Sabtu, 31 Januari 2009

Denarhanud Rudal 003

Markas Komando Denarhanud Rudal 003/1/F/Dam Jaya di Cikupa, Tangerang, Banten (Photo: pussenarhanud.mil.id)

Denarhanud (Detasemen Artileri Pertahanan Udara) Rudal 003 merupakan bagian dari satuan Arhanud yang berada dibawah Resimen Arhanud-1/Faletehan Kodam Jaya, dimana membawahi juga Yonarhanudse-6 dan Yonarhanudse-10.

Resimen Arhanud-1/F/Dam Jaya merupakan satu-satunya Resimen Artileri Pertahanan Udara di Indonesia. Selain Denarhanud Rudal 003/1/Dam Jaya, TNI AD masih mempunyai Denarhanud Rudal 001/Kodam Iskandar Muda, Denarhanud Rudal 002/Kodam VI Tanjung Pura dan Denarhanud Rudal 004/Kodam I Bukit Barisan.

Denarhanud Rudal 003/Dam Jaya dibentuk berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/607/IV/1988 tanggal 21 April 1988 tentang pembentukan Organisasi Denarhanud Rudal 003 Dam Jaya. Setahun kemudian dikeluarkan Surat perintah Kasad Nomor Sprin/444/II/1989 tanggal 1 Maret 1989 tentang persiapan untuk peresmian berdirinya Denarhanud Rudal 003/Jaya Organik Menarhanud 1 Dam Jaya.

Untuk memenuhi TOP (Tabel Organisasi dan Personel), sejumlah personel direkrut dari sejumlah kesatuan diantaranya; Pusdikarhanud Karang Ploso – Malang, Batalyon Arhanudse 10/1/ Dam Jaya, serta Batalyon Arhanudse 6/1/ Dam Jaya. Pada tanggal 2 Maret 1989, Kasad Jenderal TNI Edy Sudrajat meresmikan berdirinya Denarhanud Rudal 003/Dam Jaya.

Struktur Organisasi
Denarhanud Rudal 003/Dam Jaya saat ini dibawah komandan Mayor Blasius Popylus (Dandenarhanud) dibantu wakil komandan Kapten Pandji Permana (Wadandenarhanud) membawahi Maden, Siops, Simin, Ton Rudal dan Tim Har.


Tunggul dan Lambang Satuan
Tunggul Satuan “AKASA RAKCA KSATRYA “, dimana Akasa berarti Angkasa, Rakca berarti Penjaga dan KSATRYA berarti Prajurit. Arti secara utuh adalah Prajurit Penjaga Angkasa.

Lambang satuan berupa Burung Elang mengigit dua anak panah dan mencengkram busur, dihiasi bintang bersudut lima dengan delapan puluh sembilan lilitan tambang serta dilatarbelakangi tiga buah rudal.

Burung Elang dengan Sayap dalam melambangkan prajurit Denarhanud berjumlah 7 helai dan sayap luar Rudal 003 yang cerdas,kuat dan berjumlah 8 helai wibawa dengan berpijak pada Sapta Marga dan 8 TNI Wajib.

Dua anak panah melambangkan tanggal kelahiran satuan, tiga buah rudal melambangkan bulan lahir satuan, sedangkan bintang bersudut lima dengan delapan puluh sembilan lilitan tambang memiliki arti Satuan TNI Angkatan Darat yang beridiologi Pancasila dilahirkan di Tahun 1989.

Makna lambang secara keseluruhan Detasemen Arhanud Rudal 003/1/Dam Jaya lahir pada tanggal 2 Maret 1989 adalah Satuan dalam naungan TNI Angkatan Darat yang beridiologikan Pancasila, serta berpedoman pada sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 TNI Wajib adalah Kesatria- Kesatria penjaga Angkasa terhadap segala ancaman yang datang dari dalam dan luar negeri yang akan merongrong Kesatuan Bangsa Indonesia.

Tugas Pokok

Istana Merdeka (Photo: pbase.com)

Denarhanud Rudal 003/1/Dam Jaya memiliki tugas pokok menyelenggarakan pertahanan udara aktif untuk melindungi obyek vital nasional yang ada di wilayah Kodam Jaya, yaitu: Istana Negara, Jakarta; Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang; dan Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi (Puspitek), Serpong, Tangerang. Dengan cara penghancuran atau mengurangi serangan udara musuh, berupa pesawat terbang, peluru balistik ataupun peluru kendali (rudal).

Bagian pertama dari dua bagian
Sumber: majalah Defender Tahun 3 Edisi 35 September 2008, bumar.com, radwar.com.pl, pussenarhanud.mil.id

Lanud Hasanuddin Punya Patung Sultan Hasanuddin

31 Januari 2009, Makassar -- Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meresmikan patung Sultan Hasanuddin di Pangkalan Udara Angkata Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (31/1).

Peresmian dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Andi Muallim, Komandan Lanud Hasanuddin Marsekal Pertama Penerbang Ida Bagus Putu Dunia, serta perwakilan sejumlah muspida lainnya.

Patung setinggi tiga meter tersebut dibuat oleh Amrullah Syam dengan tujuan untuk menghormati kepahlawanan Sultan Hasanuddin melawan penjajah Belanda.

Syahrul berharap patung itu semangat Sultan Hasanuddin bisa diwariskan kepada seluruh prajurit TNI AU yang bermarkas di Lanud Hasanuddin. (tribun-timur.com)

Jumat, 30 Januari 2009

Pusat Pengkajian Strategi TNI Diresmikan

30 Januari 2009, Jakarta -- Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso meresmikan organisasi dan gedung Pusat Pengkajian Strategi (PUSJIANTRA) TNI di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (30/1).

Peresmian ini berdasarkan peraturan Panglima TNI Nomor : Perpang/39/VI/2008 Tanggal 16 Juni 2008 tentang pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Pusat pengkajian Strategi TNI.

Pembentukan pusat pengkajian dilatarbelakangi pemikiran Panglima TNI saat Latihan Gabungan yang digelar tahun lalu.

Pembukaan Latgab TNI 2008

Brigjen Julias L Tobing ditunjuk sebagai Kepala Pusat Pengkajian Strategi yang pertama. "Diperlukan badan yang mengkaji secara khusus perubahan lingkungan strategis yang berlangsung begitu pesat dan cepat demi kepentingan TNI," katanya saat upacara peresmian.

Menurutnya, setiap negara harus pandai-pandai memosisikan diri sekaligus menyelaraskan dinamika dalam negerinya dengan arus pergeseran dan perubahan global. "Tantangan TNI ke depan tidak makin ringan," kata Djoko. Dia mengatakan, TNI harus mampu merumuskan kebijakan dan strategi pembinaan dan penggunaan kekuatan dengan sebaik-baiknya.

Guna mewujudkan institusi Pusjianstra TNI yang berkwalitas sebagai mana yang diharapkan Panglima TNI menyampaikan beberapa harapan kepada Pusjianstra TNI sebagai berikut: Pertama kepada Kepala dan personel Pusjianstra TNI agar segera mengintegrasikan diri dengan lembaga serta tugas pokok dan fungsi masing-masing guna menghasilkan kajian-kajian yang bernilai strategis dan excellent.

Kedua pembentukan Pusjianstra TNI merupakan tonggak sejarah, untuk itu bangun kerangka dasar organisasi baik yang bersifat prosedural maupun pilsapati agar terwujud tradisi dan budaya yang kuat sehingga Pusjianstra TNI dapat tumbuh dan berkembang menjadi Pusat kajian Strategis yang unggul dan bermanfaat bagi TNI Bangsa dan Negara.

Ketiga bangun dan jalin jejaring kerja dengan lembaga lembaga pengkajian strategis yang telah ada baik di dalam negeri maupun di luar negeri guna mengembangkan dan meningkatkan kwalitas dan kapasitas Pusjianstra.

Keempat tingkatkan kemampuan dalam menyusun konsep strategis militer, sebagai penjabaran strategis pertahanan negara dan dinamika perkembangan lingkungan strategis sebagai bahan utama penyusunan kebijakan TNI yang meliputi kegiatan kemampuan dan gelar TNI.

Kelima sebagai lembaga atau organisasi baru tentu banyak kekurangan dan mungkin kendala yang akan dihadapi. Atasi itu semua dengan kerja keras, militansi dan dedikasi yang tinggi.

Ikut menghadiri upacara peresmian Pusjianstra TNI selain pejabat teras dari Mabes TNI dan Angkatan juga dihadiri para pakar dari berbagai lembaga pengkajian strategis.(jurnalnasional.com/tni.mil.id)

Batalyon Kavaleri 7/Panser Khusus (Yonkav 7/Sersus) -- Bag. 2

Unit Yonkav 7Yonkav 7 terdiri dari empat unit kompi, Kompi Markas, Kompi Panser Ringan 71, Kompi Panser Ringan 72, Kompi Panser Ringan 73, dan Kompi Panser Berat 74. Selain itu, didukung empat staf, Staf-1/Intelijen, Staf- 2/Operasi, Staf-3/Personil, dan Staf-4/Logistik.

Unit terkecil dari kompi adalah seksi, yang terdiri dari sebuah panser pengintai, sebuah panser bermeriam dan sebuah AP (Angkut Personel). Bila setara dua seksi digabungkan menjadi satu peleton. Sedangkan setara tiga peleton digabungkan ditambah sebuah panser komando menjadi kompi.

Personil Yonkav 7 yang baru baik itu tamtama, bintara maupun perwira yang telah mendapatkan pendidikan di Pusdikav (Pusat Pendidikan Kavaleri) di Bandung, harus melalui beberapa tahap penggembelangan di internal Yonkav 7.

Tahap pertama pada seluruh jenjang kepangkatan mendapatkan pengenalan satuan, disebut dengan trakor (tradisi korps). Pada tahap ini, pengenalan persenjataan Yonkav 7 selama satu setengah bulan. Materi yang diberikan pengetahuan otomotif, persenjataan serta perangkat komunikasi ranpur.

Tahap trakor selesai, tamtama atau bintara diklasifikasikan sebagai penembak regu serbu. Unit ini merupakan bagian dari panser VAB. Unit ini berkekuatan sepuluh prajurit dipimpin oleh Komandan Regu (Danru) sekaligus menjabat Komandan Kendaraan (Danran) VAB dengan pangkat bintara.

Jabatan diatas penembak regu serbu adalah penembak senjata ranpur atau pelayan radio komunikasi. Dengan syarat lolos Pendidikan Pengembangan Spesialis (Dikbangspas) selama satu setengah bulan di Pusdikav.

Satu tingkat jabatan selanjutnya pengemudi panser, dimana seorang tamtama harus lulus pendidikan Kursus Pengemudi (Sustamudi) selama satu setengah bulan.

Jabatan tertinggi dalam panser Komandan Kendaraan (Danran), dimana seorang tamtama harus lulus Sekolah Calon Bintara (Secaba) terlebih dahulu dilanjutkan dengan Kursus Danran (Susdanran).

Kompi Markas

Membantu dan menjadi pelaksana Danyon dalam menyelenggarakan pelayanan satuan dan staf dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugas-tugas urusan dalam, dalam lingkungan Markas Yonkav;
2) Mengatur dan mengkoordinasi pelaksanaan apel dan upacara dilingkungan Mayonkav;
3) Mengatur dan membuat jadwal kegiatan umum dan pembinaan jasmani;
4) Melaksanakan pengamanan personil, materiil, pemberitaan dan komplek Mayonkav;
5) Melaksanakan perawatan dan pelayanan logistik/perbekalan dalam hal pengambilan, penyimpanan dan penyaluran dilingkungan Mayonkav;
6) Mengatur dan mengurus masalah perumahan dan perkantoran termasuk alat-alat perlengkapan/inventarisnya yang langsung dalam pengawasannya;
7) Mengatur dan melaksanakan usaha-usaha kantin, hiburan olahraga serta lain-lain usaha dibidang kesejahteraan;
8) Mengawasi pelaksanaan pembinaan kesehatan personil Yonkav;
9) Mengatur dan mengawasi pemberian gaji dan tunjangan bagi personil Mayonkav.

Kompi Panser Ringan & Berat 71/72/73/74
Membantu dan menjadi pelaksana Danyon dalam menyelenggarakan tugas-tugas operasi, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
1) Melaksanakan latihan secara teratur dan berlanjut baik fisik, mental maupun keterampilan teknis/taktis;
2) Melaksanakan tugas-tugas penintaian dan pengamana berdasarkan rancana Yonkav;
3) Melaksanakan pembinaan fisik, mental dan keterampilan teknis & taktis bagi kompinya.

Dari berbagai sumber @info-terkumpul.blogspot.com/photo yonkav7.mil.id

Satuan 81/Gultor in Action




KRI Diponegoro Ikut Misi PBB di Lebanon


30 Januari 2009, Jakarta -- Salah satu armada laut yang dimiliki TNI AL, korvet Sigma KRI Diponegoro (365) dipastikan akan bertolak ke Lebanon pada 13 Februari 2009 untuk bertugas selama enam bulan dalam misi perdamaian PBB.

Pengiriman kapal perang dalam misi perdamaian PBB oleh Indonesia pertama kalinya.

"Kapal sudah siap untuk berlayar dan bertempur," kata Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Tedjo Edy Purdijatno yang ditemui wartawan di Cilangkap, Jakarta, Jumat (30/1).

Kepastian keberangkatan kapal perang yang nantinya akan dilengkapi pula dengan sebuah helikopter tersebut diterima TNI AL melalui surat dari pihak PBB. PBB pun telah menyatakan kapal tersebut layak untuk diberangkatkan.


Helikopter yang akan dibawa berasal dari Skuadron Udara 400, jenis NBO105 dengan call sign NV-414.

Terkait masalah pembiayaan, Tedjo mengatakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam misi ini akan ditanggung oleh PBB. Nantinya, TNI AL akan menerima dana penggantian biaya operasional. Namun uang tersebut tidak akan digunakan untuk menambah anggaran TNI, tetapi untuk biaya pembelian kapal baru atau biaya operasional misi-misi selanjutnya. (tribun-timur.com/info-terkumpul.blogspot.com)

Dankormar Periksa Passus TNI Tri Matra II


30 Januari 2009, Jakarta -- Menjelang pelaksanaan Gladi Lapangan Latihan Gabungan Pasukan Khusus (Latgab Passus) TNI Tri Matra II tahun 2008, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri, Selasa (27/1) didampingi para pejabat TNI dari TNI Angkatan Darat, Laut maupun Udara menginspeksi secara langsung kesiapan para pasukan dan Alutsista di Lapangan Apel Detasemen Jalamangkara, Cilandak.

Kesiapan para pasukan dan Alutsista tersebut, merupakan persiapan para pasukan khusus sebelum mengikuti Gladi Lapangan Latgab Pasus TNI Tri Matra II, yang menurut rencana akan dilaksanakan di Hotel Peninsula Manado, Bandara Sam Ratulangi dan Perairan Teluk Manado pada tanggal 9 dan 10 Pebruari 2009.

Dalam inspeksi tersebut, Dankormar beserta para pejabat TNI mengecek kesiapan pasukan dan Alutsista, mulai dari tenue yang dipakai, ketinggian barisan sampai dengan perlengkapan senjata organik dan kendaraan tempur yang dibawa. Kesiapan Pasukan yang diinspeksi meliputi para pasukan khusus dari tiga Angkatan yaitu Kopassus, Denjaka dan Paskhas. Untuk Alutsista meliputi perlengkapan atribut, senjata serta kendaraan tempur yang biasa digunakan oleh para pasukan khusus TNI dalam melaksanakan operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.(marinir.mil.id)

Kamis, 29 Januari 2009

34 Perwira Praktek Sistem Komputerisasi Keuangan

29 Januari 2009, Surabaya -- Sebanyak 34 orang perwira siswa (pasis) Korps Suplai Akademi TNI AL (AAL) mengikuti latihan praktek Sistem Komputerisasi Laporan Keuangan (Siskomlapku) yang berlangsung dari tanggal 23-30 Januari 2009

Dalam latihan Siskomlapku ini, TNI AL pada umumnya dan perwira siswa korps suplai angkatan ke-21 tahun 2009. Akademi Angkatan Laut pada khususnya, melaksanakan latihan mutakhir bidang keuangan dengan menerapkan penggunaan teknologi informasi yang berbasis komputer, untuk diperkenalkan kepada para pasis Korps Suplai.

Kabagpen AAL, Mayor Laut (KH) Drs. Jamaluddin di Surabaya, Kamis menjelaskan, AAL melaksanakan latihan mutakhir bidang keuangan dengan menerapkan penggunaan teknologi informasi yang berbasis komputer.

Gubernur AAL Laksda TNI Moch Jurianto. S.E, dalam sambutannya mengatakan era globalisasi menuntut kemampuan adaptasi sumber daya manusia terhadap komputerisasi di segala bidang untuk mengakomodasikan informasi yang dikelola dengan mengoptimalkan pemanfaatan ruang dan waktu. Oleh karenanya, dalam melaksanakan tugas tidak hanya sekedar kerja keras dan dedikasi tinggi saja untuk dapat menyajikan kebutuhan data bagi pemimpin dalam pengambilan keputusan, tetapi harus diiringi kerja cerdas dan terukur agar lebih teliti, efektif dan tertib secara administrasi.

Gubernur menekankan kepada peserta Lattek bahwa sudah menjadi tuntutan mutlak dalam Lattek ini maupun untuk tugas-tugas para pasis mendatang tentang keharusan bagi para pasis untuk menguasai komputer menyangkut pemahaman dan pengoperasiannya.

Selanjutnya kepada komandan latihan beserta staf dan tenaga pendidik Gubernur AAL berpesan agar penyelenggaraan Lattek ini dilaksanakan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.(antarajatim.com/tni.mil.id)

The Third Indonesian Su-30MK2 Has Been Successfull Tested


January 29, 2009 The third Su-30MK2 delivered to Indonesia last week has successfully passed the flight tests at “Hasanuddin” airbase on Sulawesi. During one-hour flight the aircraft was piloted by Russian pilots who tested all onboard systems. Two Su-30MK2 delivered at the end of the last December were tested on January 6 th.

The fighters were produced at JSC “Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association named after Yury Gagarin” under the contract dated 23.07.2008 for the delivery of six aircraft - three Su-30MK2 and three Su-27SKM – to the Indonesian Air Force. The Su-27SKMs are planned for delivery in 2009-2010. Together with four early-bought Russian fighters the new ones are to form an air squadron fielded in Makasar. (defpro.com)

Batalyon Kavaleri 7/Panser Khusus (Yonkav 7/Sersus) -- Bag. 1

Sejarah Pembentukan
Pembentukan Yonkav 7/Sersus berdasarkan SK Menpangad No. Skep/911/VII/1962, tanggal 9 Juli 1962. Bertempat di lapangan Tegal Lega, Bandung tanggal 23 Juli 1962 , tepat pukul 10:00 WIB diresmikan Batalyon Kavaleri 7 Panser/Caduad oleh Menpangad Mayjen TNI Achmad Yani.

Mayor Kav.Gustav Adolf. Manulang diangkat sebagai komandan pertama Yonkav 7 Panser/Caduad, dimana penyerahan tongkat kepemimpinan diserahkan langsung oleh Menpangad Mayjen TNI Achmad Yani.

Bermodalkan 50 unit panser buatan Inggris macam Ferret Scout Car, Saladin dan Saracen, Batalyon baru ini menumpang bermarkas di Rinkavnis (Resimen Induk Kavaleri Mekanis) di Purbaya, Padalarang, Bandung. Sebenarnya batalyon ini merupakan hasil peleburan Batalyon Kridha Yudha Turangga I dan Batalyon Kridha Yudha Turangga II.

Proses peleburan ini baru dapat dilaksanakan setelah selesainya Operasi Pagar Betis untuk menumpas Pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat.

Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Skep / 1044 / IX / 1963 Yonkav 7 Panser/Caduad secara resmi menjadi batalyon organik Kodam V / Jaya.

Awal perpindahan dari Padalarang ke DKI Jakarta, empat unit kompi dari Yonkav 7/Sersus bermarkas terpisah-pisah. Kompi 1 bermarkas di Palmerian, Kompi 2 di Bendengan Utara, Kompi 3 di Kramat, Kompi 4 di Tanah Abang dan Theresia (belakang Sarinah) dan Kompi Markas di lapangan Merdeka Barat. Kemudian markas Kompi Markas dipindahkan ke Theresia karena lokasinya dibangun Monumen Nasional (Monas) oleh pemerintah saat itu.

Gapura Yonkav 7/Sersus (Photo @yonkav7.mil.id)

Di tahun 1972, seluruh kompi Yonkav 7/Sersus dipindahkan ke Cijantung, DKI Jakarta hingga sekarang.

Mayonkav Yonkav 7/Sersus (Photo @yonkav7.mil.id)

Sampai sekarang Yonkav 7/Sersus telah dipimpin dua puluh lima komandan, secara berurutan: Mayor Kav GA. Manulang (25 Juli 1962 - 25 April 1963), Letkol Kav Nana Sukarna (16 Oktober 1963 - 5 September 1966), Letkol Kav Brotolaksono (5 September 1966 - 22 September 1971), Letkol Kav A. Bernadi (29 September 1971 - 11 Maret 1973), Letkol Kav Sucipto (11 Maret 1973 - 16 Mei 1974), Letkol Kav B. Sarjono (16 Mei 1974 - 31 Agustus 1976), Letkol Kav Susilo (31 Agustus 1976 - 31 Juli 1978),

Danyonkav 7/Sersus Letkol Kav Bahir Alamsyah
Tahun 1994
(Photo @yonkav7.mil.id)

Letkol Kav Hutomo (10 Desember 1978 - 10 April 1980), Letkol Kav HR. Garnardi(10 April 1980 - 10 Desember 1982), Letkol Kav Johni P. Mandas (10 Desember 1982 - 9 Juni 1985), Letkol Kav S. Windratmo (9 Juli 1985 - 26 November 1987), Letkol Kav M. Butarbutar (25 Juli 1987 - 26 November 1988), Letkol Kav FX. Leksmono (26 November 1988 - 10 Juni 1991), Letkol Kav E. Soepriyadi (10 Juni 1991 - 5 Agustus 1993), Letkol Kav Bahir Alamsyah (05 Agustus 1993 - 23 Nopember 1994),Letkol Kav Marciano Norman (23 Nopember 1994 - 01 September 1995), Letkol Kav Burhanudin Siagian (01 September 1995 - 01 Juni 1997), Letkol Kav Agus Suharto (01 Juni 1997 - 01 Juni 1999), Letkol Kav M. Thamrin. MZ (01 Juni 1999 - 30 Maret 2000), Letkol Kav Okta Hendarji (30 Maret 2000 - 29 Januari 2002), Letkol Kav Wawan Ruswandi, S. IP (29 Januari 2002 - 01 Juni 2003), Letkol Kav Prantara Santosa, S. Sos (01 Juni 2003 - 12 Januari 2005), Letkol Kav Hilman Hadi, S. IP (01 Desember 2004 – 28 Juni 2006), Letkol Kav Steverly C Parengkuan (28 Juni 2006 – 21 Oktober 2008), Letkol Kav Ketut Adi SP, SE (21 Oktober 2008 - Sekarang).

Lambang, Sesanti dan Motto Batalyon
Lambang batalyon adalah “Kepala Orang Utan” atau MAWAS dengan sesanti “PRAGOSA SATYA” yang artinya mempunyai kesetiaan yang tinggi, bergambar diatas dasar warna kuning dan merah berbentuk segitiga melambangkan “ Tri Daya Sakti ” yaitu daya gerak, daya tembak dan daya kejut.

CEPAT TEPAT TUNTAS, prajurit YONKAV 7 SERSUS yang harus terampil dan mampu bergerak CEPAT, bertindak TEPAT , serta menyelesaikan tugasnya dengan TUNTAS.
Diolah dari berbagai sumber @majalahmiliter.blogspot.com/info-terkumpul.blogspot.com

TNI Pasrah soal Pemotongan Anggaran

29 Januari 2009, Jakarta -- TNI mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan permintaan tambahan anggaran pertahanan pada Departemen Keuangan (Depkeu). "Jika mau tahu bagaimana perkembangannya, tolong tanya Menteri Keuangan," kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso usai rapat pimpinan TNI 2009 di Jakarta, Rabu (28/1).

Sebelumnya, Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI meminta tambahan Rp460 miliar untuk menutup kebutuhan operasional. Dia menjelaskan, Depkeu akan memotong dana pelayanan publik seluruh departemen dan lembaga negara sebesar 3,9 persen. Tahun ini, dana pertahanan yang dialokasikan hanya sebesar Rp33,6 triliun. Artinya, TNI akan dikurangi lebih dari Rp1 triliun.

Masalahnya, dalam konteks militer berbicara pelayanan publik adalah operasional daerah perbatasan, pulau-pulau terluar, dan wilayah rawan konflik. "Jadi kami minta jangan dipotong," katanya. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dephan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan, Dephan memiliki kekhususan yang tidak sama dengan departemen atau lembaga negara lainnya.

Alasannya, TNI memiliki tugas dan kewajiban khusus menjaga keutuhan, kedaulatan, dan kesatuan Indonesia. "Tidak bisa dipakai ukuran-ukuran normal," kata Sjafrie. Meski demikian, kata Djoko, Depkeu bersikukuh tetap memotong anggaran.

TNI disarankan meminta tambahan anggaran yang sumbernya berasal dari tambahan stimulus fiskal 2009. "TNI mengikuti saran Depkeu. Saat ini tinggal menunggu realisasinya," katanya. Dia menegaskan, pihaknya siap jika permintaannya ditolak. Menurutnya, anggaran sudah menjadi masalah klasik sejak TNI terbentuk.

"Militer terbiasa dengan kondisi darurat dan serba apa adanya," kata dia. TNI akan fokus melaksanakan tugas pokok dengan mempertajam skala prioritas dalam pengadaan senjata, pelatihan dan pelaksanaan operasional. Akan dilakukan evaluasi dan mengkaji program-program yang sudah ada. "Kami juga terus memperbaiki sistem keuangan dan tertib administrasi," kata Djoko.

Salah satu targetnya, sebelum dirinya pensiun pada 2010, laporan keuangan TNI tidak lagi mendapat keterangan disclaimer (tanpa opini) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penyempurnaan sistem, peralatan, dan sumber daya manusia (SDM) terus dilakukan.

Sebelumnya, pada Ulang Tahun BPK ke-46, TNI mendapat penghargaan "Upaya Pencapaian Laporan Keuangan yang Baik TA 2007". Dephan dan TNI dianggap melakukan terobosan signifikan dalam memperbaiki laporan keuangannya.

Djoko mengakui, TNI memiliki item yang sangat banyak dari senjata berat hingga perlengkapan sehari-hari. Selain itu, satuan-satuannya juga tersebar ke seluruh pelosok negeri. "Tidak mudah, tapi komitmen kami sudah bulat," kata Djoko. (jurnalnasional.com)

Rapim TNI Tahun 2009

29 Januari 2009, Jakarta -- Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso memimpin Rapat pimpinan (Rapim) TNI yang dilaksanakan di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (28/1). Rapim TNI tahun 2009 tersebut diikuti oleh para Panglima Komandan atau pimpinan segenap jajaran Komando dan Staf TNI sebanyak 136 peserta dan 10 perwira peninjau.

Dalam rapim TNI tahun 2009 tersebut Panglima TNI menyampaikan arah kebijakan dalam rangka pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI pada tahun 2009 baik untuk tugas Operasi militer perang maupun operasi militer selain perang sesuai dengan Undang – undang RI no 34 tahun 2004.

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas – tugas dan pengabdian TNI di tahun 2009, telah ditetapkan pokok – pokok kebijakan tahun 2009 untuk menjadi pedoman bagi jajaran TNI. kebijakan tersebut disebut “Panca Tunggal kebijakan”. Pada dasarnya panca tunggal kebijakan tersebut adalah lima kebijakan pokok pimpinan TNI yang meliputi kebijakan pembinaan TNI, penggunaan kekuatan TNI, bidang kesejahteraan personel, bidang reformasi internal TNI dan kebijakan bidang tertib administrasi yang merupakan satu paket kebijakan pembinaan yang bulat dan utuh serta dilaksanakan secara terintegrasi, terkoordinasi dan simultan. Kelima kebijakan tersebut pada hakekatnya adalah upaya untuk mencapai “catur tunggal sasaran” yaitu kesiapan operasi satuan, profesionalisme prajurit TNI, kesejahteraan prajurit, PNS TNI dan keluarganya dan tertib administrasi yang muara akhirnya bersifat tunggal yakni keberhasilan tugas pokok TNI sebagai alat komponen utama pertahanan negara.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan arah kebijakan program dan anggaran TNI tahun 2010 dengan menajamkan skala prioritas serta mengefektifkan dan mengefisiensikan penggunaan anggaran. Dalam Rapim TNI tahun 2009 Panglima TNI memberikan beberapa penekanan kepada para peserta Rapim TNI diantaranya adalah yang berkenaan dengan kesiapsiagaan operasional TNI termasuk kesiapan mengamankan Pemilu 2009, pembinaan dan pengembangan satuan, penggunaan dan gelar kekuatan TNI, Reformasi Internal TNI, kerjasama militer dan Program serta anggaran.

Usai pelaksanaan Rapim, Panglima TNI mengadakan jumpa Pers di Aula Balai Wartawan Puspen TNI. Hadir mendampingi Panglima TNI adalah Kasad, Kasal, Kasau, Kasum TNI, Asrenum Panglima TNI, Kapuspen TNI dan beberapa pejabat Mabes TNI. (tni.mil.id)

Dansatgas Konga XXV-A Hadiri Korea Medal Parade

29 Januari 2009,Lebanon -- Blat Marjayoun UN Posn 7-3, Lebanon, Kamis (29/1). Komandan Satuan Tugas (Satgas) POM TNI Kontingen Garuda (Konga) XXV-A/Unifil, Letkol Cpm Ujang Martenis beserta Staf menghadiri Korea Medal Parade, di Markas Republic of Korea Battalion (Rokbatt) di UN Posn 2-5, Lebanon. Bertindak selaku inspektur upacara yaitu Force Commander Unifil (United Nation Interim Force in Lebanon), Mayor Jenderal Claudio Graziano.

Upacara yang melibatkan 150 personel dari Battalion Rokbatt dihadiri juga oleh Gubernur Nabatiyeh, LAF (Lebanese Armed Forces), Wadan Sektor Timur Kolonel Inf Bambang dan kontingen yang bernaung dibawah bendera UNIFIL, diantaranya dari Sektor Barat (Battalion Italia, Ghana, Prancis, Belgia dan Republik Korea sendiri) sedangkan Sektor Timur (Indonesia, Malaysia, Nepal dan Spanyol). Upacara dilaksanakan dalam rangka penganugerahan medali dari PBB bagi personel yang telah mengabdikan diri bersama UNIFIL selama enam bulan secara terus menerus. Pada kesempatan tersebut, Wadan Sektor Timur Kolonel Inf Bambang mendapat kesempatan untuk menyematkan medali kepada prajurit Rokbatt.

Dalam sambutannya, Jenderal Graziano mengucapkan terima kasih dan rasa bangga terhadap prajurit-prajurit Rokbatt yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, hal tersebut dapat tercapai berkat disiplin dan semangat kerja yang tinggi disertai rasa saling menghormati dan kerja sama antar sesama kontigen dari Negara lain. Unifil tetap akan melanjutkan tugasnya dalam melaksanakan mandate yang diberikan Dewan Keamanan PBB dalam menjaga perdamaian dunia, khususnya di daerah Lebanon, tegas Jenderal Graziano.

Acara dimeriahkan dengan atraksi Taekwondo yang diperagakan oleh anak-anak Lebanon hasil binaan prajurit Rokbatt yang secara intensif memberikan pelatihan seminggu 3 kali. Tendangan, pukulan dan tangkisan khas Taekwondo yang diperagakan anak-anak Lebanon terlihat sangat apik dan bahkan nyaris sempurna. (tniad.mil.id)

Rabu, 28 Januari 2009

Komandan Divisi Pantai Dikukuhkan

29 Januari 2009, Surabaya -- Mayor Laut (P) Birawa menjabat sebagai Komandan Divisi Pantai yang baru. Upacara pengukuhan Komandan Divisi Pantai dilaksanakan Rabu (28/1) di depan Markas Komando Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan Timur (Satfibarmatim) Ujung Surabaya , bertindak selaku Irup Komandan Satfibarmatim Kolonel Laut (P) Harjo Susmoro, S.Sos. Mayor Laut (P) Birawa sebelumnya menjabat sebagai Kasi Operasi dan Latihan Satfibarmatim.

Dalam sambutan Komandan Satfibarmatim mengatakan, bahwa dalam suatu serah terima jabatan atau pengukuhan komandan diperlukan proses penerus informasi yang lengkap dan jelas dalam semua aspek pembinaan untuk dapat menjamin kesinambungan pembinaan selanjutnya. Hal ini dikarenakan tuntutan tugas Satfibarmatim dalam mendukung kegiatan operasi dan latihan.

“Walaupun bila dikaitkan dengan segala keterbatasan sumberdaya personel baik secara kwantitas maupun kwalitas belum seimbang, namun seluruh unsur Satfibarmatim tetap dapat melaksanakan tugas dengan baik,”

tni.mil.id

Kolonel Tek. Sumarno Jabat Dirmin Seskoau


29 Januari 2009, Bandung -- Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Seskoau) Kolonel Pnb Edy Sunarwondo melantik Kolonel Tek Sumarno sebagai Direktur Administrasi (Dirmin) Seskoau menggantikan Kolonel Tek Asep Sumarudin di Seskoau,Lembang, Kab Bandung Barat, Rabu (28/01).

Komandan Seskoau dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Komandan Seskoau mengatakan bahwa Pergantian jabatan harus kita sikapi secara baik dan bijaksana sehingga setiap personel yang mengalami alih tugas jabatan dapat melakukan inovasi-inovasi yang muaranya adalah menghasilkan kinerja yang optimal.

Untuk itu lanjut Komandan Perlu disadari pula bahwa jabatan merupakan harapan dan tantangan dengan konsekwensinya harus secara total memberikan kemampuan profesionalismenya sebagai wujud pertanggungjawaban kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara. Dengan demikian, kata Komandan Seskoau dalam melaksanakan jabatan tersebut dibutuhkan loyalitas yang tinggi, kerja keras dan keikhlasan, sehingga akan mendorong proses pembaharuan, pembinaan dan penyegaran pola pikir inovatif , yang diimplementasikan kepada peningkatan kinerja organisasi yang baik dan benar.

Pada kesempatan ini Komandan menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada Kolonel Tek Asep Sumarudin atas pengabdiannya yang telah diberikan selama ini kepada Seskoau. Ucapan selamat datang disampaikan kepada Kolonel Tek Sumarno yang sebelumnya menjabat sebagai Pamen Koharmatau, sementara itu Kolonel Tek Asep Sumaruddin selanjutnya menjabat di Departemen Pertahanan Republik Indonesia.

Sementara itu Wadan Seskoau juga melepas Patun Seskoau, Kolonel Sus Bambang Sulistyono yang beralih tugas ke Koopsau I Jakarta. Upacara sertijab diikuti Pejabat Seskoau, Perwira Penuntun dan Anggota Seskoau.

tni-au.mil.id

Pangdam IX/Udayana Pimpin Sertijab Asre, Asintel, Aslog dan Kakudam


28 Januari 2009, Denpasar -- Jabatan teras dilingkungan Kodam IX/Udayana diserahterimakan oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan dalam suatu acara tradisi yang dihadiri Kasdam IX/Udayana, Irdam IX/Udayana, Danrem 163/Wirasatya para Asisten Kasdam, Komandan Satuan, Kabalak jajaran Kodam IX/Udayana serta ibu-ibu pengurus Persit KCK PD IX/Udayana, di Hall Makodam IX/ Udayana Denpasar, Selasa (27/1).

Jabatan yang diserahterimakan diantaranya, jabatan Asisten Perencanaan Kodam (Asrendam) dari Kolonel Chb Moch. A.B. Purwanto kepada Letkol Chb Raplan Sianturi, Jabatan Asintel Kasdam dari Kolonel Arh Mohammad Ali Mujid kepada Kolonel Inf V. Jerry Waleleng, jabatan Aslog Kasdam dari Kolonel Inf Drs. Vickers H. Hutasoit kepada Kolonel Arh Mohammad Ali Mujid sedangkan jabatan Kakudam IX/Udayana diserahterimakan dari Kolonel Cku Masjkur,B.Sc. kepada Letkol Cku Suharmanto,S.E.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan dalam kesempatan tersebut mengatakan setiap jabatan, wewenang dan tanggungjawab yang diberikan pasti akan berakhir, untuk itu ketika dipercayakan untuk suatu tangungjawab harus benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar kelak bisa dibanggakan, oleh satuan maupun oleh keluarga.

Berkaitan dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab jabatan Asren, Asintel, Aslog dan Kakudam, Pangdam IX/Udayana berharap kepada pejabat baru agar secepatnya mempelajari dan menyesuaikan diri dengan tugas dan tanggungjawab yang baru, sehingga secepatnya dapat membantu pelaksanaan tugas pokok Kodam IX/Udayana dengan seoptimal mungkin. Menurut Pangdam IX/Udayana melaksanakan tugas di Kodam IX/Udayana tentunya tidak sama dengan melaksanakan tugas ditempat lain mengingat kondisi wilayah Kodam IX/Udayana mulai dari Bali, NTB dan NTT mempunyai kultur dan kondisi wilayah berbeda satu dengan yang lainnya.

Kepada pejabat yang akan meninggalkan Kodam IX/Udayana, Pangdam IX/Udayana mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di Kodam IX/Udayana, sehingga pengalaman selama ini dapat dijadikan bekal dalam melaksanakan tugas-tugasnya ditempat yang baru. Acara serah terima tugas, wewenang tanggungjawab jabatan dan acara tradisi penerimaan dan pelepasan pejabat Kodam IX/Udayana, dilaksanakan di Hall Makodam IX/udayana ditandai dengan penandatanganan naskah serah terima jabatan serta ucapan selamat oleh Pangdam IX/Udayana diikuti oleh perwira lainnya.

Pada waktu yang sama di Balai prajurit Makodam IX/Udayana juga diserahterimakan jabatan masing-masing Ketua Persit Cabang Srendam, Cabang Sinteldam, Cabang Slogdam dan Ketua Persit cabang Kudam IX/Udayana yang dipimpin langsung oleh Ketua Persit KCK PD IX/Udayana Ny. Tuti Pandjaitan. (tniad.mil.id)

Mayor Pnb Daan Sulfi, S.Sos Kadispers Lanud Suryadarma


29 Januari 2009, Subang -- Komandan Lanud Suryadarma Kol. Pnb. Ras Rendro Bowo S.,S.E. memimpin acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Dinas Personel (Kadispers) Lanud Suryadarma dari Letnan Kolonel Sri Duto Dhanisworo, S.AP., kepada Mayor Pnb Daan Sulfi S.Sos., di ruang rapat Lanud Suryadarma, Selasa siang (27/1). Pejabat lama selanjutnya akan menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 7 sedangkan pejabat baru sebelumnya merupakan Kepala Dinas Operasi di Skadron Udara 7, Lanud Suryadarma.

Dalam amanatnya Komandan Lanud Suryadarma menyampaikan ucapan selamat kepada kedua pejabat yang mendapat promosi dan kepercayaan dari pimpinan TNI AU menduduki jabatan barunya. Ditambahkan, sertijab kadispers memiliki arti yang penting yaitu adanya dinamika dalam kehidupan organisasi khususnya dalam pembinaan personel TNI dan PNS di Lanud Suryadarma agar personel Lanud Suryadarma tetap dalam kondisi yang profesional, disiplin dan loyal sebagai anggota TNI Angkatan Udara.

Danlanud Suryadarma juga menekankan agar pejabat kadispers yang baru dapat menyelenggarakan daur pembinaan personel dengan sebaik-baiknya dan memelihara moril prajurit dalam tugas agar tetap tinggi. Disampaikan juga ucapan terima kasih kepada Letnan Kolonel Pnb Sri Duto Dhanisworo, S.AP., yang telah menjalankan tugas sebagai Kadispers Lanud Suryadarma sekitar 18 bulan.

Mayor Pnb Daan Sulfi,S.Sos., sebagai Kadispers Lanud Suryadarma yang baru merupakan alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1993 adalah penerbang dan instruktur pesawat helikopter TNI AU di Skadron Udara 7. Bapak dengan dua anak kelahiran Bandung selain bertugas sebagai penerbang di Lanud Suryadarma pernah pula bertugas sebagai penerbang di Lanud Atang Senjaya, Bogor, Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta. Promosi jabatan sebagai Kadispers Lanud Suryadarma berdasarkan pada Keputusan KASAU Nomor Kep/1-PKS/ I / 2009 tanggal 12 Januari 2009.

tni-au.mil.id

Jabatan Komandan Skadron Udara 7 Diserahterimakan


29 Januari 2009, Subang -- Komandan Lanud Suryadarma Kol. Pnb. Ras Rendro Bowo S.,S.E. memimpin acara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Skadron Udara (Danskadron) 7 Lanud Suryadarma dari Letnan Kolonel Pnb Tahyodi,S.AP., kepada Letnan Kolonel Pnb Sri Duto Dhanisworo, S.AP., di Apron Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma, Rabu (28/1). Pejabat lama selanjutnya akan menjabat sebagai Dosen dan Perwira Penuntun pada Sekolah Komando dan Kesatuan TNI AU (Sekkau), Jakarta sedangkan pejabat baru sebelumnya Kepala Dinas Personel Lanud Suryadarma. Acara dihadiri undangan pejabat sipil dan militer Subang, Purwakarta dan Karawang.

Dalam amanatnya Danlanud Suryadarma menyampaikan ucapan selamat kepada kedua pejabat yang mendapat promosi dan kepercayaan dari pimpinan TNI AU menduduki jabatan barunya. Sertijab Danskadron 7 di satu sisi dimaksudkan penyegaran organisasi, di sisi lain sebagai salah satu bentuk reward bagi personel yang bersangkutan agar dapat muncul sebagai figur yang mumpuni. Reward diberikan setelah diadakan penentuan dengan berbagai kriteria penilaian oleh pimpinan. Sehingga pergantian komandan skadron merupakan sesuatu yang wajar tetapi sebelumnya telah melalui penentuan dan penilaian yang ketat.

Ditambahkan Skadron Udara 7 sebagai satuan pelaksana Lanud Suryadarma dengan pengawakan dua tipe Pesawat Helikopter Bell 47 G Solooy dan EC 120 Colibri bertugas untuk menyiapkan dan melaksanakan pembinaan serta pengoperasian unsur-unsur udara beserta fungsinya, selain itu mendapatkan juga tugas tambahan menyelenggarakan pendidikan Sekolah Penerbang Helikopter TNI. Oleh karena itu, danskadron yang baru harus dapat melanjutkan tugas-tugas tersebut agar tidak memotong mata rantai prosedur yang telah berjalan selama ini.


Letnan Kolonel Sri Duto Dhanisworo, S.AP., sebagai Danskadron udara 7 yang merupakan alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1992 adalah penerbang dan instruktur Pesawat Helikopter TNI AU di Skadron Udara 7. Bapak dengan dua anak kelahiran Surabaya tersebut mengawali karir sejak pangkatnya Letnan Dua tahun 1992 sebagai Penerbang Helikopter di Skadron Udara 7, Kalijati. Ia merupakan pejabat Danskadron Udara 7 yang ke-20 sebagai puncak karirnya di Skadron Udara 7, setelah sekitar 17 tahun bertugas. Skadron Udara 7 Helikopter selain bertugas memberikan dukungan operasi udara bagi satuan lain juga sebagai skadron pencetak Pilot Helikopter TNI atau dengan sebutan “all chopper were born in here”.

tni-au.mil.id

Mahasiswa Unisba Kuliah Lapangan di Kapal Perang



27 Januari 2009, Jakarta -- Sebanyak 125 orang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba) melaksanakan kuliah lapangan dengan mata kuliah “HAM Dalam Operasi Militer” dan “Hukum Humaniter”

di kapal perang TNI Angkatan Laut KRI Tanjung Nusanive-973 yang sandar di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (27/1).

Pada kesempatan tersebut juga hadir sebanyak tujuh dosen perguruan tinggi tersebut. Sementara bertindak sebagai tenaga pengajar masing-masing Kasubdiskumlater Dinas Pembinaan Hukum TNI AL Letkol Laut (KH) Yuli Darmawanto, S.H, MH dan Pabanren Staf Operasi Kolinlamil Letkol Laut (P) Sultan Jameb. Para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melihat peralatan dan persenjataan yang ada di kapal serta berinteraksi dengan prajurit yang bertugas di KRI Tanjung Nusanive-973.

Kadispenal Laksma TNI Iskandar Sitompul, S.E. di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur menjelaskan bahwa kuliah kerja lapangan yang dilaksanakan di kapal perang tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa mengenai penegakan HAM dalam operasi militer dan Hukum Humaniter. Selain itu juga diharapkan para mahasiswa dapat mengetahui permasalahan dan kendala yang terjadi serta solusi implementasi HAM dalam operasi militer.

Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Unisba Dr. H. Asyhar Hidayat, S.H., MH mengatakan, berdasarkan perundang-undangan dan hukum positif yang berlaku di Indonesia, tugas TNI AL pada masa damai antara lain melaksanakan operasi militer selain perang, meliputi bantuan kemanusiaan, perbantuan kepada Polri dalam rangka tugas Kamtibmas, bantuan kepada pemerintah sipil, pengamanan pelayaran, SAR, bantuan pengungsian dan penanggulangan korban bencana alam.

Selain itu juga melaksanaan tugas penegakan hukum di laut berupa penyidikan tindak pidana tertentu di laut berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang.

Dari tugas-tugas tersebut, yang paling rawan terhadap terjadinya pelanggaran HAM berat oleh prajrit TNI AL adalah tugas perbantuan. Untuk menjamin agar prajurit TNI AL dapat menjalankan tugas dengan berhasil dan mencapai hasil yang optimal tanpa menimbulkan pelanggaran terhadap HAM, diperlukan penerapan HAM di setiap satuan TNI AL, perencanaan yang jelas, persiapan yang memadai dan tindakan pengakhiran yang cermat dan tepat.

“Dengan pemahaman yang baik diharapkan dapat dihindari terjadinya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh prajurit TNI AL dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional” kata kata Dr. Asyhar Hidayat, S.H., MH.(tnial.mil.id)

Ketiga Kalinya SMA Poliwali Melihat Pesawat Tempur Sukhoi


28 Januari 2009, Makassar -- Minat anak sekolah baik dari Kota Makassaar maupun luar daerah cukup tinggi untuk mengunjungi dan melihat dari dekat alut sista (alat utama system senjata) yang berada dalam satuan jajaran Lanud Hasanuddin diantaranya pesawat tempur Sukhoi, seperti yang dilaksanakan 168 Siswa SMA Negeri 1 Poliwali Mandar Sulawesi Barat, Rabu (28/1) mengunjungi Lanud (Pangkalan TNI AU) Sultan Hasanuddin diterima oleh Kepala Seksi Pembinaan Potensi Dirgantara (Binpotdirga) Mayor Pasukan Agus Kartomo di Hanggar Skadron 5 Lanud Sultan Hasanuddin.

Kunjungan yang ketiga kalinya tersebut , menurut guru pembimbing Syaifuddin, dimaksudkan untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilaksanakan bapak-bapak TNI Angkatan Udara khususnya Lanud Sultan Hasanuddin dalam merawat dan mengoperasikan pesawat tempur canggih Sukhoi yang dimiliki TNI Angkatan Udara serta memberikan wawasan dan bekal pengetahuan kepada siswa dalam bidang alut sista (alat utama sistem senjata) khususnya pesawat Tempur Sukhoi yang berhome base di Skadron Udara 11 dan Pesawat Intai Strategis Boeing 737 yang berhome base di Skadron Udara 5 Wing 5 serta Pesawat Helikopter yang stand by SAR di Lanud Sultan Hasanuddin. “Dengan mengetahui secara langsung kegiatan dan keberadaan pesawat TNI AU, para siswa di harapkan dapat termotivasi untuk belajar dan mengetahui khususnya teknologi pesawat militer dan tugas-tugas yang diemban TNI Angkatan Udara”. ujar Syaifuddin

Siswa SMA Negeri Poliwali yang terdiri dari 5 kelas jurusan IPA tersebut sangat antusias melihat pesawat-pesawat yang ada di Lanud Sultan Hasanuddin dan secara langsung memperhatikan aktifitas para teknisi dan crew-crew yang sedang beraktifitas serta para siswa tidak membuang kesempatan tsb untuk mengabadikan moment berfoto didepan pesawat Sukhoi, Boeing 737 dan Pesawat Helikopter .

Selain mengunjungi Hanggar Skadron 11 dan Skadron Udara 5, para siswa juga mengunjungi Skadron Teknik 044 yang bertugas melaksanakan perawatan pesawat pada tingkat sedang, dalam kesempatan tersebut para siswa mendapat penjelasan dari para petugas, tentang fungsi dan tugas–tugas yang diemban Lanud Sultan Hasanuddin dalam menjaga dan mengamankan wilayah udara Indonesia. (tni-au.mil.id)

16 Perwira TNI Praktek di PPPPTK Malang

28 Januari 2009, Surabaya -- Sebanyak 16 perwira siswa (pasis) Korps Elektronika Akademi TNI AL (AAL) mengikuti latihan dan praktek di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Malang.

Kabagpen AAL, Mayor Laut (KH) Drs. Jamaluddin dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu menjelaskan, latihan dan praktek itu akan diikuti para perwira dengan pangkat letnan dua (letda) tersebut hingga 7 Maret 2009.

"Tujuannya adalah agar pasis itu nantinya mampu menerapkan teori yang telah diajarkan di kelas ke dalam bentuk praktek saat mereka bertugas di kapal perang maupun satuan lainnya," katanya.

Mengutip pernyataan Gubernur AAL, Laksda TNI Moch. Jurianto, hasil latihan itu diharapkan dapat menjadi bekal pengalaman bagi para pasis, sehingga kemampuan mereka benar-benar dapat diandalkan nantinya.

"Di masa yang akan datang mereka akan terlibat langsung dalam tugas-tugas bidang elektronika," katanya.

Ia mengemukakan, AAL sangat berkepentingan dengan latihan dan praktek semacam ini karena TNI AL membutuhkan personel yang mampu mengawaki alutsista dengan kompetensi tinggi sesuai bidang tugasnya masing-masing.

"Untuk menciptakan perwira-perwira yang handal tersebut, AAL terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya," katanya.(antarajatim.com)

Mayor Laut (P) Agus Prabowo Komandan KRI Teluk Berau

28 Januari 2009, Surabaya -- Komandan Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Kolonel Laut (P) Harjo Susmoro melantik Mayor Laut (P) Agus Prabowo Adi sebagai Komandan KRI Teluk Berau-534 di Surabaya, Selasa.

Mayor Laut (P) Agus Prabowo Adi, alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) 1994 yang sebelumnya bertugas di Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) itu menggantikan Mayor Laut (P) I Komang Teguh Ardana.

Dalam sambutan Komandan Satfibarmatim Kolonel Laut (P) Harjo Susmoro, S.Sos mengatakan, bahwa pergantian jabatan dalam suatu organisasi merupakan hal yang wajar terjadi, bersifat rutin serta akan berlangsung terus menerus secara berlanjut. Dengan tujuan, memberikan pengalaman dan peningkatan pengetahuan serta kemampuan, guna proses kematangan dalam jenjang karier pejabat yang bersangkutan serta untuk menjamin tetap terpeliharanya kesegaran dan dinamika organisasi.

Kepada pejabat lama saya merasa bangga, karena selama ini telah mencurahkan segala daya dan pikiran dalam membina dan mengembangkan unsurnya sehinga dapat tampil dalam postur yang membanggakan seperti sekarang ini. “Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdiannya menjabat sebagai Komandan KRI Teluk Berau-534. Kepada pejabat yang baru, saya ucapkan selamat bertugas pada jabatan yang baru,” kata Komandan Satfibarmatim.

tni.mil.id/antarajatim.com

Selasa, 27 Januari 2009

Letkol Pnb Dadan Danskadik 101 Lanud Adi SutjiptoI

27 Januari 2009 -- Bertempat di Taxi Way Hanggar Bravo, Skadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto, Letkol Pnb Bob Henry Panggabean menyerahkan jabatan selaku Komandan Skadik 101 kepada penggantinya Letkol Pnb Mohammad Dadan Gunawan dalam suatu upacara kemiliteran yang dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Adisutjipto, Marsma TNI R Hari Muljono, Selasa (27/1). Letkol Pnb Bob Henry Panggabean selanjutnya menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Operasi Lanud Supadio, Pontianak, sedangkan Letkol Pnb M. Dadan Gunawan sebelumnya menduduki jabatan sebagai Kepala Operasi Pendidikan Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto. Upacara serah terima jabatan yang diikuti oleh seluruh anggota Skadik 101 dan seluruh siswa Penerbang tersebut berjalan dengan tertib, aman dan lancar.

Komandan Lanud Adisutjipto, Marsma TNI R Hari Muljono dalam sambutannya mengatakan bahwa pergantian pejabat di lingkungan TNI AU bertujuan untuk memberikan penyegaran organisasi yang dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan. Disamping itu pergantian pejabat juga dimaksudkan agar kehidupan organisasi dapat berlangsung sehat dan dinamis. Oleh karenanya setiap pergantian pejabat harus dilihat sebagai peristiwa penting, baik dari segi kedinasan organisasi maupun dalam segi pembinaan personel.

Terkait dengan tugas pokok Skadik 101, Marsma TNI R Hari Muljono menegaskan bahwa Lembaga ini disamping sebagai penyelenggara pendidikan Sekolah Penerbang pada tahap bina terbang latih awal dengan menggunakan pesawat Bravo bagi para siswa Sekolah Penerbang, Skadron ini juga bertugas menanamkan mentalitas airmanship secara total agar pada saat menempuh bina terbang selanjutnya para siswa dapat meningkatkan kadar penghayatan secara sempurna.

Sedangkan menurut Letkol Pnb Dadan, yang lebih membanggakan bertugas di Skadik 101 adalah bahwa di Lembaga inilah Para Pemimpin TNI Angkatan Udara dilahirkan dan di tempat ini pula segala harapan digantungkan. Terkait dengan hal tersebut Letkol Pnb Dadan bertekad untuk meningkatkan kinerja satuannya agar tidak saja menampilkan postur prajurit profesional, tetapi juga mampu tampil sebagai pendidik yang patut diteladani oleh siswa dan lingkungannya.

Upacara yang berjalan penuh khidmat tersebut diakhiri dengan flypass pesawat Bravo, yang terbang dengan berbagai formasi di atas arena upacara dan memukau segenap undangan serta hadirin. Hadir pada upacara tersebut Komandan Wingdik Terbang, Kolonel Pnb Anang Nurhadi dan Para Pejabat Lanud Adisutjipto, Pejabat AAU, serta para Undangan.

tni.mil.id

UNIFIL Inspeksi Kesehatan Markas KONGA XXV-A

27 Januari 2009, Untuk menjaga kesehatan dan mencegah dari berbagai penyakit bagi setiap anggota peacekeeper yang sedang melaksanakan tugas di Lebanon, Tim Kesehatan dari Headquarter UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) yang berjumlah 3 orang dibawah pimpinan Letkol Ckm Hari Soesetyo, Senin (26/1) melakukan inspeksi kesehatan di lingkungan Satuan Tugas (Satgas) POM TNI Kontingen Garuda (Konga) XXV-A/Unifil. Tim Kesehatan UNIFIL diterima langsung oleh Dansatgas POM TNI Konga XXV-A/UNIFIL, Letkol CPM Ujang Martenis yang didampingi oleh Dokter Satgas Konga XXV-A/Unifil, Mayor Ckm dr. I Nyoman Linggih.

Menurut Mayor Ckm dr. I Nyoman Linggih, bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim UNIFIL adalah sebagai langkah awal pencegahan terhadap berbagai jenis penyakit menular yang bisa disebabkan oleh faktor sanitasi lingkungan yang tidak sehat maupun karena penyakit menular lainnya, seperti hepatitis, kholera, typhoid (tifus) dan disentri.

Fokus pemeriksaan ditujukan terhadap kelayakan air minum, kebersihan dapur, kebersihan makanan mulai dari proses menyimpan, memasak dan menyajikan makanan, kebersihan tempat tinggal, kebersihan kamar mandi, penyimpanan dan pembuangan sampah, serta kesehatan personel dapur. Melalui sanitasi lingkungan yang sehat diharapkan seluruh prajurit Satgas POM TNI Kontingen Garuda XXV-A/UNIFIL akan terpelihara kondisi kesehatannya, sehingga selalu siap dalam melaksanakan tugas.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Tim Kesehatan Headquarter UNIFIL menilai bahwa Hygiene Sanitasi Lapangan Satgas POM TNI Kontingen Garuda XXV-A/UNIFIL cukup baik dan memenuhi standar penugasan dibawah bendera PBB. Kondisi ini tercipta berkat arahan dari Dansatgas POM TNI Konga XXV-A yang selalu menekankan kepada seluruh prajuritnya untuk selalu menjaga dan memelihara kesehatan perorangan dan kesehatan lingkungan. (tni.mil.id)

5.000 Prajurit Marinir di Surabaya Ikuti Apel Gabungan


27 Januari 2009, Surabaya -- Sekitar 5.000 prajurit Korps Marinir yang bertugas di Surabaya mengikuti apel gabungan di lapangan Brigade Infantri (Brigif)-1 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, Selasa dengan dipimpin Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra.

Komandan Pasmar-1 mengemukakan, apel gabungan itu dilakukan dalam rangka mengevaluasi kegiatan atau program kerja selama 2008 serta menyampaikan rencana program kerja 2009 kepada seluruh prajurit Korps Marinir dari berbagai kesatuan.

Satuan pasukan Baret Ungu yang ada di Surabaya adalah, Pasmar-1, Komando Latihan Marinir (Kolatmar), Pangkalan Marinir (Lanmar), serta satuan-satuan dan lembaga pendidikan Marinir yang ada di Koarmatim, Kobangdikal dan Akademi TNI AL (AAL).

"Apel ini juga bermanfaat untuk saling bertukar informasi sesama keluarga besar Korps Marinir dan sebagai sarana untuk menyampaikan beberapa keputusan atau kebijakan Komandan Korps Marinir," kata jenderal berbintang satu itu.

Menurut dia, setiap keputusan dan kebijakan Komandan Korps Marinir yang mengandung sanksi administratif harus dilaksanakan bagi seluruh prajurit Korps Marinir dimanapun bertugas, baik di lingkungan Korps Marinir maupun di satuan lain.

Pada kesempatan itu, Komandan Pasmar-1 menyampaikan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan prajurit Korps Marinir di tahun 2008, seperti terlibat dalam latihan Armada Jaya di Karangtekok, Situbondo dan Latgab TNI di Sangatta, Kaltim.

"Selain itu Marinir juga ikut dalam upacara HUT ke 63 TNI yang dipusatkan di Koarmatim Surabaya yang semuanya berlangsung sukses. Semua kesuksesan itu akan menjadi pelajaran dan tolok ukur bagi pembinaan ke depan," katanya.

Seusai apel, Komandan Pasmar-1 juga memberikan pengarahan kepada perwira di jajaran Marinir wilayah timur yang diikuti, antara lain, Kepala Staf Pasmar-1, Kolonel Marinir Faridz Washington, para asisten Pasmar-1, Komandan Lanmar, Komandan Kolatmar dan lainnya.(Masuki M. Astro/antarajatim.com)

Senin, 26 Januari 2009

Menhan : IPN Diharapkan Dapat Diresmikan Tahun Ini


27 Januari 2009, Jakarta -– Institut Pertahanan Nasional (IPN) sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang menfokuskan pada bidang pertahanan, diharapkan akan dapat diresmikan pada bulan Maret atau April tahun 2009 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Demikian dikatakan menteri Pertahanan Juwono Sudarsono saat menjadi pembicara kunci dalam seminar dengan tema “Membangun Pertahanan Indonesia Masa Depan: antara Hard Power, Soft Power dan Smart Power”, Selasa (27/1) di Auditorium Gedung Widya Graha, LIPI, Jakarta.

Lebih lanjut menhan mengatakan, pendirian IPN digagas oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun yang lalu. Presiden melihat diperlukan suatu lembaga pendidikan tinggi yang menfokuskan pada pertahanan dengan pengutamaan pada pertahanan militer tetapi juga tidak melupakan aspek - aspek yang non militer.

Menhan menjelaskan, IPN juga diperlukan dalam rangka menegaskan kesepadanan peran Indonesia di Asia Tenggara, Asia pasifik maupun di dunia. Oleh karena itu, didalam merancang lembaga pendidikan pertahanan tersebut, Departemen Pertahanan merumuskan ciri khusus IPN sebagai kelanjutan dari pendidikan para perwira yang telah melalui pendidikan pada jejang sebelumnya yang dilaksanakan di Sekolah Staf dan Komando di masing - masing angkatan.

Menhan menjelaskan, IPN dirancang dengan ciri khusus yaitu pertama sebagai pendidikan militer trimatra terpadu antara matra darat, matra laut dan matra udara yang tersambungkan dalam suatu pemikiran yang utuh dan komprehensif. Sehingga, para perwira yang sudah mengikuti jenjang pada masing - masing Sesko di tiap - tiap angkatan dapat lebih melihat secara utuh keterpaduan dan kesambungan masing - masing matra dengan matra yang lainnya.

Menhan melanjutkan, ciri yang kedua dalam merancang IPN adalah sesuai dengan konfigurasi Indonesia sebagai negara kepualauan. Negara kepulauan memiliki aspek - aspek yang khusus yang tidak dimiliki oleh negara daratan. Karena itu, sifat dan konfigurasi negara kepulauan ini juga harus tercermin dalam kurikulum bagaimana melihat pertahanan negara kepulauan Indonesia.

Menhan menambahkan, ciri yang ketiga adalah sesuai dengan konfigurasi negara kepulauan Indonesia yang terletak di Asia Pasifik yaitu sebagai negara kepulauan yang dilewati oleh sekitar 38 persen dari 98 persen perdagangan lewat laut. “Didalam IPN harus ada hitung - hitungan ekonomi tentang konfigurasi negara kepulauan, letak geopolitik dan geoekonomi Indonesia dalam percaturan politik ekonomi dan militer dunia”, tambah menhan.

Seminar yang berlangsung selama satu hari ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Politik - LIPI bekerjasama dengan Dephan dan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam rangka menyambut peresmian IPN.(dmcindonesia.web.id)

Pejabat Kedubes AS Kunjungi Mako Pasmar-1


27 Januari 2009, Surabaya -- Dalam rangka koordinasi pelaksanaan mengenai materi Latihan Bersama Indonesia – USA Marine Exercise (Latma Indusa Marex) tahun 2009 atau Latihan Bersama antara United State Marine Corps (USMC) dan Korps Marinir (Kormar) yang akan dilaksanakan pada tahun 2009, Pejabat dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), yakni Atase Marinir Letnan Kolonel Ron Domingue berkunjung ke Markas Komando (Mako) Pasmar-1, Jalan A. Yani No. 1 A Gedangan Sidoarjo, Kamis (22/01).
Kunjungan pejabat AS ke Mako Pasmar-1 tersebut, langsung diterima Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra di ruang Komandan.

Dalam kesempatan tersebut, Letnan Kolonel Ron Domingue menegaskan, kunjungannya kali ini, selain ditujukan untuk membina persahabatan, juga untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antara Marinir Indonesia dan USMC.

Selama perbincangan berlangsung, Komandan Pasmar-1 didampingi Kepala Staf Pasmar-1 beserta para Asisten Kas Pasmar-1.

Selanjutnya, Kedubes AS memberikan cindera mata berupa buku tentang United State Marines Corps kepada Dan Pasmar-1. (tnial.mil.id)

Pesawat Kepresidenan Mendarat Mulus di Lanud Iswahyudi


27 Januari 2009, Madiun -- Pesawat Kepresidenan F-100 dengan nomor penerbangan PK-PFZ yang membawa Wakil Presiden RI Drs. HM. Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla serta rombongan tepat pukul 07.56 WIB, Jumat (23/1) mendarat dengan mulus di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, dalam rangka kunjungan kerja ke Daerah Kediri.

Wapres dan rombongan yang disambut pejabat Gubernur Jawa Timur Setia Purwaka, Muspida serta Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos, selanjutnya lewat perjalanan darat menuju Kediri untuk melakukan silaturahmi dengan Alim Ulama dan penyerahan bantuan kepada Rumah Sakit Umum Lirboyo, Kediri.

Selanjutnya Wapres melaksanakan juga Sholat Jumat di Masjid yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Setelah meninggalkan kota Kediri Wapres dan rombongan melaksanakan kunjungan ke wilayah Nganjuk sebelum kembali ke Lanud Iswahjudi untuk kemudian dengan pesawat Kepresidenan yang sama membawa Wapres RI dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla beserta rombongan kembali ke Jakarta.

Dalam kunjungan singkat orang nomor dua di Republik Indonesia itu, selain didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla, juga diikuti oleh beberapa Staf Istana Wakil Presiden. (tni.mil.id)

KRI Teluk Ratai 509 Angkut Material Pembangunan Pos-Pos Pulau Terluar

Salah satu unsur Kolinlamil KRI Teluk Ratai-509 melaksanakan kegiatan operasi dalam rangka mendukung pergeseran material dan logistik untuk pembangunan pos-pos pengamanan di wilayah perbatasan pulau-pulau terluar wilayah Indonesia, Kamis (23/1).

Menurut Mayor Laut (P) Hari Wijayanto, KRI Teluk ratai-509 saat ini berada di Biak sedang melaksanakan bongkar material dan logistik. Selama kegiatan operasi pergeseran logistik tersebut, ungkapnya telah dilaksanakan kegiatan mengangkut material logistik dari Jakarta menuju Surabaya dan selanjutnya menempuh perjalanan menuju Kota Baru Kalimantan.

Kegiatan operasi selanjutnya melalui perairan Sulawesi menuju Bitung dalam rangka mendukung pembangunan pos-pos pulau terluar di wilayah tersebut. Berikutnya menyeberangi laut Halmahera menuju Sorong dan selanjutnya menurunkan material dan logistic untuk pembangunan di pos-pos pulau-pulau terluar di Pulau Biak.

Selama kegiatan operasi, menurut perwira lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1993 ini, KRI jenis Landing Ship Tank (LST) diawaki oleh 89 personel telah bertugas mulai pertengahan bulan Desember tahun 2008. Selama kegiatan operasi, kondisi perairan lumayan berombak sehubungan dengan musim barat, oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan menyelesaikan tugas dengan route operasi tersebut diatas, kami mengutamakan keselamatan alut sista dan kondisi kesiapan seluruh personel.

Selama kegiatan operasi di sepanjang perairan yang menjadi route dalam penugasan, Ungkap Mayor Laut (P) Hari Wijayanto, juga melaksanakan kegiatan pendeteksian terhadap kemungkinan berbagai tindak pelanggaran yang terjadi di laut. Paling tidak kehadiran KRI Teluk Ratai -509 selama menempuh perairan di perbatasan dapat memberikan dampak yang berarti dalam pengendalian laut di kawasan tersebut, paparnya.

Dalam kegiatan operasi kali ini, KRI Teluk Ratai-509 yang sehari-hari dibawah pembinaan Satuan Lintas laut Militer (Satlinlamil) Surabaya memiliki spesifikasi berat 4080 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis kendaraan, memiliki kemampuan kecepatan berlayar sampai dengan 9 knot atau 9 mil per jam. Dan mengingat akhir-akhir kondisi cuaca dan gelombang yang cukup lumayan besar, selama kegiatan tersebut kami mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam menyelesaikan tugas operasi angkutan material dan logistik.

KRI Teluk Ratai-509 yang diproduksi oleh Amerika tahun 1944 dan memperkuat jajaran TNI AL sejak tahun 1967 dan selanjutnya dibawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer sejak Tahun 1990. Kapal perang yang telah berumur puluhan tahun dan memperkuat jajatran TNI AL ini, telah terlibat dalam berbagai kegiatan latihan dan operasi, maupun kegiatan bantuan sosial mengangkut bantuan bencana alam maupun angkutan transmigrasi pada masa lalu ke luar pulau Jawa.

Kondisi saat ini bahwa kapal perang tersebut dalam kondisi siap operasi dalam mendukung tugas-tugas yang diemban komando Lintas laut Militer. Namun mengingat usianya sudah cukup tua ,tentunya banyak kendala yang dihadapi selama melaksanakan tugasnya terlebih dengan kondisi perairan di Indonesia yang saat ini di beberapa wilayah gelombang laut cukup tinggi. (tnial.mil.id)

KRI Teluk Cendrawasih 533 Bertolak Ke Surabaya



27 Januari 2009, Setelah singgah empat hari di Ambon, KRI Teluk Cendrawasih-533 Jumat (22/1) bertolak menuju Surabaya. Kapal perang Class Frosh dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Baharudin Anwar ini, setelah mengisi bahan bakar kapal terlihat sibuk menyiapkan kapal untuk lepas dari dermaga.

Kesibukan kapal yang akan bertolak dapat dilihat dari beberapa aktivitas para Anak Buah Kapal (ABK). Mulai dari komandan, palaksa, sampai prajurit lainnya sibuk menyiapkan kapal akan lepas dari dermaga. Sayup-sayup terdengar suara dari anjungan kapal, ”Peran persiapan kapal berlayar dan bertempur..., peran persiapan kapal berlayar dan bertempur. Tidak lama kemudian terdengar suara lagi. ”Peran muka belakang.....peran muka belakang, anggota yang bertugas menempati posnya masing-masing”. Kemudian pelan-pelan kapal pun mulai lepas dermaga, dan siap untuk berlayar menuju Surabaya.

Baik anggota Satgas maupun ABK (Anak Buah Kapal) tidak terasa bahwa pelayaran yang telah ditempuh selama ini sudah hampir sebulan. Sejak tolak dari Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya tanggal 2 Januari hingga kini sudah 20 hari para ABK dan personel Satgas meninggalkan kampung halaman. Ditambah pelayaran dari Ambon ke Surabaya 3 hari, jadi total selurunya 23 hari.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa KRI Teluk Cendrawasih-533 dan KRI Teluk Sampit-515 bertolak ke Merauke dalam rangka mendukung pelaksanaan peresmian Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XI. Misi yang diemban, yaitu membawa personel Satgas peresmian, personel upacara serta sarana dan prasarana termasuk kendaraan bermotor yang harus diperlukan di Lantamal XI Merauke. Pangkalan tersebut diresmikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, SH.

Hari itu masih terasa pagi, ketika kapal semakin menjauhi dermaga semua personel yang on board di kapal samar-samar masih memandang keindahan kota Ambon. Sebuah kota menawan yang seakan terbelah dua pulau, dan hamparan laut yang jernih berada di tengah-tengahnya. Sungguh menajubkan memang. Kebesaran Tuhan tiada dua nya. Namun ketika kapal selesai dari peran pemanduan dan menuju laut lepas, baru sadar ingatan ini kembali lagi ke rumah. Sebuah penantian panjang, bagi setiap orang yang telah lama meninggalkan keluarganya. (tnial.mil.id)

Third Su-30 fighter for Indonesia passes flight tests

January 26, 2009, Moscow -- Russia's Sukhoi holding said on Monday that a third Su-30MK2 fighter, delivered to Indonesia last week, had passed flight tests at an airfield on the island of Sulawesi.

Under a $300 million contract, signed in 2007, Russia has supplied three Su-30MK2 planes and will deliver three Su-27SKM fighters to Jakarta in addition to the two Su-27SK and two Su-30MK planes that are already in service with the Indonesian air force.

"During a 1-hour flight, the Russian military pilots checked the performance of all on-board systems. Two Su-30MK2 fighters, delivered in December, were tested on January 6," the company said.

Russia is scheduled to deliver three Su-27SKM planes to Indonesia in 2009-2010.

The aircraft will become part of the 11th Squadron and will be based at the Sultan Hasanuddin airbase on Sulawesi.(RIA Novosti)

Torpedo Buatan PT. DI

SUT Torpedo (Photo: tni.mil.id)

Torpedo merupakan senjata andalan kapal selam dalam suatu pertempuran laut. Kebutuhan akan torpedo akan meningkat bersamaan kedatangan dua buah kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala dari Jerman. Selain digunakan oleh kapal selam, torpedo digunakan juga oleh kapal permukaan milik TNI-AL.

Pemerintah pada saat itu, memutuskan untuk memproduksi sendiri torpedo guna memenuhi kebutuhan tersebut. PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) sekarang PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), ditunjuk sebagai produsen torpedo dalam negeri. Dengan pertimbangan, merupakan perusahaan yang paling siap ditinjau dari sistem, sumber daya manusia, sarana serta prasarananya.

Menggunakan lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft, General Electricity Company) Jerman, PT. DI mulai memproduksi SUT Torpedo di Kawasan Produksi V di Pulau Madura. Produksi SUT Torpedo menyerap tenaga kerja sebanyak 399 orang.

Pada awalnya, direncanakan akan diproduksi 100 buah SUT Torpedo sesuai pesanan Dephan. Hingga saat ini, jumlah tersebut belum terpenuhi karena TNI AL membeli sesuai dengan anggaran yang tersedia setiap tahunnya.

SUT Torpedo dapat ditembakan dari helikopter, seperti NAS 332 Super Puma atau dari pesawat CN-235 MPA.

PT. DI membuat dua varian SUT Torpedo, latihan dan perang. Khusus varian latihan baterai torpedo dapat diisi ulang. Satu kali isi ulang dapat digunakan 10 hingga 15 kali latihan. Sedangkan varian perang tidak ada informasi yang detil dari PT. DI daya tahan baterainya. Akan tetapi umur baterai dapat diperpanjang, jika usia pakainya terlewati. Hal ini membuat usia pakai SUT Torpedo menjadi lebih lama.

Panjang SUT Torpedo dengan kasket 6620 mm, sedangkan tanpa kasket 6150 mm. Berat torpedo varian perang 1413.6 kg, varian latihan 1224 kg. Dengan membawa hulu ledak seberat 225 kg SUT Torpedo mampu mengkaramkan sebuah frigate. Jarak jangkau SUT Torpedo 38 km dengan kemampuan menyelam hingga 100 m.

Pengembangkan SUT Torpedo terhenti di fase ketiga, fase elektronik. Dari lima fase yang harus dilewati dalam pengembangan SUT Torpedo. Terhentinya pengembangan ini, karena pemerintah saat itu memprioritaskan pengembangan pesawat N-250. Sedangkan pemerintah sekarang, belum terlihat meneruskan pengembangan SUT Torpedo ke fase selanjutnya. (@majalahmiliter.blogspot/info-terkumpul.blogspot)

Minggu, 25 Januari 2009

TNI Butuh Ratusan Dokter

25 Januari 2009, Jakarta -- Ini panggilan bagi para tenaga medis untuk mengabdi sebagai prajurit negara. Mabes TNI mencatat, minat dokter untuk mendaftar sebagai perwira TNI belakangan ini cenderung menurun. Akibatnya, TNI kesulitan memenuhi target jumlah dokter untuk ditugaskan di batalyon-batalyon pasukan dan 104 rumah sakit militer.

"Kami membutuhkan banyak dokter untuk ditempatkan di berbagai satuan dan kebutuhan darurat dalam operasi-operasi penanggulangan bencana," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen.

Beberapa penyebabnya adalah adanya kemudahan bagi dokter baru untuk langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis. Selain itu, kemudahan mendapatkan izin praktik berpengaruh terhadap menurunnya minat dokter baru menjadi perwira TNI.

Saat ini jumlah dokter dan tenaga paramedis sekitar 60 persen dari kebutuhan. Dengan begitu, kini digiatkan sosialisasi penerimaan dokter baru melalui ikatan dinas di berbagai perguruan tinggi Indonesia. "Misalnya, memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan sarjana kedokterannya. Kemudian, setelah lulus menjadi dokter, mereka mengikuti ikatan dinas sebagai militer," kata Sagom.

Kebutuhan dokter militer meningkat terutama untuk penanganan bencana alam dan kecelakaan sipil. Misalnya, korban yang mengalami musibah di tengah samudra membutuhkan penanganan khusus. (jawapos.com)

Sabtu, 24 Januari 2009

Menhan Terima Aspirasi Masyarakat Maluku Dalam Bidang Pertahanan


23 Januari 2009, Jakarta, -- Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Jumat (23/1), menerima kunjungan Komisi A DPRD Propinsi Maluku, di Kantor Dephan, Jakarta. Delegasi Komisi A DPRD Propinsi Maluku sebanyak enam orang tersebut, dipimpin oleh Ketua Komisi A Roland Tahapary SH.

Kunjungan Anggota Komisi A DPRD Propinsi Maluku kali ini menemui Menhan Juwono adalah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dalam bidang pertahanan dan keamanan kepada Pemerintah Pusat yang merupakan agenda tahunan dari DPRD. Aspirasi yang pertama yaitu persiapan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden di Maluku, terutama dalam menciptakan situasi Maluku yang aman dan terkendali.

Ketua Komisi A DPRD Maluku juga menyampaikan kondisi kesejahteraan anggota TNI yang menjadi Babinsa di Maluku yang masih rendah, asrama bagi anggota TNI yang sangat kurang, serta mengenai diperlukannya tambahan pos-pos perbatasan dan kondisi prajurit TNI yang bertugas di pos-pos perbatasan atau pulau-pulau terluar.

Kepada menhan Ketua Komisi A DPRD Propinsi Maluku menjelaskan, mengenai permasalahan sengketa tanah Bandara Patimura dan masyarakat sekitar dengan TNI AU. Penyebabnya adalah sertifikat tahun 1984 yang menyatakan luas 251 hektar, sedangkan bila itu digelar akan mengenai 3 desa, selain itu juga disampaikan bahwa seringnya terjadi gesekan antara oknum TNI dan oknum Polri di daerah bermuara kepada masalah kesejahteraan pada Prajurit TNI di daerah dan Polri yang sangat timpang.

Menanggapi penjelasan dari Komisi A DPRD Propinsi Maluku, menhan mengatakan bahwa masalah pemekaran daerah, Dephan dan Mabes TNI melihat posisi TNI adalah mendukung aparat sipil serta perangkat peradilan dalam jarak yang cukup terukur. Tidak lagi seperti dulu yang serba di depan dan serba menentukan pada jaman orde baru. Saat ini TNI hadir hanya ketika aparat sipil tidak mampu mengatasi keadaan atau dalam keadaan darurat.

Dijelaskan menhan, Dephan dengan anggaran pertahanan yang terbatas, senantiasa berusaha meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI berpangkat rendah terutama yang berada di wilayah-wilayah terpencil. Walaupun peningkatan kesejahteraan ini belum cukup untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat yang memadai.

Menhan Juwono berterimakasih atas masukannya dan menyatakan akan menindaklanjuti dengan meneruskan masukan dari DPRD Propinsi Maluku ini kepada Sekjen Dephan dan Mabes TNI. Mengenai sengketa tanah bandara, perlu diadakan pertemuan antara Departemen Perhubungan, PT Angkasa Pura, Kepala BPN untuk membicarakan sengketa ini.

Saat menerima anggota DPRD Propinsi Maluku, Menhan Juwono didampingi oleh Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Politik Dr Agus Brotosusilo SH, MH, Kepala Biro Humas Setjen Dephan, Brigjen TNI S. Haryanto, Kepala Biro TU Setjen Dephan Kol Laut (P) Agus Purwoto. (DAS/HDY/DMC)