Rabu, 14 Maret 2012

Isu Politis Harus Dipertimbangkan dalam Hibah F-5 Taiwan

F-5E Tiger ROCAF. (Foto: taiwanairpower.org)

14 Maret 2012, Jakarta: DPR RI belum mendapatkan penjelasan resmi dari Kementerian Pertahanan terkait rencana hibah jet tempur F-5E/F Tiger dari Taiwan, karenanya DPR belum dapat menentukan sikap secara resmi. Indonesia dan Taiwan belum menjalin hubungan diplomatik serta pertimbangan politis dengan China tetap harus dipertimbangkan, diungkapkan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq melalui surat elektronik pada Berita HanKam, Rabu (14/3).

TNI AU mempertimbangkan hibah pesawat tempur F-5E/F Tiger dari Taiwan, sebanyak satu skuadron dilengkapi sejenis depo pemeliharaan dan persenjataan ungkap KASAU Marsekal TNI Imam Sufaat usai serah terima jabatan Komandan Komando Pendidikan TNI-AU, di Jakarta, Jumat (9/3).

Menanggapi rencana pembelian korvet kelas Nakhoda Ragam oleh Kemhan, sepertinya menabrak recana awal menjadikan korvet SIGMA dasar pengembangan kapal perang modern TNI AL. Dimana sepertinya Kemhan dan TNI tidak mempunyai blue print dan grand design tentang alutsista bangsa, meskipun dalam Minimum Essential Force (MEF) telah digariskan tapi konsistensi dan komitmen kuat untuk mensukseskan MEF tersebut yang terasa masih lemah.

Eloknya dalam setiap rencana pembelian atau hibah alutsista hendaknya harus didiskusikan dan konsultasikan dahulu dengan DPR, karena pertimbangan anggaran dan politis ada di domain DPR.

Mahfudz yakin polemik MBT Leopard pun pasti akan panas lagi setelah KASAD dan Wamenhan menyampaikan hasil kunjungannya ke Jerman dan Belanda.

@Berita HanKam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar