Minggu, 04 April 2010
Awak Pesawat Lanud HalimTerapung di Danau Cihuni
05 April 2010, Subang -- Keadaan cuaca yang akhir-akhir ini sangat cepat berubah, dari citra satelit cuaca terlihat pertumbuhan awan yang hampir merata meliputi daerah Jakarta dan Jawa Barat. Sebuah pesawat angkut dengan 60 penumpang yang sedang melaksanakan misi operasi dari Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta mengalami kerusakan mesin, posisi dilaporkan saat berada di area Cilacap mengarah ke Bandung. Beberapa jam kemudian pesawat tersebut belum juga mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma sesuai waktu yang direncanakan.
Setelah pesawat dinyatakan hilang, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Bagus Puruhito segera memerintahkan pencarian posisi hilangnya pesawat. Dari pantauan radar Jakarta Approach, dilaporkan posisi pesawat terakhir yang terpantau di radar berada pada jarak 50 Nm sebelah tenggara Bandung kemudian pesawat hilang dari pantuan radar dan komunikasi terakhir dilaporkan 5 menit setelah hilangnya pesawat dari radar, pilot melaporkan posisi pesawat berada 20 Nm approaching Bandung dan meminta menurunkan ketinggian dari 16.500 feet ke 6.500 feet untuk melaksanakan terbang visual. Sontak ruang operasi Lanud Halim Perdanakusuma sekejab ramai didatangi pejabat Lanud mulai dari Skadron Udara dan para pejabat lainnya ingin mengetahui bangaimana keadaan pesawat dan awaknya.
Beberapa jam setelah pesawat dinyatakan hilang, Ruang Operasi Lanud Suryadarma, Kalijati melaporkan bahwa ada sekelompok masyarakat di sekitar Lanud Suryadarma melihat sebuah pesawat terbang sangat rendah dan jatuh di hutan beberapa kilometer dari Lanud Suryadarma. Mendengar berita tersebut Tim SAR TNI Angkatan Udara bersama penduduk setempat segera melaksanakan pencarian, tetapi karena cuaca tidak memungkinkan dan haripun mulai gelap maka akan sangat berbahaya apabila pencarian korban tetap diteruskan saat itu dan diputuskan pencarian akan dilanjutkan keesokkan harinya.
Pada hari pertama Tim SAR mendapatkan titik terang dengan ditemukannya bangkai pesawat yang jatuh, tetapi tidak ditemukan seorangpun awak pesawat maupun penumpangnya, hanya ditemukan banyak jejak kaki manusia menuju ke suatu arah. Tim SAR menyimpulkan bahwa mereka semuanya kru dan penumpang selamat dan semalam di hutan mereka makan seadanya dari makanan yang masih tersisa serta memanfaatkan hasil hutan yang mereka temui.
Awak pesawat dan penumpang, dengan memanfaatkan peralatan dan logistik yang ada mencoba bertahan hidup serta mencari bantuan pada masyarakat di sekitar daerah tersebut sambil menunggu datangnya bantuan dari Tim SAR yang sedang melaksanakan pencarian.
Hari ketiga juga menggunakan bantuan dari informasi yang didapat dari Tim SAR dan penduduk setempat yang telah menelusuri tanda jejak kaki lewat darat. Dengan beberapa informasi dan tanda-tanda yang ada akhirnya para awak pesawat dan penumpang dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Selanjutnya dilaksanakan pertolongan sampai kemudian para Survivor dapat diselamatkan semuanya tanpa ada yang cedera serius.
Kejadian tersebut merupakan skenario latihan Survival Dasar yang dilaksanakan oleh Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, selama tiga hari yang ditutup oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Bagus Puruhito di Lapangan Sepak Bola Desa Cihuni Cipendey, Subang, Jawa Barat, pekan lalu.
Komandan Lanud Halim Perdanakusuma mengatakan dengan berakhirnya latihan Survival Dasar ini berarti kita baru saja menyelesaikan salah satu program latihan guna lebih memantapkan profesionalisme para awak pesawat.
Pelita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar