Kamis, 13 Agustus 2009

Upacara Tradisi Terbang Solo Sekbang Angkatan 80

Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI R. Hari Muljono saat menyiram air bunga kepada salah seorang perwakilan siswa sekbang angkatan-80 yang telah berhasil melaksanakan terbang solo.,Rabu (12/8).

13 Agustus 2009, Yogyakarta -- Bertempat di Appron Delta Lanud Adi Soemarmo, Solo, Komandan Lanud Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI R. Hari Muljono memimpin Upacara Tradisi Terbang Solo Pertama dan Terakhir bagi para siswa Sekbang angkatan- 80 . Upacara Tradisi Terbang Solo Pertama dan Terakhir ini menandai berakhirnya latihan terbang latih dasar dengan pesawat Latih AS 202- Bravo, yang selanjutnya akan melaksanakan latihan terbang latih lanjut.

Komandan Lanud Adisutjipto dalam sambutannya mengatakan bahwa penerbang militer adalah identik dengan penerbang tempur. Dan untuk membentuk calon penerbang militer yang memiliki kualifikasi handal, memerlukan pendidikan dengan waktu yang panjang dan beresiko tinggi. Agar program tersebut dapat berjalan lancar dan aman, diperlukan suatu proses yang konsisten dan berlanjut, dengan tahapan-tahapan yang sistematis, ketat dan tanpa kompromi. Hal ini ditempuh karena bakat dan kemampuan terbang bagi setiap siswa, tidaklah sama. Sementara kemampuan terbang tidak bisa ditawar-tawar.

Lebih lanjut Dan Lanud Adisutjipto menegaskan toleransi sekecil apapun terhadap kekurangmampuan dari setiap siswa, mengandung resiko potensi yang membahayakan, tidak saja bagi diri calon penerbang itu sendiri, namun juga bagi orang lain dan alutsista yang digunakannya. Dengan kriteria demikian, secara jelas tersurat bahwa TNI AU, tidak akan mengambil resiko yang mungkin dapat terjadi akibat dari kekurang mampuan para siswa.

Sementara itu Komandan Skadik 101 Letkol PNB M Dadan Gunawan mengatakan prestasi terbang solo ini patut disyukuri dan dibanggakan oleh para siswa. “Namun para siswa jangan sampai lengah dan berpuas diri, karena proses pendidikan bina terbang selanjutnya masih sangat panjang dan lebih tinggi tingkat kesulitannya,” tandasnya seusai upacara.

Upacara Tradisi terbang solo pertama dan terakhir kali ini diikuti oleh 29 siswa penerbang. Mereka adalah para alumi Akademi TNI AU. Berhasil melaksanakan terbang solo pertama adalah Letda Lek Yusuf Atmagara , dan memperoleh predikat terbang solo terakhir adalah Letda Tek Indra Purwanto Prawira S.

Acara Tradisi dipimpin lansung oleh Dan Lanud Adisutjipto ditandai dengan pemotongan rambut, penyiraman air bunga, pembalutan kapas dan pemecahan telur di atas kepala perwakilan siswa.

Hadir dalam Upcara tradisi Terbang solo pertama dan terakhir tersebut, Komondan Lanud Adisoemarmo dan para pejabat, Komandan Wing Dik Terbang Lanud Adisutjipto, para Kadi dan Para Komandan Skadron serta para Undangan.

PENTAK LANUD ADISUTJIPTO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar