Minggu, 07 Maret 2010

Polisi Terus Sisir Wilayah Aceh Besar

Sejumlah anggota brimob menuju lokasi pengepungan pasca kontak tembak dengan kelompok bersenjata yang diduga teroris di Desa Lamkeubeu, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (5/3). (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/hp/10)

07 Maret 2010, Aceh Besar -- Aparat kepolisian masih terus menyisir kawasan Aceh Besar, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Minggu, untuk mengejar kelompok bersenjata yang diduga bersembunyi di kawasan tersebut.

Pantauan wartawan ANTARA, di kawasan Seulimum Kabupaten Aceh Besar aparat kepolisian tampak berjaga-jaga terutama di setiap jalan masuk ke desa bahkan pemandangan tersebut juga terlihat hingga ke Kabupaten Pidie.

Selain itu, mobil polisi juga terlihat hilir mudik di sepanjang jalan dari wilayah Seulimum, Aceh Besar hingga Kabupaten Pidie.

Dari pantauan juga terlihat pasukan Brimob masih terus siaga di kemukiman Lamkabeu Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar, yang merupakan lokasi pengepungan kelompok bersenjata sejak Selasa (2/3) lalu.

Di lokasi itu, pendatang terutama jurnalis dilarang melewati Masjid Al Hidayah Lamkabeu yang dijadikan base polisi selama aksi pengepungan tersebut.

Kemukiman Lamkabue terutama desa Bayu diyakini menjadi tempat persembunyian kelompok bersenjata yang diduga jaringan kelompok Jalin yang diburu aparat kepolisian sejak 22 Februari lalu.

Kawasan pedalaman Aceh Besar itu selama lima hari terakhir dikepung pasukan Brimob dan tim anti teror Densus 88. Dalam pengepungan itu sempat terjadi kontak tembak antara kelompok bersenjata dan pasukan Brimob.

Kontak tembak pada Kamis (4/3) lalu mengakibatkan sebelas anggota Brimob terluka dan dua lainnya serta seorang anggota Densus 88 meninggal dunia.

Warga Temukan Senpi M16 dan Ratusan Peluru di Aceh

Seorang warga menemukan senjata api (Senpi) jenis M16 dalam sebuah ransel di persawahan Desa Pante Creum, Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Minggu sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat ini ransel beserta isinya yaitu senjata api M16, lima magazin serta 231 butir AK47 dan 231 peluru M16 diamankan di Polsek Padang Tiji.

Ransel itu ditemukan seorang gadis saat hendak membersihkan rumput di sawah sekitar 300 meter dari pemukiman. Ketika sedang bekerja ia melihat sebuah tas berisi senjata.

"Anak saya ketakutan dan langsung pulang memberitahukan hasil penemuannya," kata Abdul Latif, ayah gadis itu.

Setelah melihat langsung penemuan anaknya, Abdul Latif lalu melaporkan temuannya ke Polsek setempat. Usai penemuan tersebut polisi menyisir sekitar lokasi.

Menurut sumber di kepolisian, ransel itu diduga kuat milik anggota kelompok bersenjata yang lolos dalam razia pada Rabu (3/3) di kawasan Padang Tiji.

Menurut sumber tersebut, ransel itu mirip dengan yang ditemukan dari penumpang bus yang tewas ditembak polisi dalam razia itu. Selain senjata api, juga ditemukan sepasang sepatu sport, satu tas compact dan satu sebo.

Dalam razia tersebut, tiga penumpang bus tujuan Medan melarikan diri dan seorang di antaranya ditembak polisi sedangkan dua lainnya melarikan diri saat akan diperiksa petugas.

Ketiganya diduga terkait jaringan kelompok Jalin yang saat ini terus diburu aparat kepolisian di kawasan pegunungan Aceh Besar.

ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar