaza, masih menunggu konfirmasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, mengatakan, pihaknya siap untuk menyiapkan personel militer bagi proses pengawasan gencatan senjata terkait krisis Gaza.
"Tentu kita seleksi personel-personel, kita latih dan kita bekali dengan kemampuan dan keterampilan sebagai peninjau militer seperti yang ditetapkan PBB," tuturnya.
Sehingga, katanya, begitu ada konfirmasi atau keputusan dari PBB terkait proses gencatan senjata maka pihaknya sudah siap.
Para pemimpin Israel dan Hamas sama-sama mengklaim sukses dalam pertempuran tiga minggu, sementara gencatan senjata di Gaza kelihatannya bertahan.
Voice Of America (VOA) news melaporkan, Perdana menteri Israel, Ehud Olmert mengatakan, ofensif Israel telah mencapai semua tujuan dan ia menghendaki pasukan Israel keluar dari Gaza secepat-cepatnya.
Pemimpin Hamas yang berbasis di Gaza, Ismail Haniyeh, sebelumnya memaklumkan kemenangan dalam konflik itu. Jurubicara sayap militer Hamas yang mengenakan topeng Abu Ubaida bersumpah akan meneruskan pertempuran jika pasukan Israel tidak menarik diri dalam waktu sepekan.
Sementara itu, Raja Arab Saudi Abdullah mengatakan pada KTT Ekonomi Arab di Kuwait bahwa Arab Saudi akan menyumbang satu miliar dolar untuk rekonstruksi Gaza.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, pihaknya mengirim satu tim kemanusiaan untuk mengkaji situasi di daerah Gaza yang dirobek perang. (Supervisor/antarajatim.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar