Rabu, 07 Maret 2012

Perahu Nuh (Emha Ainun Nadjib dan Kiai Kanjeng)

perahu nuh
Dari Cak Nun:
Ini album berupaya menghidupkan kembali kekayaan yang sudah dikuburkan oleh sejarah. Memungut kembali yang dicampakkan orang. Meninggikan yang direndahkan orang. Menghormati yang dihina orang. Mengingat yang dilupakan orang. Melantunkan yang diremehkan orang. Mendendangkan yang besok baru disadari orang. Menyumbang tumbuhnya kembali kepercayaan diri budaya masyarakat kecil. …..

Produser:
kanjengProd.
Studio21

penata Musik:
Bobiet

Operator Studio:
Herman, Yoga, Bebek

Programmer:
Bobiet (Musik Program)

Recording Crew:
Isbet dan Rahmad

Mixing:
Herman

Vokal:
Cak Nun, Sudrun, Kurniawati, Zainul Arifin

Pemusik:
Novi Budianto (keyboard, saron), Bobbiet (keyboard, perkusi, drum), Yoyok (electric bas, rebana, saron), Bayu (saron, kendang, rebana, bonang), Djoko Kamto (rebana, demung), Ari Blothong (violin, rebana), Pas Is (bamboo flute, rebana).

Koor:
Kiai Kanjeng, Cak Nun, Sudrun, Kurniawati, Zainul Arifin, Budi Lahtar, Jebeng Seleng, Murzir Madjid.

Studio Rekam
Studio 21 Pluit Jakarta

Desain Grafis
Studio Zaituna Yogya

Produksi
Kanjeng Production

Koordinator Kiai Kanjeng
Joko Kamto

Side A
Sluku Sluku Bathok
Shalawat Mandar
Suluk Kangen
Kenduri Sholatullah

Side B
Shalawat Madura
Ya Ampun
Pangkur Kerinduan
Shalawat Melayu

Sluku-sluku Bathok

Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Romo menyang solo
Oleh-olehe payung mutho

Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Yen obah mendeni bocah
Yen urip ayo golek apik

Bangkitnya kesadaran karena kejernihan
Bangkitnya kekuatan karena kebersamaan
Tumbuhnya ketentraman hanya dari keadilan
Berhembusnya kemesraan dari cinta yang tak dipalsukan

Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Romo menyang Solo
Oleh-olehe payng mutho

Yang palsu ditanggalkan
Yang sejati datang
Yang dusta, yang bohong dikuakkan
Topeng-topeng dilenyapkan
Yang omong besar ditinggalkan orang

Shalatullah salamullah ‘ala nuri Rasulillah
Wa alihi muhibbillah
Wa shahbihi junudillah

Yang hanya tahu kepentingannya
Itu namanya menggali keburannya sendiri
Yang tak tahu batasnya
Akan ketlingsut oleh Zaman

Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Yen obah medani bocah
Yen urip mbok golek sing apik


Uraian di atas adalah sebagian dari isi sampul album Perahu Nuh. Album lawas Cak Nun dan Gamelan Mini Kiai Kanjeng yang di rilis akhir dekade sembilan puluhan.

Sekian dulu sobat. Maaf kalau postingan ini tak jelas kemana arahnya, sebab ini bukan sebuah reperensi. Ini hanya ungkapan apresiatif terhadap karya yang pernah ada di bumi kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar