Kamis, 04 Maret 2010

Indonesia Waspadai Ancaman Teroris di Selat Malaka


04 Maret 2010, Jakarta -- Indonesia menyatakan, waspada terhadap ancaman serangan teroris di Selat Malaka, kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Kamis malam.

Kepada ANTARA mengatakan, pihaknya telah meminta seluruh jajaran TNI dan pihak terkait untuk mewaspadai segala bentuk ancaman di Selat Malaka, termasuk ancaman terorisme.

"Saya sudah mendengar dan langsung berkoordinasi dengan Badan Intelijen dan meminta seluruh jajaran TNI dan pihak terkait untuk mewaspadai segala bentuk ancaman di Selat Malaka termasuk ancaman terorisme," katanya.

Asosiasi Perkapalan Singapura (SSA), Kamis menyatakan, angkatan laut negara itu telah menerima indikasi sebuah kelompok teror sedang berencana untuk menyerang kapal-kapal tanker minyak di Selat Malaka, antara Indonesia dan Malaysia.

Asosiasi itu dalam imbauannya mengatakan, Angkatan Laut Singapura merekomendasikan untuk meningkatkan pengamanan di atas kapal.

"Hal ini tidak mencegah kemungkinan serangan terhadap kapal-kapal besar dengan kargo yang berbahaya," demikian imbauan SSA yang diperoleh Reuters.

TNI Angkatan Laut hingga kini terus memperketat pengamanan di sepanjang wilayah Indonesia di Selat Malaka, dengan mengerahkan seluruh unsur-unsur tempurnya, baik yang tergabung dalam Gugus Keamanan Laut dan Gugus Tempur Laut.

Polri Selidiki Teroris Aceh di Selat Malaka

Polri masih menyelidiki kemungkinan teroris di Aceh melakukan aksi di Selat Malaka, menyusul indikasi serangan teroris terhadap kapal-kapal tanker yang melintas di selat terpadat di dunia itu.

"Kami akan selidiki dulu, secara utuh dan menyeluruh. Kami tidak ingin berandai-andai mereka akan begini dan begitu," kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Jakarta, Kamis malam.

Dikonfirmasi ANTARA, ia mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya cegah dan tangkal terhadap pihak-pihak yang diduga teroris termasuk yang akan melakukan aksi terorisme di Selat Malaka.

"Biarkan kami melakukan penyelidikan secara utuh dan menyeluruh terhadap mereka (teroris-red), hingga didapat hasil yang pasti tentang keberadaan dan aksi mereka," ujar Bambang.

Ia menjamin, pihaknya akan melakukan langkah-langkah cegah ungkap dan tindak terhadap aksi-aksi yang dilancarkan para teroris di Aceh, termasuk di Selat Malaka.

Kapolri mengungkapkan, kepolisian hingga saat ini telah menangkap 14 orang yang diduga teroris di Aceh.

"Satu orang yang diduga teroris tewas saat penyergapan. Para pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka dijerat UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Teroris," katanya.

ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar