Ratusan prajurit korp baret merah dengan menenteng senjata tampak khidmat mengikuti upacara peringatan HUT ke-58 Kopassus. (Foto: detikFoto/Ramadhian Fadillah)
16 April 2010, Jakarta -- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat (Kopassus) Majyen TNI Lodewijk F Paulus menyatakan, prajuritnya memahami dan menghormati prinsip hukum humaniter dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Sebagai bentuk reformasi internal, maka Kopassus telah memasukkan prinsip-prinsip humaniter dan HAM dalam setiap materi pendidikan di seluruh unsur," katanya, usai peringatan HUT ke-58 Kopassus di Jakarta, Jumat.
Ia mengakui, selama ini penilaian masyarakat bahwa Kopassus tidak dapat dilepaskan dari kasus pelanggaran HAM.
"Masyarakat masih melihat Kopassus saat ini, dengan kerangka masa lalu. Ini sebenarnya tidak adil, tetapi sebagai prajurit Kopassus kami terus berbenah diri, dengan memasukkan prinsip-prinsip humaniter dan HAM dalam setiap materi pendidikan di seluruh unsur," ujar Lodewijk.
Ia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa LSM dan CSIS untuk lebih memahami prinsip-prinsip hukum Humaniter dan HAM.
"Sehingga saya yakini, saat ini tidak ada satu pun prajurit Kopassus yang tidak memahami dan menghormati prinsip-prinsip Humaniter dan HAM," kata Danjen Kopassus.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan, dalam kerangka HUT ke-58 Kopassus pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap kinerja korps yang dipimpinnya.
"Evaluasi dilakukan terhadap semua kemampuan Kopassus yaitu penanggulangan teror, sandhi yudha, dan para komando, untuk ditingkatkan kemampuannya di masa datang," katanya.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar